For me, Who Was In Danger, You Are Gravity

160 19 0
                                    


Ini kali pertama Xiaoting menginjakan kaki di Kota yang selalu jadi impiannya itu. Sama halnya dengan Seoul, ia datang di saat salju sudah menyelimuti kota. Ingatannya kembali kepada surat-surat yang dikirim oleh Yujin, ia tidak tahu harus menyalahkan siapa yang membuat ia terlambat untuk membaca surat-surat yang dikirimkan oleh gadis yang dicintainya itu.

Ia kemudian mengambil sepucuk surat di dalam tas nya, sebuah surat balasan yang akan ia berikan ketika ia bertemu dengan gadis yang sangat dicintainya itu.

Dear Choi Yujin,

Sudah 7 bulan ternyata, waktu terasa berjalan begitu cepat bukan karena aku melupakanmu atau terbiasa tanpa ada kamu disisiku, tapi karena aku berusaha untuk tidak menghitung hari, setidaknya itulah caraku bertahan, bukan hanya selama 7 bulan kemarin tapi juga di 3 tahun sebelumnya, namun meskipun begitu tidak pernah ada satu haripun aku tak memikirkanmu apalagi melupakanmu. Aku hanya ingin waktu terus berjalan cepat hingga akhirnya waktulah yang akan membuatmu kembali padaku.

Choi Yujin, aku merindukanmu, itulah jawabanku atas pertanyaanmu.

Aku mohon kembalilah padaku.

Dari Xiaoting yang tak pernah berhenti mencintai seorang Choi Yujin.

Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika membaca kembali surat yang ia tulis. 'So desperate..' pikirnya. Namun ia memang seputus asa itu, ia sudah tidak bisa lagi berandai-andai untuk tidak kembali memiliki gadis yang ia cintai itu, she loves Yujin and Yujin loves her too, jika mereka tidak bisa kembali bersama-sama lagi, entah apa yang tersisa lagi dalam hidupnya, Xiaoting akan kehilangan tujuannya, ia akan kehilangan rumahnya.

Tak lama taxi yang ia pesan muncul di hadapannya, Taxi yang akan mengantarkannya kepada seseorang yang akan kembali kepadanya sebentar lagi, yah keyakinannya sebesar itu.

Sepanjang perjalanan ia memperhatikan ke kanan kirinya, memperhatikan betapa indahnya suasana malam Kota Paris. Kota yang terkenal sebagai Kota cinta, Kota mimpi, Kota yang megah, Kota yang di dalamnya sedang ada gadis yang ia harap sedang menunggunya. Tanpa disadari senyum kembali menghiasi wajahnya, 'sebentar lagi.... kita akan bertemu sebentar lagi..'

Jantungnya berdegup begitu kencang saat taxi yang ia tumpangi berhenti di sebuah gedung tinggi, setelah mengucapkan terima kasih kepada supir taxi, sambil menarik kopernya, Xiaoting berjalan menuju pintu apartemen, berdasarkan alamat yang ditulis Seungcheol, Apartemen Yujin berada di lantai paling tinggi di apartemen itu, Xiaoting teringat bagaimana dulu ia dan Yujin bersusah payah untuk membayar sewa ruang kecil yang terletak di rooftop rumah sang Lessor. Kini Yujin tinggal di salah satu apartemen paling mewah yang ada di Paris. Ternyata benar kita tidak pernah tahu kemana hidup akan membawa kita, pikirnya.

Kini Xiaoting sudah berada tepat di depan pintu apartemen milik Yujin. Ia kemudian memencet bel yang ada di samping pintu. Satu, dua, tiga kali ia mencoba memencet bel namun belum ada yang membukakan pintu. Saat ia mencoba untuk memencet bel untuk keempat kalinya, pintu apartemennya terbuka, Xiaoting sudah siap memberikan senyum terbaiknya namun sepertinya ia harus menundanya karena yang membukakan pintu bukan gadis yang dirindukannya melainkan gadis asing yang tak pernah ditemuinya. Dan Xiaoting bisa mendengar musik keras terdengar dari dalam apartemen. 'Apakah aku salah alamat?' pikirnya.

"Pardon, kamu sedang mencari siapa?" Tanya gadis yang membukakan pintu.

"Choi Yujin, apakah dia ada di sini?" Tanya Xiaoting tanpa berbasa-basi.

"Ohh kamu temannya Yujin? Apakah kamu termasuk tamu yang diundangnya?"

Tanpa mengerti maksud yang diucapkan oleh gadis itu, Xiaoting menganggukan kepalanya.

Freeze the MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang