Yeri memastikan kembali gedung yang ada di depannya sekarang. Sama dengan gedung apartemennya, gedung apartemen Jaehyun tidak terlalu tinggi dan dari luar terlihat hanya memiliki dua lantai. Saat ia tidak sengaja melihat parkiran terbuka yang berada di bawah gedung, ia sekilas melihat mobil yang pernah Jaehyun gunakan untuk IKEA date mereka terparkir di sana.
Oh syukurlah aku tidak salah gedung. Kalau iya dan aku sudah membunyikan bel rumah orang tetapi salah, aku malu sih.
Seperti yang Yeri katakan bahwa dirinya hanya perlu masuk ke dalam dan sedikit menaiki tangga menuju apartemen Jaehyun. Dirinya tidak menduga ketika setelah membunyikan bel yang berada di sana, ia disuguhkan pemandangan yang mungkin membuat hati wanita berteriak. Jung Jaehyun memakai apron! Sayangnya Yeri tidak ikut berteriak dalam hati karena ia terlalu terpana dengan pemandangan yang sederhana namun sangat dahsyat efeknya. Belum lagi dirinya yang memakai kacamata dengan poni lebatnya yang menutupi dahu dan sedikit melebihi alis.
"Oh, kau sudah datang? Ayo masuk," sapa Jaehyun dengan senyum yang lebar.
Yeri tidak menjawab tapi ia terus menatap pria itu sebelum ia mengarahkan ponselnya ke Jaehyun, "Apakah aku boleh mengambil fotomu memakai apron?"
"Tidak,"
Klik. "Maaf, terlanjur,"
Wajah Jaehyun berubah menjadi datar seraya ia menarik pergelangan tangan Yeri untuk segera masuk ke dalam, "Apa kau mengambilnya untuk referensi?"
"Tidak, ini untuk konsumsi pribadi,"
"Itu kink-mu ya?" Tanya Jaehyun dengan nada menyindir yang bercampur dengan bercanda.
Yeri menoleh pada Jaehyun seakan tidak percaya dengan pertanyaan yang ia lontarkan, "Maaf? Aku memang terlihat sangat polos tapi Kink-ku tidak se-basic ini,"
Kali ini Jaehyun menatap Yeri dengan tatapan takut untuk beberapa saat sebelum akhirnya kontak mereka terputus. Merasa canggung dengan pernyataan dan kontak mereka barusan, Yeri mengambil inisiatif untuk bertanya, "Kau sedang memasak?"
"Eung, kau bilang kau akan ke sini setelah bersih-bersih apartemenmu, jaga-jaga bila kau lapar,"
Yeri menghampiri Jaehyun menuju dapur dan melihat masakan yang sudah jadi, "Wah, kau yang membuat ini semua?"
"Lebih tepatnya aku menyiapkannya, kau tahu ... delivery. Aku tidak yakin untuk memberikanmu masakanku yang belum tentu sesuai dengan lidahmu. Ah, aku akan memberikanmu lauk saat aku ke tempatmu lagi,"
Yeri mendengus, "Apa maksudnya itu? Kau terdengar seperti ibu yang anaknya sedang berkunjung saja. Tapi apa kau yakin ini juga seleraku?"
Jaehyun terdiam sambil menatap Yeri dengan ragu bahkan saat perempuan itu tetap mempertahankan tatapannya.
Yeri tertawa kecil sambil menusuk pelan lengan Jaehyun dengan telunjuknya, "Aku bercanda. Aku makan segalanya kok,"
"Eiii~" Jaehyun lega, ia sempat lupa sisi usil Yeri. "Duduklah, anggap saja rumah sendiri. Kau juga bisa gantung mantelmu di belakang pintu masuk tadi,"
"Oh tentunya aku akan melakukan itu seperti kau yang selalu ketiduran di tempatku,"
"Yak, kan sudah kubilang kalau tempatmu sangat—"
"Nyaman? Aku sangat tahu itu. Padahal tempatmu bisa kukatakan lebih bagus, Jaehyun-ssi,"
"Ya, tapi kau bisa lihat sendiri perbedaan selera interior kita,"
"Ada apa dengan hal itu? Terlihat manly kok. Apa aku boleh melihat-lihat?"
"Help yourself, aku akan menyiapkan satu lauk lagi,"
KAMU SEDANG MEMBACA
To Do List
FanfictionMenulis novel fiksi romansa remaja adalah hobi Yeri yang dijadikan penghasilan tambahan. Sampai suatu saat, ia ingin membuat cerita romansa orang dewasa untuk novel barunya. Sayangnya ia tidak berpengalaman dengan laki-laki dan yang ia butuhkan adal...