[07] Hujan

27 9 0
                                    

Menangislah karena air mata
bukan tanda kelemahan,
tetapi tanda jika kita masih
memiliki perasaan.

-adeline raquel angela.

happy reading & jangan lupa vote!

•••✿ •••

Setelah rapat osis telah selesai Adeline pulang bersama Darendra. Saat Adeline dan Darendra menuju parkiran tiba-tiba ada gadis menghampiri mereka, yaitu Alisa.

"Darendra, pulang sama aku dong plis" mohon Alisa kepada Darendra padahal disitu ada Adeline dan itu sudah menunjukkan jikalau mereka hendak pulang bersama.

"Kok lo belom pulang? padahal bell udah dari tadi banget bunyi nya" Tanya Adeline karena rapat osis sudah selesai saja Alisa belum pulang.

"Aku nungguin Darendra buat pulang bareng, tadi udah janji" ucap Alisa.

"Janji sama diri lo sendiri?" ucap Darendra.

"Kamu pulang sama dia aja, kasian udah nunggu walaupun dia janji sama diri sendiri doang, aku bisa pulang naik taksi" ucap Adeline dia menuju depan gerbang sekolah untuk menunggu taksi yang ia pesan lewat online.

"Cewek nggak tau malu, gak punya uang buat pesen gojek atau taksi ya?" ucap Darendra, ia mengenakan helm nya dan hendak meninggalkan Alisa. Tetapi Adeline melihat itu.

"DAREN, ANTERIN ALISAAAA!" Teriak Adeline dari depan gerbang.

"Ck, iya-iya ini cuma demi Adeline lo gak usah berharap lebih" Darendra dan Alisa melewati Adeline, terlihat di situ Alisa memeluk Darendra walaupun Darendra merasa risih.

Meskipun Adeline yang menyuruh itu entah kenapa hatinya sedikit sakit melihat kekasihnya di peluk-peluk seperti itu dengan orang lain.


Saat Adeline sedang menunggu taksi, Zergan melewati sekolah itu untuk pergi ke markasnya, Zergan mampir dulu menghampiri Adeline.

"Del pulang, sini gue anterin" ucap Zergan.

"Gam usah makasi Gan, gue udah pesen taksi" jawab Adeline.

"Kemana si cowo lo? ga pulang bareng dia?" tanya Zergan.

"Dia pulang bareng Alisa." jawab Adeline.

"Sekarang lo batalin pesanan taksi itu, terus lo ikut ke markas gue bentar, gue mau naruh sesuatu abis itu nganter lo" ucap Zergan, Zergan tau Darendra di markas itu karena tadi sudah janjian dan mencoba memanas manasi Darendra untuk membalas Daren.

"Yaudah" Adeline menaiki motor besar Zergan yang menuju markas para sahabat Darendra juga.

Saat sampai di depan markas, Adeline di suruh untuk menunggu sebentar dan Zergan memasuki markas itu.

"Mau kemana lo?" tanya Darendra saat Zergan hendak pergi lagi setelah menaruh suatu barang padahal sudah berjanji untuk mengumpul."

"Nganterin Adeline bentar, kasian kalo dibiarin nunggu di halte bus dari 2 jam yang lalu" jawab Zergan dan ia menuju keluar markas.

Bitterness of life ADELINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang