RUNTUH || 08

1K 147 22
                                    

*5 bulan Kemudian

Kondisi kaki Andin saat ini sudah cukup pulih karna disetiap harinya Ia selalu latihan jalan. Andin begitu senang dan lega akhirnya Ia bisa beraktivitas tanpa perlu menggunakan alat bantu.

" Dokter terimakasih banyak atas bantuan nya " ucap Andin

" Berterimakasih lah sama Allah, saya disini hanya bantu mengobati "

" Siap Dok "

---

Rasanya Andin gak sabar ingin cepat-cepat pulang, dan memberitahu suaminya bahwa dirinya sudah pulih dari cacatnya.

Tapi, sebelum itu Ia pergi ke toilet terlebih dahulu untuk sekedar membuang air kecil.

Di dalam toilet Andin tengah mencuci tangan di wastafel.
Tiba-tiba Ia menoleh ke seorang wanita yang berada di sampingnya dan orang itu tampak tidak asing baginya.

" S-silvi? " Yap, wanita itu Silvi

" Loh, Din? Kamu ngapain disini? " Tanya Silvi

" Tadi aku abis kontrol ke Dokter masalah kaki aku "

" Oh iya kamu udah bisa jalan lagi ya, gak dikursi roda lagi " ucap Silvi

" Iya Alhamdulillah "

" Kita ngobrol di taman rumah sakit aja yuk biar enak " ucap Silvi

" Ayo ayo " ucap Andin

Andin dan Silvi berjalan menuju taman rumah sakit, keadaan langit pun terlihat sudah gelap.

---

" Din.."

" Kamu siapanya Al sih? " Tanya Silvi membuat Andin merasa deg-degan, Ia bingung harus menjawab apa Karna Al sendiri pun mengakui dirinya pembantu di hadapannya

" Jujur aja Din, soalnya aku liat kamu sama Al bukan seperti pembantu sama majikan tapi lebih dari itu "

Dan akhirnya Andin memberanikan diri untuk beri tahu Silvi.

" Sebenernya aku istrinya kak Al, kita menikah 5 bulan lalu " Silvi kaget mendengar jawaban Andin, ternyata selama ini Al berbohong kepadanya.

" Kamu istrinya Al? "

Andin mengangguk.

" Din.. maaf aku gak tau kamu istrinya Al, selama ini Al selalu bilang km pembantu nya "

" Ya, seperti itu lah dia, gak pernah mau mengakui aku istrinya kepada semua orang apalagi kamu perempuan yang dicintainya "

" Din, aku gak enak ngomong ini, tapi kamu harus tau "

" Apa itu? "

" Aku..aku hamil anaknya Al "

DEG!

Andin dibuat terkejut akan ucapan Silvi, hatinya terasa tertusuk pisau mendengarnya.

" H-hamil anak Al "

Silvi berjongkok di kaki Andin.

" Maafin aku Din, aku udh ngelakuin itu sama suami kamu, aku merasa bersalah banget sama kamu, waktu itu Al mabok dan dia hilang kendali, dan aku gak bisa berbuat apa-apa sedang kan kamar aku udah terkunci " ucap Silvi menangis histeris.

RUNTUH | selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang