Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Minhee mengaduh pelan lalu duduk sambil merenggangakan tubuh. Rasanya pegal semua, sebuah lengan kekar melingkari perutnya disingkirkan.
Meringis saat beranjak berdiri ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan beberapa area tubuhnya.
Selesai dan mengenakan celana dengan benar, naik lagi ke ranjang ternyata junho juga bangun.
"Gimana?"
"Apanya?"
"Ck"
"Paan si gak jelas. Mau tidur lagi"
"Tau gitu gue keluar didalem biar hamil"
"Mulut lo gue jambak ya"
Junho terkekeh, mungkin ini gambaran masa yang akan datang ketika ia dan minhee sudah menikah nanti.
Ribut di pagi hari sambil berpelukan.
"Jun"
Tiba-tiba nada bicara minhee jadi serius. Siap-siap, jarang seperti itu. Sejak semalam ia culik dan bawa ke unitnya minhee tetaplah minhee yang cengingisan dan tukang bercanda.
"Kenapa hm?"
Rengkuhannya pada tubuh minhee mengerat. Kepala teman sejak kecilnya itu dikecupi ringan.
"Kalo lo ngajak pacaran gue udah siap"
Sebelah tangan junho turun mencari tangan yang lebih kecil untuk digenggam.
"Ngga gapapa. Yang penting lo nggak suka sama orang lain aja sih. Gue ngerti kok gimana lo pengennya"
"Jahat dong gue. Nggak mau diajak pacaran tapi nggak mau ngebebasin juga"
"Gue jahat. Udah masukin lo berapa kali aja ya?"
"Ngapain bahas itu sih!"
"Udah-udah katanya mau tidur"
Minhee menenggelamkan wajahnya pada dada bidang junho.
"Makasih ya jun"
Junho hanya bergumam dan mengangguk tanpa minhee lihat. Si cantik sudah terlelap duluan karena nyaman dipelukannya.
.
End
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
