15💎

537 58 0
                                    

Haruto dan hyunsuk berlarian mengikuti suster yang mendorong brankar junkyu menuju IGD
Langkahnya terhenti saat suster melarang keduanya untuk ikut memasuki ruangan IGD

"Maaf tuan cukup sampai disini saja untuk selebihnya mohon percayakan pada kami"

"Tidak bisa kah aku masuk? Dia pasti ingin aku menemaninya" suster tetap menolak dan mulai menutup pintu ruangan tersebut

Badan hyunsuk melemas dan duduk dilantai dingin rumah sakit tangisnya pecah sejadi jadinya, ketakutan pun mulai menguasai dirinya, berpikir akan terjadi sesuatu yang buruk pada sang adik.

Haruto duduk dilantai bersama hyunsuk dan mengelus pundak dari kakak junkyu

"Ku mohon sabar kak, mari kita berdoa yang terbaik untuk junkyu"

"Aku takut kehilangan adikku haruto" hyunsuk menutup wajahnya dengan telapak tangan dan mulai menangis kembali

Tak lama ketika keduanya sedang saling menenangkan jihoon datang menyusul mereka di IGD rumah sakit

"Mau apa kau kemari?" Hyunsuk menatap tak suka pada suaminya, ini kali pertama mereka bertengkar hebat setelah menjalani 2 tahun masa pernikahan
Jihoon mendekat pada hyunsuk dan mulai memeluknya

"Maaf, maafkan aku sayang" hyunsuk melepas pelukan jihoon dengan sedikit kasar
"Kau minta maaf pada haruto, karena kau sekarang keselamatan anaknya juga sedang bahaya"
Jihoon menatap haruto yang duduk dibangku seberang mereka kepalanya menunduk sambil terus merapalkan doa untuk keselamatan junkyu dan anaknya.
.
.
.

Dokter keluar dari ruangan junkyu setelah 30 menit pemeriksaan
"Keluarga kim junkyu"

"Saya dok, saya suaminya" haruto langsung bangkit ketika dokter memanggil keluarga dari junkyu

"Bersyukurlah tidak terjadi apa apa pada junkyu, hanya syok saja dan tekanan darahnya rendah mungkin karena junkyu sedang kelelahan atau sedang ada masalah, junkyu sudah siap kami pindahkan ke ruang inap biasa dan untuk pihak keluarga mohon urus ke pihak administrasi ya agar bisa menentukan junkyu akan kami tempatkan di ruangan inap biasa atau VIP, kalau begitu saya permisi" setelah dokter beranjak pergi haruto segera mengurus semuanya ke pihak administrasi

"Kak aku titip junkyu dulu ya, aku akan mengurus semuanya dulu" haruto hanya izin pada hyunsuk dan tidak menatap jihoon yang ada di sebelahnya

"Bagaimana jisuk dirumah? Apakah dia rewel?"

"Jisuk menangis saat kita sedang bertengkar tadi tapi junghwan sudah menenangkannya dan aku juga menitipkan jisuk pada junghwan" hyunsuk hanya menganggukan kepala dan meninggalkan jihoon memasuki ruang IGD junkyu

Matanya menatap junkyu sendu, air matanya juga mulai berjatuhan lagi saat melihat adiknya terpejam dengan tenang disertai jarum infus yang menempel di punggung tangannya dan selang oksigen yang ada dihidungnya.

Tangan hyunsuk bergerak untuk mengusap perut adiknya dengan lembut

"Anak buna junkyu sangat hebat ya kuat didalam sana, apakah kau sangat nyaman berada didalam sana? Imo berterimakasih karna kau tidak pergi dan tetap memilih bertahan untuk menemani buna mu" hyunsuk tersenyum dengan air matanya yang terus mengalir.

"Permisi nyonya, nyonya junkyu kami pindahkan dulu ya ke ruang inap" ucap suster saat memasuki ruangan tersebut, hyunsuk hanya mengangguk dan segera keluar dari ruangan tersebut.

"Haruto aku pulang dulu ya, karena aku meninggalkan jisuk sudah terlalu lama. Aku titip junkyu dan kau jangan lupa makan jangan sampai kau sakit juga" hyunsuk khawatir dengan keadaan haruto yang terlihat lesu dan segera berpamitan untuk pulang.

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang