Tears are Falling

115 19 0
                                    

"Hei.. "

suara Xiaoting menjadi suara pertama yang ia dengar saat ia membuka matanya pagi itu.

"Susah sekali membangunkanmu.. "

"Morning." Ucapnya sambil memberikan senyum pertamanya hari itu.

"Good Morning too, my sleepyhead bunny.." Balas gadis yang berbaring di sampingnya.

"Eonnie, sekarang sudah jam 10, kita mau pergi jam berapa?"

"Bolehkah kita di sini saja? Tidak usah kembali ke Seoul?" ucap Yujin yang kembali menarik selimutnya sampai ke bawah lehernya.

"AKu suka idemu, tapiiii,, besok aku ada kelas yang sangat penting dan aku tidak bisa bolos.." Balas Xiaoting.

"Hmm,, oke.." Jawab Yujin lemas.

"Nanti aku saja yang menyetir yah.." Ucap Xiaoting dengan nada lembut, seraya membelai rambut gadis yang ada di sampingnya.

Pandangan Yujin kemudian beralih ke wajah gadis yang ia cintai, ia teringat oleh percakapan mereka kemarin malam, Yujin tidak pernah menyangka bahwa ada waktunya ia bisa mengutarakan perasaannya kepada gadis di sampingnya, ia selalu berpikir bahwa perasaannya ini akan ia kubur selamanya. Dan dari semua hal yang paling mengejutkannya adalah ternyata Xiaoting memiliki perasaan yang sama.

"Xiaoting.." ucapnya.

"Iyah Eonnie.."

"Terima kasih..."

"Hah? Untuk apa?"

Yujin kemudian menggelengkan kepalanya.

"Entahlah, aku hanya ingin berterima kasih setiap melihatmu.." ucapnya.

"Cheesy.. " Jawab Xiaoting.

"Hahaha... " Yujin hanya membalasnya dengan suara tawanya.

"Aku harap aku bisa mendengar suara tawamu setiap pagi." Ucap Xiaoting.

"and now who is more cheesy?" Balas Yujin. Ia kemudian kembali teringat percakapan mereka.

"Xiaoting, terima kasih sudah mau menunggu.. " ucapnya lagi.

Xiaoting mengangguk.

"Take your time, Eonnie. " Jawabnya.

Yujin kemudian memejamkan matanya. " Aku tidak mau menyakiti Seungyeon." Ucap Yujin masih dengan mata tertutup. " Tapi jika aku tidak jujur padanya, dia akan lebih sakit.." Lanjutnya lagi.

"Eonnie, jika aku tidak mengutarakan perasaanku kemarin, apakah kamu akan terus bersama Seungyeon?" Tanya Xiaoting, entah mengapa tiba-tiba perasaan insecure muncul di benaknya.

Yujin mengangguk.

"Maaf Xiaoting, aku harus jujur padamu. Perjalanan spontanku ini adalah misiku untuk benar-benar melupakanmu dan berusaha untuk membalas cinta Seungyeon."

Xiaoting kemudian menundukan kepalanya.

"Hei..." Yujin kemudian menaikan kepala Xiaoting membuat mata mereka kembali bertemu.

"Meskipun begitu tidak ada jaminan aku akan berhasil, I Love you for a long time dan akan sulit sekali untuk membuang perasaan itu. Dan kamu benar-benar membuat misiku berantakan ketika kamu memutuskan untuk menyusulku ke Daegu. You really changed the direction of my journey.." ucap Yujin sembari membelai pipi Xiaoting

"Aku pulang dari tempat Mashiro pagi-pagi sekali karena aku begitu merindukanmu, tentu saja aku akan menyusulmu ke sini.." Balas Xiaoting, ia kemudian memegang tangan Yujin yang ada di pipinya.

Yujin kemudian menghela napasnya.

"Setelah ini bagaimana?" Tanya Yujin pada gadis di sampingnya.

"Maksud Eonnie?" Tanya Xiaoting yang bingung dengan pertanyaan Yujin.

Freeze the MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang