4💎

591 66 0
                                    

Junkyu dan yoshi berlari dengan tergesa di lorong rumah sakit, junkyu mendapatkan telfon dari kakak iparnya untuk segera menuju kerumah sakit karena kakak kandung dari junkyu akan segera melahirkan setelah mengalami kontraksi yang cukup parah.

"Tenang sedikit junkyu jika terus berlari seperti ini kau akan mengganggu kenyamanan pasien yang lain" yoshi mengucapkan kekhawatirannya sambil terus menggenggam tangan kekasihnya

Setelah sampai di depan kamar bersalin junkyu langsung menanyakan kondisi kak hyunsuk pada sang adik yang sedang duduk ditemani dengan kekasihnya, jeongwoo

"Junghwan, bagaimana keadaan kakak?" Junkyu menanyakan keadaan hyunsuk

"Terakhir ku masuk kakak sedang merasakan sakitnya, belum ada kejelasan dari dokter kakak akan melahirkan kapan, kau masuk saja kak"

Junkyu masuk kedalam ruangan bersalin itu sendiri tanpa ditemani yoshi

"Bagaimana kak apa yang sakit"

"Ah junkyu kau datang" hyunsuk tetap memberikan senyum kearah adiknya itu sedangkan rasa sakit yang dia rasakan hampir membuatnya mati
"Semua badan ku terasa sakit, tulangku seperti sedang mengalami proses peremukan. Tapi aku yakin bisa melewatkan ini karena ada kakak iparmu yang selalu menemaniku"

Junkyu menoleh ke arah jihoon yang sedang mengelus pinggul sang istri agar istrinya itu merasakan ketenangan

"Wah kak jihoon mata mu sembab, kau menghabiskan banyak air matamu untuk menangisi istrimu?"

"Benar kau lihat dia sangat lucu kan? Air matanya tidak berhenti ketika aku mengeluhkan rasa sakitku" hyunsuk sedikit terkekeh saat menceritakan tentang suaminya itu

"Berhenti meledek ku! Aku sedih saat melihat istriku berjuang menahan sakit untuk mengeluarkan anak ku" jihoon menatap junkyu dengan tatapan protesnya

Disaat sedang berbincang dokter datang untuk menjelaskan keadaan hyunsuk dan calon anaknya itu

"Maaf tuan saya harus memberi tahu kabar ini, setelah melalui berbagai pemeriksaan saya memutuskan untuk melakukan proses operasi caesar untuk nyonya hyunsuk karena posisi bayi kalian melintang tidak dalam posisi jalan keluar kepalanya"

Jihoon menolehkan kepalanya ke arah hyunsuk menatap dalam mata istrinya beberapa saat, dan hyunsuk tersenyum sambil menganggukan kepalanya tanda setuju

"Tak apa dokter lakukan yang terbaik untuk anak dan istriku agar mereka selamat" jihoon menyetujui proses operasi yang akan dilakukan hyunsuk

"Baiklah tuan tolong ikut dengan perawat kami untuk menandatangani persetujuan operasi"

"Kak kau tenang ya harus rileks agar oprasinya cepat dilakukan" hyunsuk hanya menganggukan kepalanya saja
.
Hyunsuk sudah masuk ke dalam ruang operasinya ditemani dengan sang suami, wajah hyunsuk kembali tegang ketika kain oprasi menutupi perutnya

"Tak apa kau harus tenang ya, ada aku yang menemanimu" jihoon tak melepas genggaman tangannya dari sang istri, ibu jarinya mengusap punggung tangan hyunsuk dan sesekali menciumnya lembut.
Bulir air mata terus mengalir dimata hyunsuk yang tengah memejamkan matanya sambil terus merapalkan doa agar operasi berjalan lancar dan anak yang ia kandung keluar dengan keadaan sehat dan selamat.

Setelah melewati 2 jam proses operasi, hyunsuk berhasil melahirkan putra pertamanya dengan jihoon suara tangis bayi yang melengking membuat semua orang di dalam ruang operasi mengucap syukur telah berhasil mengeluarkan bayi itu

"Selamat nyonya hyunsuk dan tuan jihoon anak kalian laki-laki, tidak ada cacat dan jari nya pun lengkap" ucap dokter sambil menggendong anak mereka yang masih berlumur darah kearah jihoon
"Suster tolong bersihkan bayinya" dokter memberikan bayi hyunsuk ke arah suster

Setelah bersih suster memposisikan bayi mereka di dada sang ibu agar mendapatkan kehangatan, tangis haru hyunsuk dan jihoon pecah disaat menyentuh kulit sang anak

"Terimakasih sayang, terimakasih banyak kau telah memberikan harta berharga untuk ku, aku memiliki 2 harta yang paling berarti untuk ku yaitu kau dan anak kita" jihoon menangis sambil terus mencium kening sang istri

Hyunsuk hanya tersenyum sambil mengeluarkan tangisannya dan menunduk ke arah mereka, hasil cinta murninya dengan jihoon sudah terlahir di dunia

Sementara itu diluar ruang operasi ada 2 pasang kekasih yang tengah menunggu proses operasi selesai, nafas lega mereka keluarkan ketika mendengar suara tangis sang bayi. Junkyu yang mendengar suara tangisan itu ikut menangis dan menghambur kepelukan calon suaminya itu

Sedangkangkan junghwan tengah tersenyum bahagia dipelukan sang kekasih
"Sudah kubilang kan pasti operasinya lancar dan bayinya pasti sehat" ucap jeongwoo tersenyum ke arah kekasihnya
.
.
Hyunsuk sudah pindah ke ruang inap VVIP nya dan sudah ditemani junkyu yoshi, junghwan dan jeongwoo serta tak lupa ada suami tercinta yang setia disampingnya

"Apa ada yang sakit kak?" Ucap junghwan khawatir

"Ya aku merasa sangat sakit di jahitan ku karena efek biusnya sudah menghilang"

"Apakah sesakit itu?" Junkyu yang khawatir membuka suaranya

"Ya pasti sangat sakit kau tunggu saja nanti, kau akan meresakannya junkyu. Aku akan menertawakanmu ketika kau sedang merasakan sakitnya" jihoon membuka suaranya, kakak ipar junkyu ini memang memiliki hobby bertengkar dengan para adik dari istrinya. Junkyu yang mendengar perkataan jihoon langsung memberinya tatapan protes yang mematikan

Ditengah pembicaraan mereka tiba-tiba suster datang dengan mendorong tempat tidur bayi rumah sakit, ada bayi mungil yang lucu didalamnya

"Permisi tuan dan nyonya sudah waktunya nyonya hyunsuk untuk memberikan susu untuk adik bayi, tolong diberi susu ya kalau begitu saya permisi"

Semua langsung mengalihkan perhatiannya kepada bayi yang baru datang itu

"Wahh lucu sekali kau" yoshi yang melihatnya langsung gemas
"Siapa namanya kak?" Yoshi menolehkan kepalanya kearah hyunsuk

Hyunsuk yang mendapatkan tatapan itu langsung menjawab "jangan tanyakan padaku yoshi, karena yang akan memberikan nama ayahnya sendiri"

Jihoon yang mendengar perkataan hyunsuk langsung tersenyum bangga "park jisuk, namanya park jisuk"

"Wahh kau sangat mirip dengan ayah mu jisuk, ku rasa ayah mu berkontribusi banyak dan lebih bernafsu dari pada ibumu ketika proses pembuatanmu" junkyu menatap jisuk dan jihoon bergantian

"Jangan banyak menilai, cepat lakukan pernikahanmu dan buat anak untuk menemani anak ku main nanti" jihoon menatap yoshi
"Kasihan sekali kau yoshi, kau sahabat semasa kuliahku sampai sekarang belum menikah hanya karena menunggu anak tengil ini"

Semua yang ada diruangan tertawa mendengar perkataan jihoon, kecuali junkyu karena dia merasa sedang di ejek

"Aku akan menikah 3 bulan lagi, aku menunda pernikahan karena permintaan kak hyunsuk yang meminta aku menikah setelah dia sudah melahirkan" junkyu menjelaskan alasannya menunda pernikahan karena permintaan dari sang kakak

"Ya benar, jika tidak ada junkyu aku merasa kesepian, kau tau kan sayang jika junghwan sedang menjadi budak cinta jeongwoo" hyunsuk memberi pembelaan untuk junkyu.
Junghwan yang merasa namanya disebut bingung harus menjawab apa

"Sudah kubilang suruh kak jihoon untuk memukul junghwan agar anak itu tidak terlalu fokus dengan jeongwoo"

"Astaga kak junkyu aku tidak sibuk pacaran, aku dan jeongwoo ada bisnis yang kita jalankan bersama di daerah iksan, jadi kami banyak menghabiskan waktu bersama karena keperluan bisnis. Benarkan sayang?" Jeongwoo yang di tanya hanya menganggukan kepalanya lemah

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang