13💎

528 59 6
                                    

Sudah h-3 minggu lagi untuk menuju pernikahan junkyu, junkyu dan yoshi juga sudah disibukan dengan segala macam hal untuk persiapan pernikahannya

"Hari ini kita akan mengambil undangan dan minggu depan baru akan mulai menyebarkannya" junkyu berbicara dengan yoshi dan hanya dibalas anggukan saja. Yoshi sedang fokus menonton pernikahan yang ada di youtube, katanya dia ingin belajar apa yang harus dilakukan saat menikah bahkan yoshi sempat menonton cara agar tidak gugup saat menikah

"Cepat sudahi acara menonton mu dan ayo segera berangkat mengambil undangannya" junkyu hendak berdiri untuk berjalan keluar dari apartemen yoshi

Buuugghh

Yoshi yang terkejut menolehkan kepalanya ke arah suara, junkyu sedang berpegangan ke meja untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh

"Junkyu!" Yoshi bangkit dan segera berlari berlari ke arah junkyu
"Ada apa kau sakit?"

"Kepalaku sangat sakit, akhir akhir ini aku tidak enak badan" junkyu mulai berdiri di tuntun yoshi dan memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit

"Astaga kau sakit kenapa tidak bilang padaku, tunggu duduk dulu disini aku ambil kunci mobil dulu dan setelah itu kita kerumah sakit" junkyu hanya mengangguk dan yoshi segera mencari keberadaan kunci mobilnya
.
.
.

"Maaf kalau boleh tahu anda sudah merasakan pusing berapa lama ya? Apakah disertai mual?" Dokter sedang memeriksa junkyu yang terbaring di ranjang rumah sakit dan yoshi sedang mendengarkan obrolan mereka sambil duduk di depan meja dokter

"Sudah sekitar seminggu, aku mual tapi hanya sesekali saja. Ku rasa maghku juga kambuh karena pola makanku yang tidak terjaga"

"Baiklah anda boleh turun biar saya jelaskan sambil duduk di meja dokter ya" junkyu bangkit dan turun dari ranjang di bantu yoshi

"Dari hasil pemeriksaan saudara junkyu sedang hamil dan kehamilannya baru memasuki usia 1 minggu, ini usia yang sangat muda dan sangat rentan, selamat ya kalian akan menjadi orang tua dan untuk saudara junkyu dimohon untuk tidak kelelahan ya"

Yoshi dan junkyu terkejut mendengar perkataan dokter, pikiran junkyu langsung kosong untuk beberapa detik dan ia teringat lagi kegiatannya bersama haruto 2 minggu yang lalu dan ia yakin ini adalah anak haruto

Sedangkan yoshi hanya terdiam jantungnya terasa berhenti ketika mendengar kabar junkyu hamil, dirinya tidak pernah melakukannya dengan junkyu dan sudah dipastikan itu adalah anak orang lain, berarti yoshi sudah dikhianati oleh junkyu

Air mata junkyu menetes dan mengelus perutnya
"Baiklah dokter terimakasih banyak, saya akan menjaganya kalau begitu kami permisi dulu" yoshi bangkit membungkuk pada dokter dan tangannya mulai meraih tangan junkyu untuk keluar

Yoshi berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan cepat sambil menggenggam tangan junkyu dan berjalan menuju mobilnya

Yoshi masuk kedalam mobilnya tanpa membukakan pintu mobil untuk junkyu

Blam!

Junkyu yang sudah ada di dalam mobil terkejut mendengar yoshi membanting pintu mobilnya dengan sangat keras, air mata junkyupun kembali menetes

"Bisa kau jelaskan?" Yoshi menatap junkyu dengan tatapan dinginnya, yoshi tidak pernah menatapnya seperti itu
"Anak siapa itu junkyu"
Junkyu hanya diam dan menunduk tidak berani untuk menjawab perkataan yoshi
"Kau dengar aku tidak!!" Yoshi meninggikan suaranya yang membuat junkyu semakin takut

"Haruto" bagai jatuh dari gedung berlantai 30. Sakit, sangat sakit mendengar kekasihnya hamil dengan pria lain, bukan pria asing bagi yoshi karena yoshi sudah menganggap haruto sebagai adiknya

Yoshi sangat frustasi memukul stir mobil dan membenturkan kepalanya pada sandaran kursi mobil

"Brengsek!" Yoshi bernafas dengan kasar karena emosinya
"Lalu apa gunanya aku menjagamu junkyu, jika aku tau akhirnya akan seperti ini aku tidak perlu bersusah payah menahan gairahku agar tetap menjagamu! Kenapa kau lakukan ini? Kau tidak bisa menahan nafsu mu dan berkhianat di belakangku?!"
Junkyu menatap yoshi tidak percaya dengan mata sembabnya

Semua perkataan yoshi tidak salah, yang salah adalah dirinya yang membuat yoshi kecewa

Yoshi membuka ponselnya dan mencari salah satu kontak untuk dihubunginya
"Hallo haruto apakah kau sibuk? Jika tidak sibuk bisakah kita bertemu di cafeku sekarang? Baiklah aku menunggumu di cafe ya karena ada beberapa hal penting yang harus dibahas" yoshi menelfon haruto dengan nada yang tenang, ia tidak mau haruto tau jika yang akan dibahas nanti adalah kebrengsekan haruto, junkyu hanya pasrah saja tidak bisa menolak karena mau bagaimanpun bayi yang ia kandung adalah anak haruto
.
.
.

Junkyu dan yoshi sudah duduk bersama di meja yang sedikit tertutup di cafe milik yoshi, yoshi berfikir ini tempat yang pas karena yang akan dibahas nanti adalah masalah yang serius

Haruto memasuki cafe dan berjalan mendekat ke arah mereka

"Maaf yoshi aku sedikit telat karena jalannya sedikit padat" haruto membungkukan tubuhnya dan matanya menangkap raut wajah sedih junkyu dengan matanya yang sembab
"Yaampun junkyu kau kenapa? Kau habis menangis?"

"Duduklah dulu haruto" yoshi memberi perintah pada haruto dengan wajah dinginnya
"Selamat ya kau akan menjadi ayah"

Haruto terkejut belum mengerti apa maksud perkataan yoshi
"Maaf aku tidak mengerti maksudmu"

"Kenapa kau tidak mengerti? Bukankah tempo lalu kau berhubungan badan dengan junkyu? Aku memberimu selamat atas kehamilan junkyu, hasil cinta kalian sudah tercipta dan kau akan menjadi ayah" yoshi mengucapkan dengan wajahnya dipenuhi kebencian

Haruto yang mendengar kabar itu semakin terkejut
Ia sangat senang karena usahanya berhasil, tapi bukankah ini bukan waktu yang tepat untuk haruto berteriak karena senang, karena ia harus memasang wajah yang murung di depan yoshi

"Kau senang?" Yoshi kembali bertanya saat haruto asik dalam pikirannya

"Tapi yoshi maafkan aku, aku tidak bermaksud sampai sejauh ini"

"Sekali brengsek tetap brengsek haruto, kenapa kau melakukan itu dengan calon istriku? Apakah junkyu yang memintamu!?" Junkyu yang sedari tadi hanya diam dan menunduk mulai mengangkat kepalanya untuk menatap yoshi

"Tidak, semua murni kesalahanku tolong jangan berbicara dengan nada yang tinggi, tidak baik untuk junkyu dan bayinya"

"Ya kau benar tidak baik untuk calon istriku dan calon anakmu kan?"

Haruto hanya diam menunduk setelah perkataan yoshi

"Ya mau bagaimana lagi, semua terjadi seperti ini mau tidak mau aku memajukan acara pernikahanku, pernikahan kita harus segera di selenggarakan junkyu" haruto dan junkyu mengangkat wajahnya menatap yoshi

"Kau ingin tetap menikah denganku?" Junkyu mulai membuka suaranya

"Apa maksudmu yoshi? Bahkan junkyu sedang mengandung anak ku dan yang seharusnya bertanggung jawab adalah aku"

Yoshi menoleh ke arah junkyu "bagaimana junkyu jadi kau akan menikah dengan siapa?"

Junkyu menggeleng "aku sudah mengkhianatimu yoshi dan sudah terlalu jahat padamu, aku... tidak pantas untuk mu, kau berhak mendapatkan yang terbaik"

"Baiklah itu sudah menjawab semuanya, haruto silahkan kau keluar dari cafe ku dan bawa junkyu. Antar ia pulang kerumahnya" yoshi beranjak pergi dari hadapan haruto dan junkyu

Yoshi memasuki kamar mandi yang ada di cafenya, tangisnya pecah saat harus merelakan kekasih yang ia cintai, yang sudah berbagi senang dan duka selama 3 tahun ini. Yoshi tidak keberatan jika harus menanggung anak yang di kandung junkyu, tapi mungkin takdir berkata lain dan tuhan tidak menyatukan mereka.

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang