Selamat membacaaa....
Pagi sudah tiba alvia sudah kembali di repotkan oleh Rangga dan juga alvaro, ia membantu kedua pria itu memakai seragam sekolah dan juga seragam kerja nya di dalam kamar
"Al tolong iketin aku pake dasi dong" pinta alvaro
"Sebentar dulu ini rangga dikit lagi" sahut nya
Selesai dengan urusan rangga ia kembali membantu memasangkan dasi pada pria yang tadi memintanya, "nunduk yang bener"
Selesai. Alvia sudah selesai melakukan pekerjaan sebagai istri dan seorang ibu, kini mereka sudah duduk di meja makan untuk sarapan sebelum berangkat kerja dan juga pergi ke sekolah
"Buna nanti ikut ke sekolah kan?"tanya rangga
"Iya buna ikut, rangga makan dulu abis itu kita berangkat" jawab nya
Setelah berucap seperti itu tidak ada lagi pembicaraan, hening hanya terdengar dentingan sendok saja.
Mereka sudah selesai alvia dan juga rangga mengantar alvaro sampai ke depan rumah, setelah itu mereka berangkat menuju sekolah nya rangga
Di dalam perjalanan rangga sangat fokus kepada jalanan ibu kota yang sangat ramai, ponsel alvia berdering mendakan ada panggilan masuk setelah di lihat ternyata bella
"Halo al lo dimana?" tanya bella dari balik telfon
"Lagi nganterin anak gue kenapa emang?"
"Gapapa ada masalah sedikit yang harus lo kerjain"
"Yaudah siapin aja nanti gue kesitu abis nganterin anak gue" ucap nya
Panggilan sudah mati alvia yang mematikan secara sepihak, ia turun dari mobil karena sudah sampai di halaman sekolah rangga, saat begitu turun semua pasang mata ibu ibu yang berada di sana menatap alvia tetapi alvia mengabaikan semua tatapan aneh tersebut
Ia berjalan menuju kantor sekolah untuk menanyakan dimana kelas nya rangga untuk di tempati, saat sudah sampai di depan kantor ia mengetuk pintu dan mengucapkan salam
"Assalamu'alaikum permisi" ucap nya
"Walaikumsalam, ibu alvia ya?" tanya seorang guru paruh baya
"Iya bu saya mau nanya kelas anak saya di sebelah mana ya?" tanya nya dengan sopan
"Ohh rangga ya, saya Wali kelas nya mari masuk bareng saya" jawab guru tersebut
Mereka berjalan beriringan sesekali mengobrol tentang keseharian rangga yang berada di rumah maupun di luar
"Buna anter sampai sini ya, nanti buna jemput lagi kamu sama bu Rina dulu jangan bandel oke?" ucap alvia
"Siap buna"
Alvia terkekeh, ia melihat ke arah bu rina "saya titip rangga ya bu" ucap nya
"Iyah saya jagain rangga kamu tenang saja"
Alvia mengangguk saat mata nya sudah melihat rangga dan juga guru tersebut sudah masuk ia keluar dari perkarangan sekolah dan menuju basecamp nya
"Pa anter saya ke tempat yang saya kasih tau tapi nanti bapa kesini lagi yah tunggu rangga, nanti kabarin saya kalau sudah pulang" ucap alvia
"Iya non"
***
"Kenapa?" tanya alvia saat baru saja datang
"Ini, lo liat" ucap nana menyodorkan layar laptop nya
Ia membaca semua tulisan yang berada di layar, mata nya membelalakan kaget saat melihat kalimat "Seorang salah satu mafia tertangkap di markas sekitaran sedang menjalankan misi nya, pria tersebut bernama Satria dan sekarang sedang di tahan di polsek jakarta untuk mencaritahu anggota dan ketua dari anggota mafia tersebut" tangan nya mengepal kuat, insting alvia pasti ada yang menjebak satria tadi malam
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvaro (On Going)
Teen FictionWarning Cerita ini murni dari hasil pemikiran saya Alvia Regantara, gadis dengan sejuta rahasia nya ia adalah Queen dari anggota mafia yang menikah dengan pangeran kecilnya Alvaro Putra Landra, ketua geng motor dari ALKEZABA yang bertemu dengan ci...