Teori Langsung Praktik

158 16 0
                                    

Sore ini, setelah selesai bimbel, Karin dan Luna tidak langsung pulang. Kedua gadis itu sedang menunggu Surya yang akan membawakan buah pesanan Karin dan Sella.

Kedua gadis itu sedang membahas kejadian waktu pembuatan KTP siang tadi saat Surya datang menghampiri mereka dan langsung menyodorkan sebuah kantong plastik kepada Luna.

"Pesenannya Sella,"

Luna menerima kantong plastik itu dan memasukkannya ke dalam tas. Tadi Fero sudah mengabarinya kalau Surya yang akan membawa belimbing pesanan Sella.

"Oke. Gue pulang dulu, ya!" serunya riang sambil beranjak dari tempat duduk. Sengaja meninggalkan Karin dan Surya berduaan.

"Pesenan gue mana?"

Karin mulai bersuara begitu Luna meninggalkan mereka.

Surya mengeluarkan satu kantong plastik lain dari dalam tasnya, membuat mata Karin berkilat senang saat beberapa buah belimbing terpampang jelas di hadapannya.

"Makasih!" ucapnya riang saat menerima kantong plastik itu. Tak sabar Karin langsung membukanya, mengambil satu buah belimbing dan langsung mencicipinya.

"Itu belom dicuci!" cegah Surya panik.

Tapi terlambat karena Karin sudah menggigit buat itu dan mengunyahnya.

Gadis itu memilih untuk tetap mengunyah dan menelan buah belimbing itu, lalu mendekat ke wastafel yang tidak jauh dari tempatnya. Ia menyalakan kran air, mencuci buah belimbing yang tadi ia gigit di bawah air mengalir.

Setelah dirasa benar-benar bersih, Karin mematikan kran air itu dan mengayun-ayunkan belimbingnya pelan dari atas ke bawah agar airnya menetes ke wastafel.

Tatapan riangnya berubah saat ia membalikkan badan. Mendapati cewek yang ia jumpai tempo hari itu sudah duduk di sebelah Surya. Cowok yang ia taksir itu bahkan memberikan respon saat cewek di sebelahnya mengajak bicara.

Mendadak, rasa manis dan segarnya buah belimbing yang sedang ia kunyah menjadi hambar. Gadis itu mengatupkan bibirnya rapat, lalu menghadap ke kanan dan berjalan lurus, meninggalkan gedung bimbel.

***

Surya tersenyum kecil menyaksikan Karin yang buru-buru berjalan menuju wastafel untuk mencuci buah belimbingnya. Gadis itu benar-benar menyukai buah belimbing hingga tidak teliti melihat buah itu sudah dicuci atau belum.

Ia berpindah posisi, kini suduk di kursi panjang sambil mengeluarkan ponselnya. Ia kembali tersenyum saat melihat kunci layar ponselnya yang menampilkan foto laut dengan langit biru.

Itu adalah foto yang berharga, momen saat ia dan teman-temannya ke pantai. Itu adalah momen dimana ia menyadari bahwa ia menyukai Karin.

Surya mendengar pintu di sampingnya terbuka, lalu tertutup kembali. Ia menoleh, menemukan Delia sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Kenapa di sini? Kok nggak langsung masuk?"

Surya diam saja. Merasa tidak perlu menjawab pertanyaan itu. Ia malah melihat ke tempat Karin tadi. Menemukan gadis itu berbalik, lalu menghadap ke kanan dan berjalan lurus meninggalkan gedung.

EphimeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang