RUNTUH || 012

924 115 20
                                    

Disini Andin berada, didepan makam keluarga nya yang merupakan korban kebakaran. Sejahat apapun mereka, mereka tetap keluarganya, Ia tak menyangka keluarga nya akan berakhir seperti ini.

" Ma..Pa..Vi.. kenapa kalian disini? Aku baru mau pelukan sama kalian, tp kalian udah gak ada "

" Maafin Andin ya blm jadi yang terbaik buat kalian, maaf Andin gak ada saat kalian kejebak kebakaran kemaren " Andin mengelus makam Papa nya, lalu Ia menaburkan bunga pada ketiga makam.

---

3 hari kemudian

Silvi masuk ke dalam kamar Andin.
" Din..Dinn.." ucap Silvi dengan sedikit heboh

" Kenapa sih? " Tanya Andin

" Nih Tante gue ada lowongan pekerjaan, tapi jadi barista cafe, Lo mau gak? " Tanya Silvi

" Wah boleh tuh "

" Besok gue anter kesana ya, Lo sekarang siapin surat-surat lamaran Lo " ucap Silvi

" Oke, makasih ya Sil "

Andin tidak sabar untuk kerja menjadi barista cafe, Karna menurutnya jadi barista itu sangat seru.

Tiba besoknya, Andin dan Silvi bergegas menuju Cafe tempat Andin bekerja.

" Waw...gede juga cafe nya Sil" ucap Andin kagum saat sudah berada di depan Cafe yang cukup besar dan mewah.

" Jangan salah Din, tadinya blm sampe kyk gini dulu tuh masih cafe kecil-kecilan tp karna pelanggannya banyak jadi mereka renov deh cafenya " Andin mengangguk-anggukan mengerti akan ucapan Silvi

" Ayo masuk "

Mereka berdua masuk ke dalam Cafe itu dan langsung menemui Tantenya Silvi.

" Assalamualaikum Tante Dewi " ucap Silvi saat sudah berhadapan dengan tantenya sekaligus mencium tangan tantenya.

" Eh Silvi.." ucap Tante Silvi yang bernama Dewi tersebut

" Ini tante, temen Silvi yang mau kerja disini " ucap Silvi menunjuk Andin

" Halo Tante, nama aku Andin "

" Andin, cantik sekali " puji Tante Dewi membuat Andin tersipu malu.

" Makasih Tante "

" Kamu nanti kerja jadi barista ya, udah Silvi kasih tau kan? " Tanya Tante Dewi

" Iya sudah Tante "

" Hari ini juga kamu sudah boleh kerja ya " ucap Tante Dewi

" Alhamdulillah, terimakasih Tante "

" Semangat bestie "

Andin tersenyum ke arah Silvi, Ia sangat lega akhirnya Ia mendapatkan pekerjaan juga setelah sekian lama Ia mencari lowongan pekerjaan.

---

Setahun, dua tahun Andin pun semakin lihai dalam bekerja, seperti melayani pelanggan dengan baik, meracik minuman dan sebagainya. Setiap kegiatan yang Andin lakukan membuat Dewi tidak lepas dari pandangan nya ke arah Andin. Ia sangat kagum dengan cara kerja Andin yang berbeda dari karyawan-karyawan nya yang lain, bukan hanya dengan pelanggan, terhadap dirinya Ia sangat ramah, setiap hari Ia selalu membuatkan minum untuknya, dan sangat asik jika diajak ngobrol atau hanya sekedar becanda-becanda.

RUNTUH | selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang