Skip
*Esok lagi
Aldebaran kembali datang ke rumah sakit untuk menemui Andin.
Andin tengah ditemani oleh suster untuk berjaga-jaga.
" Hai, udah bangun? " Tanya Aldebaran, Andin menoleh.
" Hmm, mau apa? "
" Gue mau jenguk Lo lah"
" Pergi "
" Din..
" Kak tolong ya jangan ganggu aku, aku cuman minta kakak keluar, bisa kan? " Tanya Andin
" Huhh..oke gue keluar, tapi kalo Lo butuh apa-apa panggil gue " Aldebaran pun keluar tanpa jawaban apapun dari Andin.
Dari luar Aldebaran hanya bisa melihat Andin dari balik jendela, Andin yang merasakan Al melihatnya pun Ia memalingkan wajahnya, Ia tak kuat jika melihat wajah pria itu, Ia akan mengingat luka yang sudah Ia berikan kepadanya, baik luka fisik maupun luka batin.
" Sus, boleh minta tolong ditutup gak hordennya? " Tanya Andin kepada suster
" Memangnya kenapa kak? " Tanya suster
" Eumm..saya gak mau aja orang-orang liat sus, boleh kan sus? " Tanya Andin sekali lagi
" Oh boleh boleh, saya tutup ya " suster mengikuti perkataan Andin untuk menutup hordennya, agar Andin tidak bisa melihat wajah Aldebaran.
Aldebaran yang daritadi melihat Andin dari luar, tiba-tiba Ia terheran ketika hordennya ditutup oleh suster. Segitu tidak maunya Andin melihatnya, sampai-sampai Ia menyuruh suster untuk menutup horden ruang rawatnya.
Ibarat kata : " sebuah kertas yang sudah lecek karna dirusak, mungkin bisa diperbaiki, namun tidak akan bisa sempurna lagi seperti sedia kala "
---
" Nih, udah gue urus semua surat-surat nya " ucap Silvi memberikan surat gugatan cerai.
" Makasih, Sil, kamu udah mau bantuin aku " ucap Andin
" No problem, because you is best friend, gue akan lakuin apapun yang terbaik buat Lo "
" Aaaa..thankyou" Andin hendak memeluk Silvi, Silvi membalas pelukan Andin.
" Eumm.. tolong panggilin Al boleh Sil "
" Oke, good luck " ucap Silvi
Andin mengangguk tersenyum. Silvi pun keluar dari ruang rawat Andin, dan selang beberapa detik Aldebaran masuk ke dalam atas perintah Silvi.
" Din.. Lo manggil gue? " Tanya Aldebaran
" Lo udah maafin gue?
Andin memberikan surat gugatan cerai itu kepada Aldebaran.
" I-ini apa? "
" Ini surat gugatan cerai, aku mau pisah dari kamu"
" Lo beneran mau cerai sama gue? "
" Kamu kira aku mau bertahan sama suami kayak kamu? Nggak Al, sama kamu itu yang ada aku tambah makan hati "
" Sekarang aku minta kamu tandatangani surat itu "

KAMU SEDANG MEMBACA
RUNTUH | selesai
Ficção Adolescente" Lo itu cantik, jadi gak mungkin gue sia-siain " *** " Apa kamu bener-bener ngelakuin itu kak?" " Kalo aku bilang iya kenapa? Mau lagi? " *** " Aku istri kamu kak " " Hah...