Part 2

55 4 4
                                    

Gadis cantik dengan rambut panjang bergelombang itu melangkah keluar dari ruang OSIS, dengan membawa setumpuk kertas. Ditangannya terdapat gelang berwarna biru, bertuliskan NaVaGeSi, dia melangkahkan kakinya dengan pasti menuju sebuah ruangan, yang di dalamnya sudah ada 3 orang gadis, yang sudah menunggunya sejak tadi.

"Sory gue telat." Kata gadis cantik itu kemudian mengambil stik drum dari tasnya, dan melangkah lalu mendudukkan diriny di balik drum yang ada di ruangan itu.

"Santai ve, gak papa kok, kita tau Lo sibuk" kata gersia yang sedang berdiri di balik keyboard.

"Yaudah yuk mulai." Kata sila

Tak..tak..tak
Ketukan drum memulai latihan mereka sore ini.

Ya gadis tadi adalah Vaya Anastasya Armand, salah satu most wanted girl SMA Darmajati, salah satu pendiri geng NaVaGeSi. Bersama ketiga temannya, Nasya, Gersia, dan Sila. Vaya bertemu dengan gersia sejak SMP, tapi mereka baru dekat saat SMA, dan ternyata mereka memiliki hobi yang sama di bidang musik. sedangkan Nasya dan Sila, Vaya bertemu keduanya sejak masuk kedalam SMA, karna terdapat di kelompok yang sama saat MOS.

NaVaGeSi awalnya hanyalah nama band mereka bereempat, tapi seiring berjalannya waktu NaVaGeSi menjadi salah satu geng terkenal di SMA Darmajati, yang kini anggotanya sudah puluhan, bahkan merekrut para adik kelas.

Tetapi yang masih sama adalah inti anggota itu hanyalah mereka berempat, dan belum mengalami strukturasi selama lebih dari satu tahun ini.

Motor Vespa metic itu memasuki gerbang rumah megah dan mewah, vaya memarkirkan motor meticnya di garasi dan melenggang masuk kedalam rumah, lagi-lagi sepi, hanya ada bik Sarmi yang tengah memasak di dapur. Lalu Vaya melangkah mendekati bik Sarmi.

"Wih harum banget nih bik, masak apa" kata Vaya sambil mengambil minum dari kulkas

"Masak cumi balado kesukaan non Vaya ini" bik Sarmi tersenyum membalas pertanyaan dari anak majikannya itu

"Wah enak nih, yaudah klao gitu Vaya mandi dulu ya bik, gerah banget" Vaya melenggang pergi meninggalkan bik Sarmi melanjutkan acara memasaknya

"Iya non Vaya" jawab bik Sarmi sekenanya

Vaya merendamkan badannya di buthup, rasanya berendam di air hangat ini adalah hal yang sangat menyenangkan, seperti lelah yang ada di sekujur tubuhnya menghilang.

Setelah kurang lebih 30 menit Vaya membersihkan dirinya di kamar mandi, dia lalu mengganti pakeannya, dan melangkah keluar kamarnya menuju meja makan.

"BI temenin Vaya makan ya?" Ajak Vaya kepada bik Sarmi yang tengah menyiapkan makanan untuk Vaya

"Iya non, bobok ambilkan makan buat non Vaya dulu ya non" jawab bik Sarmi

Vayapun mengangguk tanda sekutu

Bik Sarmi memang sering menemani Vaya makan malam, atau bahkan sarapan, karna Vaya adalah tipe orang yang sudah jika makan seorang diri, bukan tidak bisa, tapi ketika dia bisa makan bersama seseorang rasanya lebih nikmat daripada makan seorang diri.

Vaya telah menyelesaikan makan malamnya, hendak menuju kamar kembali tapi bel rumah berbunyi, lalu dia melangkah untuk membuka pintu, karna bik Sarmi sedang membereskan piring di dapur.

"Hai" sapa seseorang di depan Vaya

"Oh hai arka, kenapa kisini malem-malem, tumben?" Tanya vaya, padahal jarang sekali ketua OSIS ya itu datang kerumahnya, apalagi malam begini

"Gak di suruh masuk dulu nih?" Jawab arka dengan wajah datarnya, ya pasalnya arka adalah seorang introvert yang sangat menyebalkan menurut Vaya, wajah datarnya tanpa pernah tersenyum sangat membuat Vaya jengah dengan temannya yang satu ini

"Oh iya, masuk dulu Ar, duduk dulu, gue ambilin minum dulu" Vaya beranjak ke dapur untuk mengambilkan arka minum

"Ok" jawabnya datar, kemudian mendudukan diri di ruang tamu rumah Vaya

5 menit kemudian Vaya kembali dengan membawa kopi susu kesukaan arka. Bagaimana Vaya tau minuman kesukaan arka? Itu karna Vaya dan arka memang berteman sejak mereka masuk di OSIS waktu masih kelas 10 dulu, sampai tahun kedua kini mereka masih bersama di kepengurusan OSIS dengan arka yang menjadi ketua OSIS ya sekarang

"Nih diminum" Vaya meletakkan cangkir yang berisi kopi susu itu di depan arka

"Thanks" kata arka kemudian dia meminum kopi susu tersebut

"Oh ya ada apa kesini malem-malem?"

"Gue mau ambil proposal yang tadi, udah jadi kan? Tadi gue telfon Lo gak Lo angkat, jadi gue samperin kesini aja, mumpung gue abis dari rumah Bima"

"Oh udah jadi kok, bentar gue ambilin dulu" Vaya beranjak menuju kamarnya untuk mengambil proposal itu

5 menit kemudian Vaya kembali membawa proposal yang ada di dalam map kuning yang dia pegang

"Nih, semua udah di tanda tangani, Lo tinggal berikan ke Bu Esti aja biar dananya cepet cair" Vaya menyerahkan proposal tersebut kepada arka

"Ok, kalo gitu gue pulang ya, Lo istirahat, jangan sampai kecapean" arka tersenyum kepada Vaya dan berdiri setelah menghabiskan kopi susu buatan Vaya

Vaya mengantarkan arka sampai kedepan pintu rumahny, "hati-hati"

"Iya, Lo istirahat ya, selamat malam" arka mengusap puncak kepala naga dengan lembut dan tersenyum ke arahnya, yang di balas senyum pula oleh Vaya

Setelah arka pergi dari rumahnya Vaya langsung merebahkan diri di kasur king size miliknya, dengan hati yang masih berdebar debar Vaya mengambil hand phone miliknya yang sejak tadi di letakkan di atas nakas samping tempat tidurnya, melihat foto-fotonya bersama arka, banyak foto di galeri hpnya, tapi sayangnya mereka hanya berteman, karna arka memiliki seorang kekasih

"Arka kenapa perlakuan Lo ke gue selalu kayak gini ke gue, gue bisa gila lama-lama, kenapa Lo kayak gini sih, ngeselin" gumam Vaya dengan detak jantung yang masih berdetak cukup keras sejak tadi

Vaya tidak tau kenapa setiap mendapat perlakuan manis dari arka selalu saja membuat jantungnya berdegup kencang, dan saat melihat arka berdekatan dengan gadis lain dadanya terasa sesak, Vaya tidak mengerti ini semua, karna arka adalah orang yang sangat pendiam tapi ketika berada di dekat orang-orang yang dia sayang dia akan sedikit cerewet dan perhatian, seperti kepada pacarnya, dan sahabatnya, termasuk kepada Vaya yang adalah temannya

Daripada terus memikirkan arka lebih baik Vaya sekerja mengerjakan tugas rumahnya

Waktu menunjukan pukul 10 malam, Vaya tengah memainkan hpnya setelah mengerjakan tugas sekolahnya, dia sekarang sedang melakukan chat group bersama sahabat-sahabat nya

Gesriatong

Habis jalan nih sama mas bian, yaampun di ajak ke pasar malam, seneng banget nih

Nasyana

Bucin terus, gue juga udah kesana kemarin sama Lando

Silasil

Gue juga udah, diajak bina kemarin, mungkin bina yang kasih tau bian, biar ajak Lo kesanga

Anda

Gue doang yang gak pernah keapsar malem, huh sedihnya

Silasil

Makannya cari ayang dong babe

Nasyana

Bener tuh, jomblo mulu nih si ibu

Gersiatong

Gue cariin gimana? Temen gue banyak kok yang ganteng-ganteng, biar ada ayang buat di ajak jalan

Anda

Males.

Setelah memberi balasan itu Vaya mematikan hpnya, dan merenung, apa dia perlu memiliki seseorang agar bisa keluar seperti yang di lakukan teman-temannya, pasalnya Vaya adalah orang yang sudah bergaul, dan hanya memiliki sedikit teman, melihat teman-temannya memiliki kekasih kadang membuatnya sedikit iri, dan ingin memiliki pacar juga, tapi siapa.

NaVaGeSiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang