[10] BAGASKARA & BELICIA?

23 8 2
                                    

walaupun Tuhan kasih aku kekecewaan yang cukup berat, tangisan tiap malam, harapan yang tumbang, tapi aku yakin untuk semua ini Tuhan pasti akan bayar dengan kebahagiaan yang selalu aku mohon, dan untuk semua itu juga aku percaya Tuhan punya rencana yang hebat didepan sana yang tak pernah aku duga.

-Adeline Raquel Angela

happy reading!

***

Saat semua murid kelas 11 IPS 2 itu semua duduk, Bu April datang dan dibelakangnya diikuti oleh seorang laki-laki.

apakah dia anak baru?

"Anak-anak, hari ini akan ada murid baru ya dan kamu silahkan perkenalkan diri" ucap Bu April menghadap laki-laki itu.

"Hai nama gue Bagaskara Saga Farenhard bisa dipanggil Bagas." ucap laki-laki berparas tampan itu.

Anak-anak seisi kelas itu pun hanya mengiyakan perkenalan Bagas didepan papan tulis. Mereka melanjutkan pembelajaran hari ini seperti biasa.

***

kringg

Bell bunyi istirahat sudah bunyi.

Suasana kantin kini sangat ramai, Adeline bersama ketiga sahabatnya di tempat biasa yang mereka sering duduki. Darendra juga begitu namun saat Darendra dan teman-temannya hendak duduk mengapa ada laki-laki asing di situ?.

"Lo minggir, ini tempat biasanya gue sama temen-temen gue" ucap Darendra di belakang laki-laki tersebut.

"Terserah gue mau dimana aja" jawab singkat cowok itu.

"Sialan ya lo, siapa nama lo?" ucap Darendra.

"Bagaskara Saga Farenhard" ucap Bagas. Ya, ternyata cowok itu adalah Bagas.

"Agas?" ucap Darendra dengan menatap wajah Bagas intens.

"Gue Darendra Sebastian Altarel" ucap Darendra.

"Daren?" ucap Bagas.

"Lo temen kecil gue bukan?" ucap Darendra.

"Iya, gue baru pindah ke sini lagi soalnya bokap gue pindah kerja lagi" ucap Bagas.

Darendra menepuk pundak Bagas dan mengajak teman-temannya agar duduk di situ saja.

"Rumah lo masih sama kaya dulu?" ucap Bagas.

"Iya, kalo mau main dateng aja" ucap Darendra.

"Ya, kapan-kapan" ucap Bagas.

Dan ternyata Bagas itu teman masa kecil Darendra.

***

Kini usai rapat osis dan membahas bahwa akan di adakan lomba basket, dan Darendra mungkin juga akan ikut.

Darendra kini menunggu Adeline di parkiran sekolah, dia bersender di motornya.

"Lama ngga?" ucap Adeline sambil berjalan.

Bitterness of life ADELINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang