Yeri menuruni tangga di gedung apartemennya dengan sedikit meloncat setelah Jaehyun mengiriminya pesan kalau ia sudah ada di bawah. Tapi saat sudah di bawah, ia tidak melihat batang hidung pria itu. Ia melihat ke kanan-kirinya namun tak juga terlihat. Ia baru ingin meneleponnya kalau saja kaca mobil yang ada di seberang gedung apartemennya tidak terbuka dan memunculkan Jaehyun yang berada di dalamnya sambil melambaikan tangan.
"Hey!" Yeri berlari kecil menuju mobil dan berhenti di samping jendela Jaehyun, "Aku kira kau tetangga sebelah yang suka sembarangan parkir mobil,"
"Hahaha syukurlah aku bukan jenis tetangga yang seperti itu. Ayo masuk," ajak Jaehyun. Yeri tersenyum jahil sebelum berputar menuju kursi di samping pengemudi.
"Jadi, hari ini kita akan kencan? IKEA Date?" tanya Yeri setelah dirinya sudah duduk di kursi samping Jaehyun.
Jaehyun memanyunkan bibirnya seraya berpikir, "Entahlah, aku tidak pernah pergi kencan sebelumnya,"
"Ey~ Bohong!"
"Sungguh. Kenapa juga aku harus berbohong padamu. Sepertinya kau jangan terlalu berharap kalau hari ini akan terasa seperti sebuah kencan,"
Yeri mengeluarkan desahan lesu, "Padahal aku sudah dandan semaksimal mungkin. Sia-sia dong..."
Jaehyun tersenyum kecil lalu mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Yeri, "Maaf ya. Tapi siapa tahu nanti kau dapat ide untuk novelmu,"
Semalam, Jaehyun dan Yeri hanya berkomunikasi di chat membicarakan interior apartemen Yeri. Seperti yang sudah Jaehyun katakan, ia menyukainya. Tidak ada berhentinya Jaehyun bertanya bagaimana Yeri mendapatkan barang-barangnya dan beruntungnya Yeri berperan besar dalam tata letaknya. Karena mendengar Jaehyun yang bersemangat membicarakan interior, Yeri merekomendasikan IKEA untuk membeli barang-barang seperti miliknya pada Jaehyun. Dan dengan lancarnya, Jaehyun mengajak Yeri untuk menemaninya di akhir pekan ke IKEA.
Dan di sinilah mereka sekarang. Di dalam IKEA yang besar dan luas.
"Kau minum kopi?" tanya Jaehyun saat mereka berada di escalator.
"Aku minum apa saja sebenarnya. Kita mau ke IKEA Café?"
"Aku ingin minum kopi dulu. Aku yang traktir kok tenang saja,"
"Wah, terima kasih tuan Jung Jaehyun. Kau sangat murah hati," Ucap Yeri sambil memposisikan kedua tangannya di depan dahi dan melakukan hormat yang sama seperti untuk tahun baru. Jaehyun hanya tertawa renyah dan menggeleng kepala melihatnya.
Yeri benar-benar berterima kasih karena ia tahu harga untuk segelas kopi di IKEA Café. Bisa untuk membeli dua porsi makanan di kedai langganannya. Dirinya sudah ragu-ragu ketika mereka sudah siap memesan, apakah Jaehyun benar-benar tidak keberatan untuk mentraktirnya setelah melihat daftar menu. Tapi nyatanya Jaehyun tetap memesan dua Iced Americano untuk mereka berdua dan bergumam pelan, "Harga yang wajar,"
"Oh!" Yeri berlari kecil ke salah satu meja anak-anak yang terpajang di sana. Ia menarik kursi kecil dan duduk di sana, tidak ingat dengan umur dan badan.
"Jaehyun-ssi, sini!" Yeri menepuk-nepuk sisi seberang meja untuk mengisyaratkan Jaehyun untuk ikut duduk bersamanya. Dan anehnya tubuh Jaehyun bergerak dengan sendirinya dan ikut duduk di sana.
Tawa Yeri pecah ketika Jaehyun menekuk kaki panjangnya di depan dada.
"Yak! Kau lucu sekali! Tahan, biar aku foto dulu," Yeri mengeluarkan ponselnya dan siap untuk mengambil foto Jaehyun yang lucunya berpose sedang pura-pura meminum kopi dengan imutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Do List
FanfictionMenulis novel fiksi romansa remaja adalah hobi Yeri yang dijadikan penghasilan tambahan. Sampai suatu saat, ia ingin membuat cerita romansa orang dewasa untuk novel barunya. Sayangnya ia tidak berpengalaman dengan laki-laki dan yang ia butuhkan adal...