11.Entah

238 37 30
                                    

Keesokan paginya mina terbangun dengan keadaan matanya bengkak dengan lesu berjalan ke kamar mandinya untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri mina masih betah menatap kaca melihat dirinya sekarang.

Mina pun akhirnya keluar dari kamar mandi mendudukkan diri dikasurnya. dia menatap kamar jeongyeon yang gelap.

Mina membayangkan wajah kecewa dan marah jeongyeon semalam mebuat air matanya mengalir kembali.

Mina mengusap air matanya lalu mengambil hapenya dinakas, tidak ada satupun pesannya dibalas oleh jeongyeon.

"Huftt" mina menghelas nafas berat menatap hapenya.

"Kita hanya sahabat jeong tapi kenapa ini sangat sakit melihat mu kemarin jeong" ucap mina menundukkan kepalanya.

Terlihat tetesan air matanya keluar kembali. Dia menyesali dengan apa yang dia lakukan kemarin dan yahh mina menerima mark menjadi kekasihnya.

Tetapi setelah melihat jeongyeon begitu kecewa dengan keputusannya dia tidak merasa bahagia dengan hubungannya sekarang dengan mark.

Hape mina berdering menunjukan pesan dari mark, tanpa ada niatan membalasnya mina meletakkan hapenya kembali ke nakas.

Mina menatap langit langit kamarnya dengan lesu dengan membaringkan tubuhnya di atas kasurnya.

Hapenya berdering mina abaikan begitu saja hingga hapenya pun berhenti berdering.

"Jeong..........sebenarnya kenapa dengan ku......" ucap mina membayangkan wajah jeongyeon.

Pintu kamar mina pun terbuka dengan keras, membuat mina menatap orang yang membukanya.

"Yah! kita harus kerumah sakit mina!" ucap nayeon dengan nafas memburu.

"Kenapa kita kita harus kesana?" ucap mina mendudukan dirinya.

"Jeongyeon.." ucap nayeon menatap mina, mina langsung membulatkan matanya mengerti apa yang dimaksud nayeon.

Dengan terburu buru mereka pergi berangkat kerumah sakit. Dalam perjalanan mina sangat khawatir dengan keadaan jeongyeon.

Akhirnya mereka berdua sampai diruang rawat jeongyeon dan menghampiri kedua orang tua jeongyeon terduduk di sofa dekat kasur jeongyeon.

"Paman bibi" ucap mina masuk langsung memeluk eomma jeongyeon.

"bagaimana jeongyeon eomma ?" mengendurkan pelukannya menatap eomma jeongyeon dan appa mina bergantian.

""Jeongyeon terkena hipotermia dan frostnip mina" ucap eomma sedih.

Mina berjalan kearah kasur jeongyeon, mina mendudukan tubuhnya di kursi dekat kasur jeongyeon.

Tangan mina menggenggam erat tangan jeongyeon yang terkulai lemah, tangan mina sebelahnya mengelus pipi kanan jeongyeon dengan tatapan sedih.

"Maafkan aku jeong hiks hiks maafkan aku" ucap mina menatap wajah jeongyeon sangat dekat dan menempelkan dahinya dengan dahi jeongyeon.

Air mata sudah tidak bisa mina tahan pun akhirnya keluar dari pelupuk mata mina.

Eomma mina mendekati mina setelah memeluk nayeon.

Tangan eomma mina menyentuh bahu mina dengan lembut mengelusnya.

"Apa yang terjadi mina? kenapa jeongyeon bisa begini hemm?" tanya eomma jeongyeon.

Mina terdiam dengan air mata terus mengalir di pipinya.

"Baiklah..mungkin bukan waktunya kau menceritakannya pada eomma, tapi eomma tidak akan memaksamu untuk bercerita sayang jika kau tidak mau" ucap lembut eomma jeongyeon

Teman Cinta✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang