17💎

612 53 1
                                    

Hari ini haruto sudah menyiapkan semua keperluan kepulangan junkyu dari rumah sakit, setelah 2 hari lamanya junkyu dirawat akhirnya hari ini diperbolehkan pulang karena keadaannya sudah membaik

"Junghwanie bisa kah kau bantu aku mengganti baju rumah sakit ini dengan baju ku yang bersih" junkyu memanggil junghwan yang sedang duduk di sofa tuangan itu

"Kenapa kau minta bantuan ku? Kan sudah ada kak haruto yang bisa membantumu mengganti pakaian" haruto menolehkan kepalanya ke arah junghwan dan junkyu pun membulatkan matanya mendengar perkataan junghwan
"Kenapa kalian menatapku begitu? Bahkan kalian saja sudah pernah telanjang bersama kan?" Junghwan tidak salah, semua perkataannya benar tapi anak itu benar benar tidak menyaring perkataannya

"Kau juga sudah pernah telanjang bersama dengan jeongwoo kan? Jeongwoo sedang bermain pintar saja karena belum siap menikahkanmu" damn! Junghwan dibuat panik dengan perkataan haruto, ia segera bangkit untuk membungkam mulut haruto agar tidak bicara aneh aneh lagi.

Benar benar kurang ajar jeongwoo itu kenapa dia menceritakan hal seperti ini pada sahabatnya, dan haruto juga kenapa tidak menahan mulutnya agar tidak bicara aneh.
Junkyu yang mendengar perkataan haruto segera mengambil bantal yang ada di dekatnya untuk dilempar ke arah junghwan

"Sudah sudah jangan bertengkar, aku sedang membereskan semua barang barang ini. Jika kau tidak mau mengganti baju junkyu yasudah duduk saja biar aku yang menggantinya nanti" junghwan hanya mengerucutkan bibirnya saat mendengar perkataan haruto dan segera kembali duduk di sofa, ia tidak mau mendekat pada junkyu karena takut dirinya mendapatkan tamparan dari sang kakak

Haruto mengeluarkan baju junkyu dari dalam tas dan mendekat ke arahnya, tangan haruto mulai membuka satu persatu baju rumah sakit yang junkyu gunakan

"Kenapa pipi mu memerah? Kau malu? Tidak udah malu karena aku sudah pernah melihatnya dan sudah merasakan rasa kulitmu juga" haruto berbisik dan terkekeh pelan membuat pipi junkyu semakin merah

"Ingat masih ada aku disini yang sedang memperhatikan kalian, jagan sampai kelewatan lagi" junghwan menatap haruto dan junkyu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, apakah tatapan iri melihat haruto memperlakukan junkyu dengan lembut?
.
.
.
.

Haruto mendorong kursi roda junkyu menuju lobby rumah sakit

"Junghwan tolong jaga junkyu sebentar ya, aku akan mengambil mobilku"

"Baiklah akan ku jaga dia dengan sangat baik tuan" junghwan hanya tersenyum dan menjawab perkataan haruto
Junkyu yang mendengar perkataan adiknya hanya terkekeh, ternyata haruto dan junghwan sudah sangat dekat

"Kau sudah sangat dekat ya dengan haruto" junkyu mengangkat kepalanya agar bisa menatap wajah junghwan

"Ya aku sudah dekat dengannya mungkin karena jeongwoo sering mengajakku bertemu haruto" junkyu hanya menganggukan kepalanya dan tidak kama setelah itu mobil haruto sudah ada di hadapan mereka. Haruto segera turun dari mobil dan hendak menggendong junkyu

"Tunggu! Tidak perlu menggendongku, aku bisa berjalan sendiri" junkyu menahan pergerakan haruto dan segera bangkit dari kursi roda, haruto yang mendengar perkataan junkyu hanya bisa pasrah dan menuntunnya perlahan menuju mobil

Junkyu mulai berfikir kalau haruto benar benar mencintainya, terbukti dari perlakuan haruto selama 3 hari ini yang merawatnya dengan sungguh-sungguh
Tidak pernah memperlihatkan jika dirinya lelah, bahkan ia juga rela cuti selama 3 hari.
Junkyu akui haruto mengambil dirinya dari yoshi dengan cara yang salah
Ingatannya kembali berputar saat dirinya mabuk bersama haruto dan berhubungan badan dengan haruto untuk pertama kalinya, dan ingatannya juga memutar adegan panasnya bersama haruto yang ia tonton di kaca wastafel seperti sedang menonton film porno secara live
junkyu bahkan sudah mengetahui jika waktu itu haruto memberikannya obat perangsang, haruto sudah jujur padanya kemarin

Tapi mungkin itu adalah garis takdirnya agar bisa bersatu dengan haruto, bahkan mereka berdua sebentar lagi akan memiliki anak
Tubuh junkyu mendekat untuk memeluk haruto yang sedang fokus menyetir
Haruto terkejut saat tiba tiba junkyu memeluknya, wajahnya menoleh dan menatap wajah junkyu yang ada disampingnya

"Ada apa? Kenapa tiba tiba?" Junkyu hanya tersenyum dan menatap wajah haruto

"Tidak ada, aku hanya ingin berterimakasih pada mu saja" waktu salting haruto dimulai, dirinya benar benar bahagia karena sudah sepenuhnya memilihi junkyu, wajahnya mendekat dan mengecup kening junkyu, tidak bisa lama karena dirinya sedang menyetir. Tangan haruto bergerak menuju perut junkyu untuk mengelus perut itu dengan lembut

"Aku sangat mencintaimu, jangan kemana mana ya tunggu aku, aku akan segera menikahkanmu"

"Untuk saat ini aku memang belum mencintaimu, tapi aku akan berusaha belajar mencintaimu demi anak kita agar ia bisa memiliki keluarga yang sempurna" yedam & sahi said (i love you but not today)🥲

"Eeekkkhhhmm!!! Jangan ciuman dihadapanku" junghwan yang sedari tadi menonton drama sepasang calon ayah dan ibu didepannya mulai mengeluarkan suara

Junkyu langsung menoleh kearah belakang dan memberikan tatapan protesnya untuk sang adik dan segera melepaskan pelukan haruto
.
.
.

Junkyu memasuki rumahnya dituntun haruto dan ada junghwan yang berada di belakang mereka sambil membawa barang barang

"Junkyu akhirnya kau sudah dibolehkan pulang, bagaimana apa ada yang sakit? Perutmu masih terasa sakit tidak?" Hyunsuk memeluk adiknya dan segera memberikan pertanyaan khawatirnya

"Tidak, aku sudah sehat, kakak tidak perlu khawatir lagi" junkyu tersenyum dan membalas pelukan sang kakak
Sedangkan dari arah lantai 2 ada jihoon yang sedang menuruni anak tangga sambil menggendong jisuk
Jihoon jalan mendekati junkyu dan berhenti dihadapannya

"Junkyu aku benar benar minta maaf karena ku kau harus mengalami ini semua, bahkan aku sudah membahayakan anakmu" jihoon berucap sangat lembut dan ada nada penyesalan di setiap katanya

"Tidak apa itu sudah berlalu, yang terpenting tidak ada hal buruk yang terjadi padaku dan anakku" junkyu tersenyum lagi ke arah jihoon

"Maaf kak, kurasa junkyu harus beristirahat lagi, bolehkah aku mengantarnya ke kamar?" Haruto mencoba izin pada jihoon dan hyunsuk dengan sangat sopan

"Silahkan, kau boleh mengantarnya. Nanti kau jaga junkyu sebentar ya aku akan membuatkan bubur untuknya"

Junkyu dan haruto berjalan ke arah kamar
"Aku tidak sabar berjalan dengan perlahan seperti ini. lepaskan aku, aku ingin jalan sendiri" junkyu melepaskan rangkulan haruto dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya
Haruto yang melihat junkyu berjalan dengan sangat cepat dibuat panik

"Junkyu! Pelan pelan!" Perkataan haruto tidak didengar oleh junkyu
Keduanya sudah memasuki kamar junkyu, junkyu segera merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang sangat ia rindukan

"Sedang apa kau? Sini naik" junkyu yang melihat haruto hanya berdiri mematung segera memberi perintah agar haruto juga merebahkan tubuhnya disamping junkyu

"Tidak, aku tidak enak dengan kak hyunsuk, bagaimana jika saat dia masuk aku sedang berbaring di sampingmu?"

"Tidak apa, cepatlah kemari anakmu ingin dekat dengan ayahnya" haruto yang mendengar itu langsung naik ke kasur junkyu dengan sangat terburu buru
.
.
Hyunsuk masuk ke dalam kamar junkyu dengan perlahan sambil membawa bubur milik junkyu diatas nampan

"Sssttt" jari telunjuk junkyu berada di depan bibirnya dan menunjuk haruto yang sudah tertidur pulas disampingnya mengisyaratkan agar hyunsuk tidak berisik
"Ku rasa dia sangat lelah karena sudah menjagaku 3 hari ini"

"Baiklah aku keluar lagi ya, kau makan bubur mu dan setelah itu tidur juga" junkyu dan hyunsuk hanya berbisik bisik karena takut haruto terbangun

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang