JA-XAVIER : O1.

1.1K 66 3
                                    


"Eugh." Pusing, Itulah yang kini tengah di rasakan oleh remaja laki-laki yang baru saja terbangun dari tidurnya. Ia menatap langit-langit kamar nya. Ada yang aneh, mata nya yang salah atau Memang warnanya berubah? Bagaimana bisa yang awalnya putih bersih sekarang menjadi hitam gelap?

"SAPI AYO BANGUN NAK!!
KAMU BISA TERLAMBAT KE SEKOLAH!!"

Laki-laki itu tersentak, Kaget. Di saat Nyawanya sama sekali Belum Terkumpul Penuh, Ia sudah Mendengar Suara wanita Menggelegar dari Luar kamar nya. Tentu itu Membuat Ia semakin Di buat Bingung, Bahkan Kelapa nya Berdenyut nyeri.

"Sapi?"
Beo nya.

Laki-laki itu terduduk, Melihat sekeliling dan ini bukan kamar nya. Sangat luas dan mewah, Juga terlihat sangat rapi dan gelap. Seisi kamar ini Benar-benar dominan dengan Warna gelap, Seperti Sprei. Berbeda dengan Sprei Milik nya di Kamar yang Bermotif Bunga-bunga ulah Kakak nya.

Laki-laki itu bangkit dan berjalan mendekati sebuah foto—Itu wajah nya tapi seingat nya ia tidak pernah mengambil foto itu. Kemudian mata nya melirik lemari yang isinya piala-piagam medali penghargaan dan surat-surat sertifikat dan sejenis nya.

"Xavier Aidave Rhys"

Laki-laki itu mengangguk, Namun dua detik kemudian—

"HAH! ANJING APAAN NIH?!"

Ia membelalakkan matanya, Terkejut. Gak salah liat kan? Gak salah baca kan? Itu lah yang saat Ini Laki-laki itu Pikirkan setelah Membaca nama seseorang Yang tak Asing baginya tapi itu Bukan namanya.

"Gua Javier Levi Dhanurendra!"

"Ini pasti gua mimpi nih."
Ujar nya meyakinkan diri sendiri.

Berharap bahwa Ini semua hanya Mimpi, Tak Mungkin hal mustahil Menurut nya Seperti ini Terjadi dan itu pada Dirinya Sendiri. Oh God, Bahkan Javier tak Pernah berpikir bahwa Ia bisa Berada di dunia Asing ini.

"SAPIIIII CEPAT TURUN
KITA SARAPAN!!"

Javier yang mendengar teriakan itu menggelengkan kepalanya. Ia sedang meyakinkan diri sendiri bahwa ia sedang bermimpi saat ini, Tapi suara itu Membuatnya Sedikit Ragu.

Dering ponsel membuat nya mengalihkan pandangannya dan mencari asal suara. Javier mendekati nakas dan mengambil ponsel yang bukan milik nya itu.

Terlihat seseorang dengan nama Bara yang sedang memanggil nya.

"Bara? Delbara Arkana Ganendra?!"

Di dunia nya, Javier tak Memiliki teman dengan Nama Bara. Satu-satunya Bara yang Laki-laki itu tau ya Salah satu teman Dari Protagonis Pria dalam Novel yang Laki-laki itu sempat Baca.

"Gak mungkin, Gua yakin ini mimpi"

Meski terus menyakinkan diri sendiri bahwa Ini semua hanya Mimpi, Javier Tetap menjawab panggilan itu untuk Memastikan.

"KITA UDAH DI SEKOLAH, LO DIMANA?!"

Tidak menjawab, Javier langsung memutuskan sambungan nya sepihak.
Ia melempar ponsel nya ke ranjang.
Lalu berlari ke kamar mandi untuk mandi dan menjernihkan pikiran nya.

Sehabis mandi dan sekarang sudah rapi dengan seragam sekolah SMA—Yang bukan seragam sekolah nya itu. Kini Javier mengambil tas lalu ia sampirkan di bahu kiri nya tak lupa mengambil ponsel yang tadi ia lempar ke ranjang.
Laki-laki itu mengambil kunci motor di nakas, kemudian keluar kamar nya.

JA-XAVIER  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang