BROKEN SEASON II

Broken S2 - 10

HAPPY READING

Jangan lupa divote
KAMSAHAMNIDA...

.

.

.

.

.

NEXT FLASHBACK

" Guys... Untuk sementara waktu aku akan meretas CCTV dikota ini, terutama dimana saat kau Joy dan Irene pergi, jika polisi tahu semua ini pasti akan semakin rumit bukan"ucap Wendi kembali sambil fokus kearah laptop.

" yaa begitu lebih baik " balas Gong Yoo.

" lalu bagaimana dengan Irene... Hikz.." ucap Seulgi lalu menangis.

Tak ada yang bisa menjawab mereka hanya terdiam. ( Ada di chapter 8 )

" Aku rasa Irene masih hidup " celetuk Jisoo tiba-tiba dan itu sukses membuat semua mata menuju pada nya.

" Kenapa kau semakin itu ? " Tanya Seulgi dengan nada bossy nya.

" Kau pikir saja jika mobil Joy memang benar ikut meledak tadi malam dan jika memang disana ada tubuh Irene yang hangus seharusnya polisi datang kesini untuk meminta penjelasan bukan " ucap Jisoo.

" Kau benar, seharusnya polisi datang kesini walaupun CCTV kota kita retas " timpa Wendy.

.

.

.

Kembali sebelum bom meledak.

Irene menyadari bahwa adanya bom ditempat tersebut. Ternyata Irene juga sudah mematikan arus beberapa bom agar tak meledak, namun sayangnya Irene berfikir bahwa ini akan menjadi lama dan ia segera memasuki mobil dan meletakkan bom disisi nya, tepatnya dikursi penumpang.

Irene berniat memanggil Joy untuk memberi tahu bahwa gudang itu telah dikepun oleh bom.

Saat pria itu membuka ponselnya bertepatan dengan mobilnya Irene juga berada tak jauh dari sana

Tin... Tin... Irene mengklakson saat melihat Joy tak jauh dari sana, namun tiba-tiba.

" Shit... " Umpat Irene yang menyadari pria paruh baya itu membuka ponsel disana.

Dengan cepat ia memundurkan mobil tersebut, Joy ia tak menghiraukan bunyi klakson dari Irene tadi. Karna saat Irene mengklakson bertepatan juga dengan bom itu berbunyi.

Ia memutar kan arah kemudinya mencari jalan lain, tepat saat ia keluar dari gudang itu, bersamaan juga dengan bom yang meledak.

Irene mengerem mobilnya secara spontan membuat ban mobil itu berdecit meninggalkan bekas hitam dilantai itu.

Duar...

Bom meledak secara bersamaan, mobil yang Irene kenakan mengalami pecah kaca, serpihan mobil lain menutupi jalan didepanya begitu juga dengan asap tebal.

" Joy... " Lirih Irene.

Ia berfikir jika Joy tidak selamat dengan kesadaran yang minim ia segera memundurkan mobil itu dan pergi dari sana, namun dengan arah yang berbeda.