7.Penjelasan

265 39 22
                                    

Sesampainya mereka didepan rumah jeongyeon mina masuk kedalam rumah jeongyeon untuk beristirahat tanpa menunggu jeongyeon turun dari mobil.

"Aku pulang" ucap mina langsung duduk disamping eomma jeongyeon.

"Ya! kau ini tidak membantu ku membawa barang belanjaan mu mina" ucap jeongyeon masuk dengan membawa belanjaan penuh ditangannya.

"Hehe terimakasih jeongyeon, aku lelah sekali jadi aku tidak kuat mengangkatnya" mina tersenyum menatap jeongyeon.

"Cihh" ucap jeongyeon meletakkan belanjaannya di bawah meja ruang keluarga kemudian jeongyeon berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.

"Aigoo kalian ini tidak pernah sehari saja absen untuk bertengkar" ucap eomma seungyeon disamping mina. Mina hanya terkekerh lalu meletakkan kepalanya dibahu eomma seungyeon.

Akhirnya setelah mengobrol dengan keluarga jeongyeon mina pamit pulang.

Saat mina sampai didepan rumahnya mina langsung berlari dengan raut wajah bahagia melihat kedua orang tuanya sudah pulang. Langsung saja mina memeluk eommanya.

"Aigoo! hahah maaf kan eomma ya sudah meninggalkan mu sendirian dirumah mina" ucap eomma mina memeluk mina.

"hey anak appa" ucap appa mina menghampiri mina dan langsung memeluknya.

"Kenapa kalian tega sekali meninggalkan anak kalian sendiri" ucap mina mengerucutkan bibir nya kesal melepaskan pelukan appanya.

"Haha maaf ya..oh iya appa dan eomma membawa oleh oleh untuk mu" ucap eomma mina mengelus rambut mina.

"Aku mau! yeaa kalau begini appa dan eomma aku maafkan" ucap mina senang. Kedua orang tua mina tertawa melihat kelakuan anaknya.

Akhirnya keluarga bahagia ini masuk kedalam rumah mereka untuk saling melepas rindu. Dan mina tidak hentinya bercerita kepada orang tuanya.

Saat ini mina berada di kamarnya untuk tidur tapi saat akan menutup matanya dia mendengar ada yang melempari jendela kamarnya berkali kali. Dengan kesal mina membuka hordeng jendelanya untuk melihat siapa pelakunya kalau bukan jeongyeon.

"Hehe hai buka jendelanya dong" tulis jeongyeon di kertas selembar yang ditunjukkan kepada mina.

"Kenapa?!" ucap mina kesal. Akhirnya membuka jendela kamarnya.

"Ck! galak sekali si" ucap jeongyeon sedikit keras.

"Kau mengganggu tidur ku tau!" ucap mina meletakkan kedua tangan di dadanya dengan wajah kesal.

"Hehe mian kalau begitu, sebentar aku akan kesana aku akan menunjukkan mu sesuatu" ucap jeongyeon mengambil tangga lalu tangga itu ia hubungkan dengan teras kamar mina dan jeongyeon, untuk menyebrang.

"Kau mau menunjukkan apa?" ucap mina menyenderkan bahunya di jendela mina.

"Sebentar biarkan aku masuk dulu" ucap jeongyeon yang akan masuk kedalam kamar mina.

"Tada! aku memiliki game terbaru" ucap jeongyeon menunjukkan game barunya.

"Sudah kuduga pasti ini, dan kau akan memaksa ku untuk ikut main bersama mu iyakan?!" ucap mina, jeongyeon tersenyum memperlihatkan giginya.

"Itu tau ayokk cepat aku sudah tidak sabar!" ucap jeongyeon menata peralatan game mina.

Mereka pun akhirnya bermain terkadang teriakan mereka sangat keras hingga terdengar sampai kamar orang tua mina. Eomma mina terbangun lalu menuju kekamar anaknya mengintip kamar mina.

Eomma mina melihat mina sedang bermain dengan jeongyeon, hanya menghela napas panjang lalu menutup kembali pelan pintu kamar mina dan kemabali kekamarnya.

Teman Cinta✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang