[08] Di jebak?

30 7 2
                                    

tak perlu mencari seseorang yang sempurna cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun

-Adeline Raquel Angela
•••
kalo ada typo ataupun kesalahan huruf kapital/tanda baca mohon di maafkan.

vote & comment
💐

happy reading !
✧˖*࿐

Pagi ini Darendra bersama Adeline sedang membersihkan diri di kamar masing-masing untuk berangkat sekolah bersama.

"Adeline, Darendra, sini turun sarapan" teriak ibu Darendra yaitu Tiffany.

"Iya mah" ucap Darendra.

"Iya Tante" jawab Adeline.

"Panggil mamah aja" teriak Tiffany sekali lagi dari lantai satu.

Adeline berjalan menuruni anak tangga satu persatu mengenakan seragam sekolahnya dan menenteng tas ransel nya, Adeline duduk dimeja makan dan mengobrol bersama tiffany.

Darendra menyusul sang ibunda dan juga kekasihnya ke bawah untuk menyarap bersama.

"Nanti ada rapat osis nggak?" tanya Tiffany kepada Adeline dan Darendra.

"Nggak ada, tapi ada razia" ucap Darendra.

"Hah emang iya?" ucap Adeline.

"Kenapa?" ucap Darendra sembari melihat Adeline yang gelagapan menghapus liptin di bibirnya.

"Ngelanggar terus deh" ucap Darendra.

"Perempuan emang gitu Daren, dia harus bisa berpenampilan bagus sebisa mungkin. Tapi Adeline, kamu kan niatnya sekolah jadi jangan melanggar ya" ucap Tiffany lembut.

"Iya mah" ucap Adeline. Adeline mengukir senyum tipis dan ia sangat bersyukur masih ada orang yang sangat menghargai juga menyayangi Adeline.

Usai menyarap bersama Adeline dan Darendra hendak berangkat sekolah.

"Berangkat dulu ya mah" ucap Darendra. Adeline menarik tangan Tiffany dan menciumnya dengan lembut.

"Hati-hati ya sayang" ucap Tiffany. Adeline dan Darendra mengangguk lalu pergi keluar rumah.

***

Kini bell masuk sudah berdering,
tadi Darendra bersama Adeline dan Abigail sudah merazia anak-anak yang melanggar peraturan, Alisa termasuknya.

Darendra berjalan menuju kelasnya dan Adeline bersama Abigail ada di belakangnya.

Adeline merenung sendirian dan pandangannya kosong. Meskipun sudah ada Darendra tetap saja rumah nomor 1 nya lebih di pikirkan apa lagi sepertinya rumah itu akan rusak. Sangat amat menyakitkan ketika orang yang kita sayang keduaya akan berpisah.

"Mungkin aku beruntung tentang kekasih dan juga pertemanan tetapi keluarga? tentu tidak" ucap Adeline dalam hati.

"ADELINEE LO KENAPA?!" ucap Finola sontak membuat Adeline kaget.

"Kenapa gue? gapapa kok" ucap Adeline sembari mengukir senyumnya.

"Jangan gitu, cerita aja" ucap Rayyana.

Bitterness of life ADELINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang