Jam menunjukkan pukul 6 pagi, tapi seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya masih bergelut dengan selimut yang membungkus badannya, sampai suara ketukan pintu tersengar, gadis itu masih saja tetap setia dengan posisi ternyaman ya
Tok.. tok.. tok....
Suara pintu masih terdengar seperti alunan pengantar tidur bagi gadis itu, sampai suara teriakan terdengar"Nasya bangun, ini udah jam berapa? Nanti kamu telat sayang" suara menggelegar di balik pintu tersebut ternyata dapat membangunkan pidadari cantik yang sejak tadi terlelap
"Iya ma, ini udah bangun kok" ucap Nasya dengan suara serak khas bangun tidur sembari mendudukan dirinya di tempat tidur
"Yaudah kalo udah bangun, mandi, abis itu turun sarapan" wanita paruh baya tersebut kemudian beranjak meninggalkan kamar putri bungsunya
Lima belas menit kemudian Nasya telah siap dengan seragam sekolahnya yang pas di badan, seperti biasa gadis cantik ini terlihat menawan dengan rambut panjangnya yang terurai
Dirasa telah siap, Nasya kemudian melangkahkan kakinya menuju meja makan, namun senyum terlihat terbit di wajahnya, karna menyadari seseorang yang tengah duduk di meja makan yang menggunakan seragam yang sama dengannya, langkah nasyapun semakin cepat menuju meja makan
"Lando kok udah disini pagi-pagi banget lagi" Nasya mendudukan diri di kursi samping Lando yang tengah menyantap nasi gorengnya
"Buat jemput kamu lah, nih makan" Lando dengan sigap mengambilkan nasi goreng kepiting Nasya
Nasya yang di perlakukan seperti itu merasa senang, dan pipinya pun perlahan memunculkan semburat merah "terimakasih" ucap Nasya dengan senyum yang mengembang di pipinya
"Iya" jawab Nando sembari mengelus puncak kepala naysa, kemudian melanjutkan makan makanannya yang baru dia makan setengah
"Mama mana?" Tanya Nasya dengan masih menyuapi makanannya kedalam mulut
"Kluar kedepan beli sayuran sama bik nah, kalo papa sama Abang kamu udah berangkat ke kantor" jawab Lando dan kemudian menghabiskan sarapannya
"Yaudah yuk berangkat" kata Nasya yang sudah menyelesaikan sarapannya juga dan meminum susu hangatnya
"Oke, yuk" Lando menggandeng tangan Nasya sehingga memunculkan degupan di dada Nasya yang entah kenapa selalu muncul hanya dengan perlakuan kecil dari Lando terhadapnya
Meski sudah 3 bulan menjalin kasih, tapi perlakuan kecil dari Nando selalu membuat hatinya tak karuan, sering memunculkan kupu-kupu yang bertebaran di perutnya
"Sini aku pakein helmnya" Lando merapikan rambut Nasya tiba tiba dan memakaikan helm kekepala Nasya
"Emh iya" jawab Nasya gugup yang tak bisa menyembunyikan lagi senyum di wajahnya yang perlahan mengembang "makasih" sambungnya ketika Lando telah selesai memakaikan helm di kepala Nasya
"Yaudah yuk naik" Lando menaiki motornya, namun karna dirasa Nasya belum menaiki motornya Lando kemudian menoleh lagi ke arah Nasya, dan di temukannya Nasya maish setia dengan posisinya yang sedari tadi menatap Lando
"Ayuk naik, malah ngalamun" Lando kemudian menggoyangkan bahu Nasya, dan menyadarkan Nasya dari lamunannya
"Eh iya iya" jawab Nasya dengan gugup, ketahuan kan sedari tadi dia hanya memperhatikan Lando tanpa mendengar ucapan pacarnya itu
Nasya kemudian menaiki motor Lando, dan seperti biasa Lando menaruh jaketnya ke atas paha Nasya, karna dia tak ingin bagian gadisnya terlihat oleh lelaki lain, Nasya menerima jaket tersebut dan merapikannya, dengan wajah yang masih memerah karna merasa gugup, dan dia masih tak bisa menormalkan debaran jantungnya saat ini
Namun ketika lando ingin melajukan motornya seorang wanita paruh baya memasuki gerbang rumah dengan membawa belanjaan di tangannya
"Kalian udah mau berangkat" kata wanita paruh baya tersebut dan menghentikan langkahnya di samping motor Lando
"Iya ma, kami berangkat dulu ya?" Kata Nasya kemudian menyalmai tangan ibunya, dan di ikuti juga dengan Lando yang melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Nasya
"Yaudah kalo gitu hati hati ya, jangan ngebut ya Lando" kata mama Nasya memperingati calon menantunya itu
"Iya ma siap, kalo begitu kita berangkat dulu ya, assalamualaikum ma" Lando membalasnya dengan ramah
"Waalaikum salam" kata mama Nasya dengan melambaikan tangan kearah motor Lando yang melaju dengan sedang
Sedangkan Nasya masih dengan senyumnya yang mengembang dan tangan yang memeluk Lando yang ada di depannya merasa bahagia, selama ini dia banyak di permainkan oleh laki laki, tapi dengan Lando, dia merasa berbeda, Lando meeprlakukannya dengan spesial dan tak pernah menuntut apapun dari nasya.
Dulu Nasya sering kali di putuskan oleh laki-laki karna dia tidak mau di cium bibirnya oleh para mantannya, kadang hanya pacaran 3minggu putus, bahkan ada yang 10 hari langsung putus, kecantikan seorang Nasya membuat kaum Adam berlomba lomba untuk menjadikannya seorang kekasih, tapi karna Nasya yang merasa risih ketika seorang lelaki memintanya untuk berciuman membuat mereka memutuskan Nasya
Kadang Nasya juga sering di caci maki dan di bilang suka jual mahal, padahal Nasya tidak seperti itu, mungkin karna Nasya berfikir itu semua tidak perlu di lakukan, karna mereka hanya sebatas pacaran, tapi para lelaki hidung belang itu tidak mau mengerti dan berakhirlah putusnya hubungan Nasya dengan para mantannya
Tapi Lando, dia berbeda, Nasya sering bertanya apa Lando Tidaka akan marah jika Nasya tidak mau di cium, Lando selalu menjawab "aku gak mau paksa kamu, kalo kamu udah siap ayo, kalo belum ya gak papa, berarti itu menunjukan bahwa aku belum pantas mendapatkan ciuman dari kamu" itulah yang Lando katakan
Lando tak pernah marah kepada Nasya karna kadang Nasya susah di ajak jalan, karna memang Nasya sangat sibuk, pangkatnya sebagi seorang ketua ekskul taekwondo dan ketua navagesi membuatnya jarang ada waktu dengan Lando, jika bukan Lando yang menjemputnya untuk berangkat sekolah dan kadang menunggunya sepulang sekolah atau lagian taekwondo dan band maka mereka akan sangat jarang bertemu
Untung Lando adalah orang yang sabar, pengertian, dan baik, sehingga mereka bisa berapcaran Samapi 3 bulan ini
"Kenapa senyum senyum sendiri, aku tau aku ganteng, gak usah di liatin mulu" kata kata Lando barusan membuyarkan semua lamunan Nasya ,merasa ketahuan tengah memandu Lando dari kaca sepio membuat Nasya gugup dan memalingkan wajahnya yang bersemu merah
"Apasih, gr aja" jawab Nasya gugup yang masih memalingkan wajahnya
Lando yang merasa geli dengan tingkah kekasih nya ini hanya bisa terkekeh kecil, dan menggenggam tangan Nasya yang melingkar di perutnya dengan satu tangannya yang kosong
"Udah sampe gak mau turun?" Kata Lando masih dengan mengusap jari jemari Nasya yang melingkar di perutnya
"Iya ini turun" Nasya yang gugup buru buru turun, dan melangkahkan kakinya
Namun baru satu langkah, tangan Nasya telah di cekal oleh Lando "apa?" Kata Nasya yang tak bisa menyembunyikan wajah gugupnya dari Lando
"Helmnya, mau di pake sampai kelas emang?" Lando menunjukan smirknya kemudian melepaskan helm Nasya dari kepala Nasya
Nasya yang merasa tengah di kerjai oleh Lando langsung memalingkan wajahnya yang semakin memerah
"Kenapa kok pipinya merah?" Lando mengelus puncak kepal Nasya
Nasya yang semakin tidak bisa menormalkan degup jantungnya memilih pergi dari hadapan Lando "ngeselin" ucapnya dan melangkah pergi dengan pipi yang semakin memerah
"Hahaa" Lando yang merasa gemas dengan tingkah Nasya tertawa dan mengikuti gadis tersebut dari belakang dengan senyum yang terus mengembang
Membuat siapa saja yang melihat senyum dari seroang Lando tersebut akan merasa terpesona dan jatuh cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
NaVaGeSi
Teen FictionVaya menatap nyalang pada gadis yang baru saja memukulnya di tengah keramaian, tidak sampai di situ kini gadis itu menyiram vaya dengan jus jeruk yang tadi Vaya pesan Mata Vaya masih menyorot gadis di depannya ini dengan tajam, kemudia ia berdiri da...