Mencari Jawaban

161 21 0
                                    

Luna baru saja mematikan panggilannya ketika mendengar deru suara motor mendekat dan berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri.

Gadis itu menoleh, dan menemukan Surya baru saja meletakkan helm-nya di spion, lalu berjalan menghampirinya yang sedang duduk di bangku panjang depan gedung bimbel.

"Bukannya lo masuk jam enam?" tanya Luna langsung begitu Surya sudah berada di hadapannya.

"Ada jam tambahan buat olimpiade, jadi gue masuk lebih awal." Jelas Surya mengoreksi perkataan Luna.

Luna hanya mengangguk-anggukan kepalanya, lalu kembali menunduk untuk melihat jam tangannya.

"Ayo, Ya. Udah ditunggu sama yang lain."

Luna kembali mendongakkan wajah dan matanya langsung membulat saat melihat seorang cewek yang entah datang dari mana tiba-tiba menggandeng lengan Surya. Ia melihat ekspresi terkejut di mata Surya sebelum cowok itu buru-buru melepaskan diri. Cewek itu tidak begitu menanggapi, masih menatap Surya dengan menyunggingkan senyum manisnya.

"Lo duluan aja. Gue masih ada perlu," jawab Surya dengan pandangan risih.

Cewek itu memanyunkan bibirnya, lalu menatap sinis ke arah Luna. Tanpa berkata-kata langsung masuk ke dalam kelas.

"Dia... beneran pacar lo, ya?" tanya Luna dengan nada tak suka. Bukan karena cemburu, tapi melihat tingkah cewek tadi menggandeng lengan Surya dengan manja, membuatnya jijik.

"Sahabat gue, emang anaknya agak genit tapi dia baik."

Keterangan dari Surya membuat Luna terdiam. Kini ia melirik ke arah Surya yang masih memandangi pintu sambil tersenyum tipis.

"Tapi yang gue denger, lo pacaran sama dia." Sanggahnya tak percaya.

Surya hanya menggelengkan kepala, tak menanggapi lebih lanjut. Cowok itu memilih untuk menyusul cewek tadi, hendak masuk ke gedung bimbel mereka.

"Kalo Karin, gimana?"

Pertanyaan yang refleks ia ucapkan itu membuat Surya berhenti dan menoleh. Merasa berhasil menghentikan langkah temannya, Luna kini berjalan mendekat dan berhenti di samping Surya yang ada di dekat loker, tak jauh dari pintu masuk.

"Kenapa lo nolak dia? Karin kurang apa, coba?" cecarnya langsung, membuat Surya menatapnya dengan bingung.

"Lun?"

Suara yang amat ia kenal itu membuatnya segera membalikkan badan. Dan benar saja, ia mendapati Karin sudah berada di belakangnya, menatap bingung ke arah keduanya.

"Kalian ngapain?" tanya gadis itu polos.

Luna ingin bertanya kepada Karin kenapa dia kembali lagi ke sini, padahal tadi sudah pulang lebih dulu, tapi urung. Ia sempat melirik Surya yang bersikap tenang melihat dengan kedatangan Karin.

Kini dilihatnya Karin berjalan maju ke arah mereka. Luna langsung minggir ketika gadis itu berhenti di antara mereka berdua.

"Lo mau ngapain?" tanya Surya langsung.

"Gue..."

Luna menahan napas, menunggu kelanjutan ucapan Karin. Sepertinya hari ini ia akan menjadi saksi hidup kisah cintanya Karin dan Surya.

EphimeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang