"...Sex."
"Hmm?" Yeri memilih untuk mendekatkan dirinya pada Jaehyun karena ia masih menutupi wajahnya, hingga suara yang didengar oleh Yeri menjadi kurang jelas. Tapi tanpa diduga, Jaehyun mengangkat kepalanya dan langsung berhadapan dengan wajah Yeri. Kalau biasanya, perempuan yang salah tingkah, justru Jaehyunlah yang berlaku demikian. Ia sampai harus mundur agar ia bisa ingat kembali apa yang akan ia katakan tadi.
"Tetap pakai 'sex' saja." Ujarnya pelan sambil menghindari tatapan Yeri. Ia sangat canggung mengatakannya.
Yeri justru menahan senyuman jahilnya untuk tidak terlalu lebar. Lihat betapa canggungnya Jaehyun mengatakan hal yang wajar untuk diucapkan orang dewasa saja sudah cukup lucu dan sekarang ia melihat lagi daun telinga Jaehyun yang memerah. "Kemarin kau juga bertanya tentang karaktermu di novel nanti seperti apa."
Kali ini tatapan Jaehyun kembali padanya, "Kau hanya perlu menjadi diri sendiri karena kau kan modelnya. Dari gaya pakaian sampai kebiasaan tokohnya nanti aku akan persis mengikutimu. Lagipula kan status kita sudah berteman sekarang. Jadi arti FWB di sini benar-benar artinya. Friend With Benefit." Lanjut Yeri dengan ekspresi percaya diri yang justru membuat Jaehyun sedikit bergidik ngeri.
"Tapi ada yang harus kau ikuti."
Astaga dia belum selesai, batin Jaehyun yang sudah memasang muka masam karena perasaannya jadi tidak enak.
"Tadi aku sudah bilang kan kalau kita teman yang lama-kelamaan akan ada dorongan seksual di antara kita?"
"Iya..."
"Kita juga akan melakukannya pelan-pelan."
Damn! I fucking knew it! Mending aku wamil lagi daripada harus disiksa secara mental seperti ini. Itulah yang ada dipikirin Jaehyun, tapi yang tertampang dan keluar dari mulutnya sangatlah beda, "Okay, bagaimana caranya?" Miris adalah jika harus bohong terhadap diri sendiri juga.
"Dengan skinship. Contoh untuk hari ini, kita akan mulai dari stare, pat, hold. Mau langsung dimulai?"
"Kau tahu, dari kemarin entah kenapa aku sudah pasrah saja kalau sudah berhadapan denganmu."
"Jadi artinya apa?" Yeri tidak bisa menahan untuk tidak menatap aneh Jaehyun. Entah pria itu yang saking canggung hingga omongan jadi serba melantur atau memang Yeri saja yang tidak mengerti.
Jaehyun menutupi lagi wajahnya yang kali ini hanya dengan satu tangan, sadar kalau ia menjadi orang yang tidak jelas. "Ya sudah. Beri aku contoh."
Yeri tersenyum lega. Dari kemarin ia sudah ada hasrat untuk menyentuh Jaehyun, terutama lesung pipinya. Dengan ia yang memberikan izin untuk Yeri melakukannya terlebih dulu, ia akan memanfaatkannya dengan senang hati.
"Kau tahu, mulai dari stare, tatap," Yeri mengarahkan badannya hingga menghadap ke Jaehyun seutuhnya dan otomatis Jaehyun melakukan hal yang sama, tak lupa memberi ruang cukup untuk kaki Yeri berada di antara miliknya.
Dengan tenang, mereka hanya menatap satu sama lain. Tidak, mereka sedang tidak berlomba siapa yang akan lebih dulu berkedip, mereka tetap mengedip seperti biasa. Baik Jaehyun dan Yeri saling menatap langsung ke mata, seakan mencari sesuatu di sana. Tidak lupa dengan sedikit tawa kecil dari mulut mereka saat Yeri yang tiba-tiba tertawa, dan saat Jaehyun bertanya kenapa, ia hanya menggeleng dan melanjutkan kegiatan tatap-menatap mereka. Tapi baru beberapa persekian detik, Yeri terlihat salah tingkah memegangi kepalanya sambil bergumam 'Kenapa kau bisa setampan ini' yang tentu membuat Jaehyun tersipu malu walaupun sudah sering mendengarnya.
Di sesi ini Yeri menemukan hal baru. Tatapan Jaehyun sangat lembut, berbanding saat ia berhadapan dengan Mark ataupun Johnny. Bila dengan Johnny adalah sinar semangat dan dengan Mark ada tatapan yang sering diberikan ke seorang adik, saat ini, bila boleh, Yeri merasa percaya diri dengan indranya. Tatapan Jaehyun seperti melihat dirinya seorang kekasih. Begitu tenang sampai Yeri terlalu fokus memperhatikan pantulan dirinya di mata Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Do List
FanfictionMenulis novel fiksi romansa remaja adalah hobi Yeri yang dijadikan penghasilan tambahan. Sampai suatu saat, ia ingin membuat cerita romansa orang dewasa untuk novel barunya. Sayangnya ia tidak berpengalaman dengan laki-laki dan yang ia butuhkan adal...