Chapter 32: Hari Ujian Telah Usai

4.6K 555 32
                                    

<Tambahkan ID LINE Thew>

Aku membaca pesan Po dan mengerutkan kening.

<Eh>
<Ini urusan mendesak>
<Oke>

Kenapa terburu-buru? Apa hubungannya denganku?

Aku menekan tambahkan ID LINE Thewson.

<Kenapa Thew?>

Thewson mengirim foto
<Ada yang sakit, coba lihat>

Aku mengklik gambar yang dikirim.

Oh, gambar si lelaki tampan berbaring di tempat tidur. Hanya melihat melalui gambar, dapat dengan jelas melihat betapa lusuhnya. Jelas, perasaan khawatir tiba-tiba merayap ke dalam pikiranku, tapi buru-buru menghilangkan gangguan itu karena hari ini adalah hari libur. Aku perlu istirahat. Aku tidak akan peduli apapun, aku akan berbaring sampai Bu Ratchanee marah di depanku.

<Sibuk>

Ini menggangguku, aku membalasan seperti yang aku pikirkan, tapi dia tidak menyerah untuk mengirim foto orang sakit itu lagi.

Thewson mengirim foto

Kenapa hidung dan wajahnya begitu merah? Sakit parah? Kenapa temannya tidak membawanya ke dokter?

<Kenapa kamu nggak bawa dia ke dokter>

Aku mengetik dengan sedikit kesal.

<Dia nggak mau, katanya cuma minum obat bakalan sembuh>

Anjir, keras kepala! Kalau dia di dekatku, akan kujatuhkan dia. Tunggu dan lihat saja.

Hmm, apakah aku berani? Jawabannya tidak.

<Dia sudah makan belum?>

<Aku membelinya tapi nggak mau makan>

Aku membacanya dan menghela napas panjang. Lihatlah betapa keras kepalanya. Dia pintar tentang segala hal kecuali dirinya sendiri. Malu tidak, sih, mendengarnya?

<Kamu beli apa?>

<Uh.. Sosis dan Salad Cumi Pedas>

Astaga, aku ingin pingsan. Orang sakit disuruh makan sosis dengan salad pedas?

<Tunggu bentar, aku akan ke sana>

Pada akhirnya, aku harus tetap pergi. Kalau kuserahkan pada Thewson, lelaki tampan itu akan tidur seperti sayur.

Aku buru-buru mandi, berpakaian, dan izin pada ibuku. Pada awalnya, ibu mau ikut untuk merawat putra kesayangannya, yang mencintai lebih dari putranya sendiri, tapi tiba-tiba beliau menyadari bahwa hari ini ada drama Chak Duong Wong favoritnya, akhirnya tidak jadi ikut.

Hei, Bu Ratchanee.

Aku naik taksi ke kondominium si tampan dengan kecepatan tinggi. Thewson sudah berdiri di depan kondo dan dia memberiku kunci dan kartu kunci. Lalu minta maaf dengan alasan bahwa dia harus pergi ke latihan basket sebelum aku marahi karena membeli makanan itu. Dia telah melarikan diri ke dalam mobil.

Cepat sekali.

Aku masuk ke kamar. Hal pertama adalah melihat gejala pasien terlebih dahulu. Aku meletakkan tanganku di dahinya dan bisa merasakan panas terpancar. Lekas melirik ke nakas, dia masih belum minum obat. Belum lagi makanannya, sudah mulai dingin, kutaruh saja di dapur. Lalu membuat bubur nasi dengan daging babi cincang ringan untuk dimakan orang sakit supaya bisa dia minum obat.

Pacarku Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang