18.Bimbang

311 39 43
                                    

Mina saat ini duduk di sungai han dengan air mata yang terus mengalir, kedua tangannya menutupi wajahnya.

jeongyeon yang sudah sampai di sungai han terus mencari mina.
Tepat saat melihat bangku panjang di pinggir sungai han jeongyeon melihat ada seorang wanita duduk dengan kedua tangan menutupi wajahnya.

Jeongyeon menyadari jika wanita itu adalah mina, jeongyeon berjalan menghampiri mina lalu duduk tepat disebelah mina.

Jeongyeon menatao mina dengan sendu, dia menyesal karena tidak memberi tahunya terlebih dahulu.

Mina yang terus menangis merasakan seseorang memeluk tubuhnya dengan erat, tanpa ada penolakkan mina membiarkan jeongyeon memeluknya.

Mina dapat mengetahui jika dari wangi parfum jika itu adalah parfum yang sering di pakai jeongyeon.

Lama berpelukan tanpa mina membalasnya, jeongyeon menangkup wajah mina dengan kedua tangannnya memandang mina dalam dan sendu.

"Mianhe...karena aku tidak memberitahumu...aku berencana akan memberitahu mu besok mina.." ucap jeongyeon menghapus air mata mina.

Mina menundukkan kepalanya tanpa mau menatap jeongyeon. Lalu jeongyeon mengangkat sedikit kepala mina agar menatapnya.

Akhirnya mata mereka bertemu, mina yang masih marah melepaskan tangan jeongyeon yang berada di wajahnya.

"Kenapa kau tidak memberitahu ku jeong..." ucap mina menatap kearah lain menahan air matanya.

"Mian...aku ingin memberi tahu mu besok mina.. ta-" ucap jeongyeon terputus.

"Dan kenapa kau memberi tahu ku saat kau akan pergi" ucap mina memandang jeongyeon dengan wajah yang begitu kecewa.

"Apa karena kesalahan ku yang pernah tidak mempercayai mu jadi kau tidak memberitahu ku.." mina menatap jeongyeon.

"2 bulan jeong...kau anggap itu sebentar... iya..." lanjut mina menatap jeongyeon, air mata mina keluar tidak bisa dibendung membasahi pipinya.

"Mina..aku tau aku salah tapi" ucap jeongyeon terputus lagi.

"Tapi apa?! kau sudah tidak menganggap ku sebagai sahabat mu!?. kau takut aku tidak mengijinkan mu?!. ohh apa kau sudah tidak menganggap aku sebagai sahabat mu karena aku sudah kotor iya jeong..?!" ucap mina kecewa menatap jeongyeon.

Jeongyeon yang sedari tadi menatap mina terdiam, kemudian dia menatap kebawah.

"Sepertinya aku tau sekarang..hubungan kita hanya sampai sini..terimakasih sudah menjadi teman ku jeong..terimakasih karena sudah memutuskan pertemanan kita karena kau sudah jijik dengan ku" ucap mina menangis menatap jeongyeon.

Mina pun berdiri berjalan pergi meninggalkan jeongyeon menundukkan kepalanya.

Jeongyeon kemudian menyusul mina, jeongyeon langsung membalikkan tubuh mina lalu mencium bibir mina.

Mina membelalakan matanya terkejut, bibir mereka saling bersentuhan, sedangkan jeongyeon menutup matanya. Walaupun itu hanya ciuman biasa tanpa ada lumatan membuat hati mina lebih berdetak kencang.

Setelah beberapa lama jeongyeon melepaskan ciumannya lalu menatap mina dalam.

Kedua tangan jeongyeon memegang bahu mina.

"Iya..aku sudah tidak menganggap mu sebagai sahabat ku lagi mina...aku tidak jijik dengan mu...karena memang aku sudah tidak menganggap mu sebagai sahabat ku atau teman ku......tapi sebagai wanita yang aku cintai mina......" ucap jeongyeon lirih menatap dalam mina.

Teman Cinta✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang