Sebelum Liburan

163 17 0
                                    

"Akhirnya selesai juga," ucap Bintang lega sambil menyandarkan punggungnya ke dinding gazebo.

Cowok itu melepas topinya, dan menjadikan benda berwarna hitam itu sebagai kipas yang ia kibas-kibaskan di depan wajahnya sendiri. Melihat ketiga temannya berjalan mendekat, ia langsung menggeser tubuhnya agar yang lain bisa ikut bersandar di salah satu sisi dinding bambu itu.

Sejak pagi tadi hingga siang ini, keempatnya berkumpul di halaman belakang rumah Fero untuk memanen hasil kebun. Dibantu oleh mamanya Fero, mereka berempat memanen buah belimbing dari sepuluh pohon yang ada, juga buah tomat dan cabai rawit yang kurang lebih masing-masing terdapat lima puluh pohon.

Hasil panen itu akan dikirimkan oleh tukang kebun Fero untuk dijual ke pasar, sebagian disisakan untuk konsumsi pribadi, sebagian lagi akan dibagikan kepada Indra, Surya, dan Bintang sekaligus tetangga sekitar.

Para cewek tidak ada yang ikut, sebab keempatnya sedang ke kantor catatan sipil untuk mengurus KTP masing-masing.

"Gue jadi pengen ngajakin orang tua gue buat bisnis buah." Celetuk Bintang saat ketiga temannya ikut bersandar di kanan kirinya. Pandangannya tertuju pada lima keranjang besar penuh buah belimbing dan dua keranjang tomat yang ada di hadapannya, lalu beralih kepada tiga temannya.

Fero sedang mengelap keringatnya dengan handuk yang sudah ia siapkan. Indra mengipas-ngipaskan topi yang ia bawa ke depan wajahnya, dan Surya asyik memakan buah belimbing.

"Capek, ya? Ini minum dulu. Udah tante buatin es teh manis."

Keempatnya yang sebelumnya sedang bersandar langsung menegakkan tubuh, menyambut seorang wanita yang datang membawa nampan berisi satu teko besar es teh manis dengan empat gelas berukuran sedang.

"Terima kasih tante,"

"Maaf tante jadi ngerepotin,"

"Tidak apa-apa, justru tante yang berterima kasih karena sudah dibantu."

Fero mulai menuangkan isi dari teko besar itu ke dalam gelas-gelas tadi dan membagikannya ke yang lain.

"Mamamu ada di rumah, Ndra?"

Indra yang hendak meneguk minumannya langsung mengurungkan niat. Cowok itu menoleh kepada mamanya Fero-kakak perempuan mamanya, lalu mengangguk kecil.

"Ada, Budhe. Mama lagi masak besar karena Mas Sandi nanti sore pulang."

Mas Sandi adalah kakak laki-laki Indra  yang saat ini sedang kuliah di luar kota.

Wanita itu mengangguk paham, lalu menoleh ke arah yang lainnya, seraya berkata, "Silahkan diminum, tante mau ke rumahnya Indra dulu."

Setelah mengucapkan hal itu, mamanya Fero langsung berjalan meninggalkan mereka.

"Tadi di grup, Karin pesen minta dibawain belimbing." Ujar Fero seraya memilih belimbing yang ada di keranjang. Cowok itu mengambil beberapa buah dan memasukkannya ke dalam kantong plastik.

"Kasih ke Surya sana, kan mereka satu bimbel." Perintah Bintang cepat, yang langsung setujui oleh Indra.

"Bawa ke sini, Fer."

Fero memberikan kantong plastik itu kepada Surya, membuat teman sekelasnya itu dengan cekatan memasukkannya ke dalam ransel.

"Sekalian sama punya Sella, titipin ke Luna,"

EphimeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang