1💎

1.1K 82 3
                                    


"Sekertaris kim masuklah ke ruangan ku dan tolong bawa berkas yang semalam ku minta"

"Baik sajang-nim aku akan segera kesana" ujar junkyu yang telfonnya langsung dimatikan oleh haruto

Tok.. tok...

"Masuklah"

"Selamat pagi sajang-nim ini berkas yang anda minta, apakah ada sesuatu yang bisa ku bantu lagi?" Junkyu bertanya dengan lembut disertai senyum manisnya

Wah apa apaan itu dia bertanya disertai senyum manisnya, ucap haruto dalam hati dia merasa akan mendapatkan penyakit diabetes jika terus diperlakukan seperti ini
"Tidak ada, kau boleh kembali ke ruanganmu kim" haruto membalas senyum junkyu

"Baiklah sajang-nim
Ah iya saya melupakan sesuatu" junkyu mengeluarkan kertas dari kantong jas yang ia kenakan dan memberikan kertas tersebut pada haruto

"Apa ini kim?"

"Ini undangan pertunanganku dengan kekasihku, besar harapan ku agar sajang-nim bisa datang ke acara kami. Kami tidak mengundang banyak orang, hanya orang orang terpenting bagi kami saja dan saya menganggap sajang-nim orang penting di hidup saya"

Senyum haruto luntur begitu saja dan hanya diam setelah junkyu menjelaskan tentang undangannya, junkyu manis yang ia idam idamkan sudah memiliki kekasih dan akan segera melakukan tunangan untuk mengikat hubungan mereka

"Maaf sajang-nim apakah kau mendengarku?" Junkyu melambaikan tangannya di hadapan haruto

"Ah iya maaf kim, waahh selamat ya atas pertunanganmu aku turut bahagia mendengarnya" senyum tipis yang diberikan haruto terlihat aneh dimata junkyu

"Terimakasih banyak sajang-nim atas ucapannya, jika sajang-nim tidak bisa datang tolong kabari saya ya. Baiklah saya permisi untuk kembali keruangan lagi"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ya! Ya! Kim junkyu cepatlah kemari" ucap yedam yang berisik sambil menupuk kursi di sampingnya

Junkyu yang melihat yedam bosan memutar bola matanya malas, dia sudah menduga pasti ada hal yang membuat yedam senang dan dia ingin berbagi kesenangannya dengan junkyu

"Ya tuhan yedam bisa kah kau tenang? Ini masih pagi"

"Lihat ini sebentar" yedam memberi tahu majalah fashion yang sedari tadi ia pegang
"Kau lihat ini junkyu, banyak pakaian yang bagus disini. Kau bisa pilih salah satu untuk kau gunakan saat acara pertunanganmu nanti"

"Kau memberi tahu ku ini apa kau akan membelikannya?"

Plak

Mata yedam melotot dan memukul pundak sahabatnya "Aww yedam!"
"Ya junkyu! apa gunanya calon suami mu jika aku yang membelikan baju pertunangan untuk mu, aku hanya memberi kau referensi baju yang bagus saja!"

"Baiklah cepat mana yang cocok dengan ku, nanti aku akan minta calon suami ku untuk membeli"

"Kau lihat saja sendiri di majalah ini, jika ingin membeli ajak aku ke tokonya agar aku bisa nilai langsung"

"Aku takjub dengan doyoung dengan sangat sabar menghadapi mulut mu yang berisik"

"Tenang saja doyoung cinta mati denganku, dia kuat dengan segala terjangan yang ku berikan"

"Ah tunggu ku ralat kau tidak hanya berisik tapi juga sangat galak yedam" ucap junkyu dengan senyum jahilnya

"Benarkah? Doyoung bilang aku sangat lembut padanya tapi memang benar aku akui kalau mulutku berisik"

"Sudahlah yedam lanjutkan pekerjaanmu apa kau mau sajang-nim tau kalau kau malah melihat lihat majalah sepagi ini bukannya melakukan pekerjaan"

"Dia tidak akan tau jika kau tidak memberitahunya!"

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang