3 Tahun yang lalu
Saat pertama kali membuka matanya, Yujin tidak melihat siapapun di sampingnya dan ia harus menunggu beberapa saat untuk otaknya memproses semuanya. Yujin kemudian berusaha untuk menggerakan badannya namun karena gerakannya yang tiba-tiba ia merasakan sakit di area perutnya. Rasa sakit itupula lah yang mengingatkannya atas apa yang telah terjadi, seketika ia langsung teringat akan satu nama.
"Xiaoting.." bisiknya.
Apakah Xiaoting-nya sedang di rumah? Apakah Xiaoting-nya sedang membeli makanan? Apakah Xiaoting-nya juga sedang dirawat? Yujin kemudian teringat apa yang menimpa mereka, perasaan khawatir kemudian muncul di benaknya, ingin sekali ia berdiri dan berlari mencari keberadaan kekasihnya itu, memastikan bahwa kekasihnya itu dalam keadaan baik-baik saja. Saat ia mencoba untuk beranjak tiba-tiba pintu ruangan terbuka.
"Yujin, kamu sudah bangun, nak?"
Yujin mengurungkan niatnya untuk bangun setelah melihat siapa yang masuk.
"Imo..." ucapnya.
Choi Kang Hee kemudian cepat –cepat menghampiri putrinya, ia kemudian duduk di kursi di sebelah tempat tidur Yujin. Pelan-pelan ia memegang tangan putri yang sangat dirindukannya itu.
"Yujin, kamu sudah tidur cukup lama, nak.." ucapnya lembut, ia kemudian mengelus-elus tangan putrinya.
"Imo, dimana Xiaoting?" tetap saja yang ada di kepala Yujin adalah keberadaan gadisnya.
Choi Kang Hee hanya bisa menundukan kepalanya mendengar pertanyaan dari Yujin tersebut, ekspresi wajahnya pun berubah menjadi sedih. Melihat perubahan ekspresi wajah Kang Hee tentuk membuat perasaan Yujin menjadi tidak enak.
"Imo, apa yang terjadi? apakah terjadi sesuatu dengan Xiaoting? apakah dia baik-baik saja?" Tanyanya dengan nada cemas.
"Yujin, maafkan kami.."
"Apa yang harus dimaafkan? Imo, apa yang terjadi?"
"Yujin, kita sekarang sedang tidak berada di Korea, Appamu memutuskan untuk membawamu kemari.."
Yujin lagi-lagi masih belum bisa memproses informasi yang diberikan kepadanya.
"Maksudnya kemari kemana? Dan mengapa pertanyaanku belum dijawab, dimana Xiaoting?"
Kang Hee kemudian mengeluarkan air matanya.
"Sayang, kita sekarang berada di Edinburgh dan Xiaoting berada di Korea."
Yujin pelan-pelan mulai mencerna informasi yang diberikan oleh Kang Hee, jika pada saat itu ia bisa melihat cermin, ia akan melihat bagaimana wajah dan telinganya memerah.
"Imo..." ucapnya pelan.
"Iyah Nak?"
" Tuan Choi tidak berhak menjauhkanku dari Xiaoting. Xiaoting adalah keluargaku, dia pasti mencariku, dia sendirian di sana, Imo." Ucapnya lagi masih dengan nada pelan.
Kang Hee kemudian membelai rambut putri kesayangannya itu.
"Appa-mu memiliki alasan mengapa ia membawamu ke sini, sayang. Dan Xiaoting sekarang tinggal bersama Yichen, ayah kandungnya, ia tidak sendirian."
Yujin menggelengkan kepalanya.
"Dia memang ayah kandungku, tapi dia tidak berhak membuat keputusan untuk hidupku. Selama ini aku selalu memutuskan hidupku sendiri dan Xiaoting selalu ada dalam keputusanku."
"Maafkan aku, Nak. Aku sudah berusaha meyakinkan Appa-mu untuk kita tidak pergi kemana-mana. Namun rupanya Appa-mu itu sangat ketakutan akan kehilanganmu lagi, ia bilang bahwa anak buah Bong Jun masih berkeliaran, ia khawatir akan keselamatanmu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Freeze the Moment
FanfictionAndai saja ia bisa memencet tombol pause untuk menghentikan waktu di saat momen bahagianya bersama Xiaoting, Yujin pasti tidak akan terus dihantui rasa takut kehilangan gadis yang begitu signifikan untuknya. Sedihnya, Yujin tidak bisa. Harapannya ha...