Chapter 21:Keputusan sepihak

99 11 0
                                    

Happy reading💜

"Bahan sudah habis chef"

"Bahan baru akan sampai besok,lebih baik kalian bereskan dapur,sepertinya kita akan tutup lebih awal hari ini"ujar wisnu sambil melepaskan sarung tangannya,salahnya sih karena lupa mengecek stok bahan restorant,ia hanya selalu menyiapkan bahan utama setiap pagi saja.

"kak wisnu"

"ada apa kak?"tanya yara,pria itu menggeleng lalu masuk ke ruang ganti pakaian,ia melihat wisnu terlihat gelisah,kedua matanya sedari tadi terus memerhatikan pintu masuk restorant.

"sudah,tutup saja restorantnya,sudah jam tujuh juga dan bahan habis,bahan baru, sampainya besok"ujar wisnu sambil mengancing kemeja nya,cahya yang berada di sampingnya hanya mengiyakan dan keluar dari ruang ganti,meminta yang lain untuk membantunya merbersihkan restorant setelah menutup restorant.

"andre belum kesini juga ra?"

"belum,mungkin tidak kesini hari ini"

"biasanya dia beri kabar dulu,tapi hari ini taada kabar apa-apa"

wisnu duduk disalah satu meja yang kursinya belum dinaikkan,pria itu mulai membuka whatssap nya,yeah,ia sedang melihat apakah andre ada mengirim pesan yang mungkin ia lewatkan,tapi nihil,tidak ada apa apa disana,pria itu memutuskan untuk mengirim pesan singkat pada pria itu,perasaannya tidak enak.

Andre 

'andre,apa kau tidak ke restorant?' 

19:09 read

Dan ya andre hanya membacanya,taada balasan sama sekali,bahkan setelah itu wisnu menyepam sahabatnya itu,awalnya masih di baca sampai akhirnya ia memutuskan menelpon andre dan berujung di tolak,saat ia mencobanya lagi,andre sudah tidak aktif,bahkan saat ia mencoba menelpon andre melalui nomor bukan melalui whatssap,pria itu tidak menjawab juga bahkan tak lama handphonenya juga tak dapat di hubungi.

"ada apa dengannya"

"sudah bisa menghubungi bos?"

"tidak aktif,aneh sekali,aku akan mampir ke rumah andre setelah ini,ayo ku antar kau dulu yara"

Yara mengangguk,mengikuti wisnu,restorant sudah ditutup jadi kedua orang itu yang masih ada di restorant,sedangkan karyawan lainnya sudah pulang duluan,wisnu mengantar yara pulang terlebih dahulu,baru mengemudi ke rumah andre.

.

.

.

"kita mau kemana dad??"tanya lula,pasalnya andre membawa beberapa koper yang berisi baju lula,reon dan dirinya sendiri,kini mereka malah pergi menggunakan mobil dan entah kemana,karena lula sama sekali tak tahu jalan yang mereka tuju sekarang.

"kita akan menjemput reon lula,lalu akan menyusul mommy ke belanda,lula maukan?"

"mau sekali"ujar gadis itu semangat,tapi seperti tersadar sesuatu ia kembali menoleh pada andre,"sekolah lula bagaimana?"

"daddy sudah meminta izin pada guru lula"

"okay deh,asik ketemu mommy,nanti mommy pulang dengan kita kan dad?"

"nanti kita ajak mommy pulang ya"andre tak tahu harus mengatakan apa,pasalnya ia juga tak yakin cleara mau ikut pulang walaupun ia tengah mengandung.

Kediaman keluarga arnold,megah sekali.Andre pikir ia akan sulit masuk kesini,tapi saat ia mengatakan kepada penjaga bahwa ia andre ayah dari reon,pintu gerbang super besar itu langsung dibukakan untuknya,bahkan ayah dan anak perempuan itu langsung di antar menuju ruang keluarga dimana reon sedang bermain dengan mona dan pria dewasa yang andre duga adalah Mr.arnold.

KATANYA DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang