10💎

463 49 0
                                    

Pagi ini junkyu dan haruto sudah sampai di pulau jeju setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, mereka mengambil keberangkatan pesawat pukul 05.00 dan sudah sampai pada pukul 06.15
Junkyu juga sudah mulai belajar untuk memaafkan haruto terbukti dari dirinya mengajak haruto mengobrol tanpa henti di pesawat. Tidak bisa dipungkiri karena junkyu pikir ini tidak sepenuhnya salah haruto karena dirinya juga memberikan izin untuk haruto menikmati tubuhnya.

Haruto sangat senang karena junkyu yang ia kenal kembali, berbicara tanpa henti, mengajaknya bercanda dan berbagi makanan untuk sekedar saling mencicipi.

Mereka sedang ada di dalam mobil untuk menuju ke hotel yang akan mereka tempati

"Junkyu kita akan beristirahat dulu setelah itu kita bisa lanjut bekerja"

"Apa? Tunggu, untuk apa beristirahat bahkan aku tidak merasa lelah, kita sedang ada dijeju bukankah kita harus menikmati suasana disini dulu?" Junkyu menolak perintah haruto dan memberikan protesnya

"Baiklah apapun itu terserah kau saja" junkyu langsung tersenyum senang saat mendengar perkataan haruto

Mereka sudah sampai di hotel dan diarahkan untuk memasuki kamar mereka. Junkyu meminta haruto hanya memesan 1 kamar saja untuk mereka karena junkyu berfikir dimanapun dia berada maka dia harus tetap berhemat, apakah junkyu lupa jika haruto kaya raya? Bahkan untuk membeli hotel ini sudah dipastikan haruto sangat mampu, tapi haruto tidak menolak permintaan junkyu karena difikirnya ini adalah kesempatan yang tidak boleh di lewatkan, ia merasa kalau dirinya adalah ikan dan junkyu adalah umpan yang diberikan oleh pemancing, kesempatan emas!

"Woaahh haruto kau benar benar gila" junkyu terkejut saat memasuki kamar mereka, bagaimana tidak terkejut kalau yang dipesan haruto adalah kamar presidential suite. Junkyu sangat aneh, bagaimana bisa seorang sekertaris dengan sangat tidak sopan mengatai atasannya dengan sebutan gila
"Kamar ini 3x lipat dari ukuran kamarku, sofa ini juga sangat nyaman jika untuk tidur, aku bisa tidur disofa dengan menghadap pemandangan yang indah ini, bahkan aku tidak perlu repot repot keluar untuk mencari tempat bagus" junkyu melompat senang saat mendapatkan kamar mewah dengan pemandangan yang luar biasa

"Kau ingin tidur disofa? Tidak boleh! Badan mu akan sakit, apa gunanya aku memesan kamar ini jika kau tidur disofa"

"Tidak apa aku bahkan akan sangat nyaman tidur di sofa ini" junkyu berjalan ke arah sofa dan duduk disana

"Kau tidur di kasur biar aku yang tidur di sofa, tidak ada penolakan!" Belum sempat junkyu membantah haruto sudah memberikan perintah agar dirinya tidak menolak. Ya mau bagaimana lagi? Harus menurut kan?
.
.
.
Pekerjaan mereka berjalan lancar junkyu selalu disamping haruto saat mereka melakukan pekerjaan, junkyu bahkan tidak merasakan lelah walaupun sudah bekerja seharian tanpa istirahat. Jika boleh meminta junkyu akan meminta haruto untuk menjalankan proyeknya disini sampai selesai, tidak ingin kembali ke seoul karena di jeju sangat menyenangkan, tentu itu hanya harapan saja karena dirinya sebentar lagi akan menikah dan akan berhenti bekerja juga karena permintaan sang suami.

19.00

"Kau lapar kan junkyu? Apa yang sedang ingin kau makan?" Haruto membuka suaranya saat mereka sedang ada di dalam mobil, tidak ada supir kali ini haruto menyetir mobilnya sendiri dan pasti ada junkyu di sebelahnya

"Aku akan ikut kau saja" junkyu tersenyum ke arah haruto

"Baiklah kita makan di hotel saja ya disana banyak resto juga" junkyu yang mendengar haruto hanya menganggukan kepala yang artinya setuju

Mereka berjalan menyusuri setiap restoran yang ada di hotel ini. Jangan percaya jika junkyu menyerahkan keputusan akan makan apa pada haruto karena dari tadi ia hanya menolak saat haruto menunjuk setiap restoran yang mereka lewati.
Haruto berhenti berjalan, junkyu yang merasakan haruto berhenti langsung menolehkan kepalanya ke arah belakang

"Sebenarnya kau ingin makan apa junkyu?" Ya benar haruto sudah frustasi dengan junkyu, dia sudah lapar dan sudah sangat lelah rasanya ingin segera istirahat tapi mau bagaimana lagi junkyu sedari tadi hanya mengajaknya berkeliling, harus sabar demi ayang kata haruto

"Aku ingin hamburger hehe" junkyu hanya memperlihatkan deretan giginya dan berucap seakan tidak merasa bersalah.
Haruto berjalan mendekati junkyu dan menarik tangan junkyu untuk digenggamnya sambil berjalan

"Seharusnya kau bilang dari tadi, ayo kita beli hamburger" haruto berjalan didepam junkyu sambil menggenggam tangannya, junkyu yang mendapatkan perilaku haruto yang seperti itu langsung terkejut dan membulatkan matanya

"Take away saja kita makan di dalam kamar ya" haruto menoleh saat junkyu sedang memilih menu yang akan ia pilih diatas meja kasir
"Wah sangat cantik" haruto terkesima dengan wajah junkyu saat junkyu sedikit mendengak untuk membaca daftar menu, mata yang bulat, bulu mata yang lentik, wajah mulus, hidung mancung dan bibir mungilnya membuat ia lupa dunia. Apakah haruto sedang ada di surga dan sedang bertemu bidadari? Tidak mungkin kan!

Junkyu yang mendengar perkataan haruto segera menoleh dan tersenyum
"Baiklah kita makan di kamar saja"
.
.
.
Mereka benar benar makan di dalam kamar duduk disofa sambil melihat pemandangan didepannya
Saling bertukar cerita dan sesekali tertawa bersama.
Malam ini haruto benar benar tidur di sofa dan membiarkan junkyu tidur di kasur empuk sendirian

"Haruto apakah kau serius? Aku saja ya yang tidur di sofa"

"Tidak!" Haruto membawa selimut dan bantal menuju sofa dan diikuti junkyu di belakangnya yang sedang merayu haruto agar tidur di kasur

"Ah ayolah aku sangat merasa tidak enak" junkyu memajukan bibirnya

"Arrrggghhh gemas, rasanya ingin ku gigit bibir itu"
"Demi tuhan junkyu apakah kau bisa dengar perkataanku? Kau tidur dikasur dan aku tidur di sofa, tidak ada penolakan! Jika kau tetap merayuku untuk tidur dikasur ayo kita tidur bersama"

Junkyu yang mendengar haruto bicara seperti itu langsung terdiam dan berjalan kembali ke arah kasurnya, junkyu baru saja seperti tersambar petir

"Baiklah aku tidur di kasur, jika kau tidak nyaman tidur di sofa segera bangunkan aku ya agar kita bergantian"

"Cepatlah tidur dan beristirahat kau tidak perlu mengkhawatirkan ku"

"Bukan begitu, kau menggalkanku tidur sambil menatap lagit penuh bintang itu" junkyu berbicara sambil menunduk
Haruto yang mendengar perkataan junkyu berbicara seperti itu terkejut dan langsung duduk lalu menoleh ke arah junkyu

"Wah kau benar benar junkyu, aku sudah percaya diri berfikir kau mengkhawatirkan badan ku akan sakit jika tidur disofa tapi ternyata alasan kau menahan ku karena aku menggagalkan rencana tidur mu sambil menatap bintang" haruto menggelengkan kepalanya tidak habis fikir dengan sekertarisnya itu

"Ya aku juga sedikit mengkhawatirkan tentang badanmu yang akan sakit jika tidur disofa"

"Oh atau kau ingin minum bersamaku sambil menatap bintang" junkyu menggeleng saat mendengar perkataan haruto ingatannya kembali berputar mengingat kejadian beberapa waktu lalu
"Wah gila aku tidak mau mengulang itu lagi"

"Tidak mau kan? Cepat tidur!"

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang