Seperti yang sudah mereka berdua bicarakan, akhirnya Wang Yibo berinisiatif untuk mengantar Xiao Zhan kembali ke rumah Luhan bersama dirinya. Sesampainya di kediaman mewah, nan megah itu. Xiao Zhan tidak mengizinkan Yibo masuk ke dalam, dengan alasan bahwa ia tidak mau ada pertengkaran di antara tunangannya dan juga Yibo.
Yibo percaya dan lebih memilih untuk menunggu Xiao Zhan di dalam mobilnya. Walaupun sudah hampir sepuluh menit, berlalu Xiao Zhan belum juga keluar dari dalam rumah itu.
"Haruskah, aku masuk ke dalam?" Gumam Yibo sedikit gelisah menantikan, Xiao Zhan keluar dari rumah itu.
Namun ia kembali membuang pemikirannya, saat mengingat kata Xiao Zhan beberapa menit yang lalu.
( Kau harus menunggu aku di sini. Aku tidak ingin ada keributan di antara kalian. Jadi jangan membantah! Xiao Zhan memperingati Yibo dengan nada dinginnya )
Lalu Wang Yibo menganggukkan kepalanya, menyetujui keinginan Xiao Zhan. Meskipun jauh di dalam hatinya! Ia ingin sekali menemani lelaki yang sangat Yibo cintai masuk ke rumah Luhan dan juga Huanlin. Saudara angkat Xiao Zhan yang sedari dahulu, sudah memiliki rencana untuk memisahkan hubungan mereka.
Bahkan ketika mendengar berita pertunangan! Di antara Xiao dan Huanlin, Yibo seharusnya tidak lagi terkejut, karena ayah angkat Xiao Zhan memang sudah memiliki rencana ini sejak dahulu kala.
Yibo bahkan yakin kalau Xiao Zhan juga terpaksa menerima rencana pertunangannya, hanya demi mendapatkan kebebasan. Sebab!! Yibo tahu, kalau dahulu dirinya tidak membawa Xiao Zhan menjauhi dari ayah angkatnya.
Mungkin sudah dipastikan kalau Xiao Zhan sudah menikah dengan Huanlin, saat ini. Sebenarnya, dahulu Yibo sangat bersyukur karena Xiao Zhan lebih memilih untuk hidup dengannya. Daripada bertahan di dalam rumahnya, bersama ayah angkatnya yang selalu saja menekan Xiao Zhan dengan seluruh keinginannya. Termasuk menikahi Huanlin, saudara angkat Xiao Zhan.
Lalu Luhan! Pria itu, sepertinya tidak memihak siapapun, karena Yibo sadar. Xiao Luhan pasti memiliki niat terselubung di balik kepolosannya melindungi Xiao Zhan.
...
Xiao Zhan meletakan kopernya di depan pintu masuk kamar Huanlin, lalu mengetuk pintunya dan masuk ke dalam untuk menemui kakak, sekaligus tunangannya yang sedang sibuk dengan beberapa berkas kerja di mejanya.
"Apa, kita bisa bicara?" Xiao Zhan bertanya setelah melihat Huanlin menghentikan kesibukannya, ketika menyadari kehadiran Xiao Zhan.
"Bicaralah," jawab Huanlin tanpa rasa curiga sedikitpun.
Xiao Zhan mengambil langkah mendekati kursi di depan meja kerja kakaknya dan duduk di sana, sambil menatap wajah Huanlin yang terlihat menantikan Xiao Zhan berbicara. " Aku bilang bicaralah," ujar Huanlin sedikit memaksa.
Menarik nafasnya dalam-dalam Xiao Zhan pun, akhirnya memutuskan untuk menyampaikan keinginannya. "Tentang Wang Yibo," ucap Xiao Zhan hati-hati.
"Yibo?!" tanya Huanlin agak terkejut mendengar penuturan Xiao Zhan.
"Hmm," jawab Xiao Zhan sambil mengigit bibirnya, takut kalau Huanlin akan marah mendengar keputusan sepihak yang sudah ia ambil.
"Ada apa dengan, lelaki bangsat tak tahu diri, itu," seru Huanlin.
"Aku akan tinggal bersamanya," kata Xiao Zhan dengan wajah tertunduk menghindari tatapan intens yang langsung Huanlin berikan kepadanya.
"Kau bilang apa?" Huanlin bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah Xiao Zhan.
"Tinggal bersamanya?! Kau, Xiao Zhan?" tanyanya sedikit terkejut.
Xiao Zhan mengangguk, lalu menatap mata Huanlin yang saat ini sedang berdiri di depannya. "Aku akan melangsungkan rencana, kita. Dan tinggal bersama adalah satu-satunya hal yang bisa kita ambil, sebagai sarana untuk memulai rencana," jelas Xiao Zhan dengan suara bergetar menahan takut, kalau keputusannya akan di tentang oleh Huanlin.
"Kenapa begitu tiba-tiba? Dan bagaimana bisa kau memutuskan hal ini, apakah Yibo datang ke tempat kita?" Tebak Huanlin, lalu mencoba melangkah ke arah luar rumah.
Namun Xiao Zhan menahan tangan pria itu. "Aku yang sudah memutuskan semua ini. Yibo juga datang ke sini, karena aku sudah menghubunginya dan memintanya untuk menjemput ku," bohong Xiao Zhan, ia bahkan sengaja mengatakan bualan ini untuk melindungi dirinya dari kemarahan Huanlin, karena Xiao Zhan takut kalau kakaknya tahu jika sebenarnya-- ia lah yang sudah mengatur waktu untuk bertemu dengan Yibo.
"Kau menghubunginya?"
"Hmm, aku mendapatkan nomor Yibo dari pertemuan kami beberapa hari yang lalu," lagi-lagi mulut Xiao Zhan menyampaikan sebuah kebohongan kepada Huanlin.
Huanlin menatap mata Xiao Zhan mencari kebenaran akan perkataannya. "Bisakah, aku mempercayai perkataan mu?" tanya Huanlin sambil menyentuh wajah Xiao Zhan dengan tangannya.
"Tentu. Kau tahu, kalau aku hanya memiliki kalian di hidupku. Bahkan-- setelah separuh ingatan ku pulih. Aku tidak pernah berkhianat, aku juga sadar kalau Wang Yibo itu pria bangsat. Karena seperti yang kau katakan! Dia adalah penyebab segala kesulitan di hidupku," ujar Xiao Zhan dengan wajah serius.
"Kau benar. Wang Yibo adalah lelaki kejam yang sudah mengacaukan seluruh kebahagiaan mu, Xiao Zhan. Jadi-- kau harus ingat! Jika tidak karena aku dan Luhan. Mungkin, saat ini kau sudah tiada di dunia ini," kata Huanlin lalu mencoba melangkah menuju meja kerja, mengambil sesuatu yang sudah ia siapkan untuk menunggu hari ini tiba.
"Lihat dan baca lah," lanjut Huanlin.
Xiao Zhan mengambil kertas itu lalu membacanya secara sesama. "Ini?" tanya Xiao Zhan tak mempercayai penglihatannya.
"Surat pengalihan seluruh harta kekayaan, Wang Yibo. Rencana awal, kita adalah merebut kekuasaan Yibo," ucap Huanlin.
"Apakah, dia memiliki uang dan kekuasaan yang kuat?" Xiao Zhan bertanya karena ia tidak tahu, apapun.
Huanlin mengangguk, lalu berjalan mendekat Xiao Zhan dan berbisik. "Wang Yibo adalah penipu ulung, ia memiliki aset yang sangat banyak. Aku yakin, Itu," ucapnya dengan nada tak suka ketika menceritakan tentang Wang Yibo.
Xiao Zhan menatap mata Huanlin dan berkata, "Baiklah, aku akan memastikan kehancuran Wang Yibo, hanya ada di tangan keluarga kita," jawab Xiao Zhan dengan wajah sedikit ragu akan ucapannya.
"Oke, kalau begitu aku memberikan izin untukmu," kata Huanlin pada akhirnya.
Xiao Zhan langsung pamit setelah mendapatkan izin untuk meninggalkan rumah mereka. Dalam perjalanannya ia terus memikirkan tentang beberapa hal yang terkadang tidak sinkron dengan ingatannya. Termasuk!!
Keluarga ini dan Luhan yang selalu saja meminta Xiao Zhan untuk tidak mendengar keinginan Huanlin. Padahal, kalau dipikir-pikir lagi. Bukankah, seharusnya Luhan mendukung keinginan mereka untuk menghancurkan Wang Yibo.
Karena seperti yang Huanlin ceritakan!
Lelaki yang sedang menunggu kedatanganku di dalam mobilnya itu, adalah pria jahat yang sudah merenggut seluruh kebahagiaanku. Walaupun, sebenarnya aku juga tidak tahu.
Apakah, perkataan Huanlin benar adanya???
Sebab semenjak kejadian kecelakaan itu, aku hampir melupakan 100 persen ingatanku. Memang benar, ada beberapa ingatan yang datang, namun itu hanya sepenggal. Tidak sepenuhnya.
Bahkan-- karena ingatan sepenggal tentang Yibo menyiksaku, itu. Aku akhirnya memutuskan untuk mencari tahu sendiri, tentang masa laluku yang lenyap karena kecelakaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Love || Yizhan
RastgeleLangsung baca aja! Yang homophobia harap menjauh 😎 Cr cover ; Exaaa thanks😍🤗