5💎🔞

1K 67 0
                                    

Ini adalah hari ke 14 setelah hyunsuk melahirkan, hyunsuk sudah berada di kediamannya dan sudah lebih fokus mengurus jisuk sendiri.

"Mashiho aku ingin berbicara sebentar" yoshi memanggil mashiho dan menarik tangannya agar duduk bersama di salah satu meja kosong

"Ada apa yoshi? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Ya aku sangat membutuhkan bantuan mu, aku akan berangkat ke daegu malam ini untuk mengurus cabang baru cafe ku. Aku membutuhkan bantuan mu untuk mengawasi cafe ini untuk sementara waktu, apakah kau bisa?"

"Tentu saja aku bisa, kau tidak perlu khawatir yoshi berangkat saja dan fokus dengan cabang baru mu" mashiho meyakinkan yoshi dengan lembut dan disertai dengan senyumnya

"Terimakasih banyak yoshi kau sangat banyak membantuku" yoshi membalas senyuman manis mashiho

"Yoshi akan pergi ke daegu apakah aku harus memberi info ini kepada haruto? Ya ku rasa harus memberi tahunya"
Sore ini yoshi izin pulang lebih cepat karena dia belum menyiapkan barang barang yang akan dia bawa ke daerah daegu.
Mashiho mengeluarkan handphonenya dari saku dan segera chat haruto untuk memberikan info kepergian yoshi

"Haruto"
"Yoshi akan berangkat ke daegu malam ini untuk mengusrus cabang baru cafenya untuk beberapa hari"

"Terimakasih banyak mashiho untuk infonya, akan ku gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin"
.
.
Yoshi sudah ada di apartemennya ditemani oleh junkyu, junkyu sengaja langsung menuju apartement yoshi ketika pekerjaannya sudah selesai

"Kau akan pergi berapa hari?"

"Tidak akan lama sayang, mungkin sekitar 5 hari karena aku juga harus memantau cafe ku yang ada disini"

"Apa 5 hari tidak terlalu lama? Aku pasti akan sangat merindukan mu" junkyu mengeluh untuk perjalanan keluar kota yoshi yang memakan waktu hingga 5 hari, ia menunduk dengan bibir yang ia tekuk seperti ingin menangis

"Aku janji akan sering memberikan kabar kepadamu" yoshi berjalan mendekati junkyu dan memeluknya dengan erat.
Wajah junkyu terangkat untuk melihat wajah kekasihnya itu

"Kau janji? Jangan telat makan dan jangan kelelahan disana ya" junkyu tersenyum manis kepada yoshi.
Yoshi yang melihat tidak tahan menahan gemas melihat wajah kekasihnya

"Ya aku janji sayang" sambil tersenyum yoshi mendekatkan wajahnya ke wajah junkyu mengecup lembut bibir cantik milik kekasihnya, kecupan-kecupan kecil yoshi berikan dibibir manis junkyu.
Junkyu yang tidak sabar mengalungkan tangan ke leher yoshi dan menahan kepala yoshi agar mereka bisa melakukan ciuman yang serius

Yoshi yang menyadari itu mengeratkan pelukannya, di elusnya perlahan pinggul junkyu.
Bibirnya menyesap perlahan bibir milik junkyu, manis. Rasa manis yang yoshi rasakan semakin membuatnya candu dengan bibir kekasih tercintanya, ciuman yoshi yang menuntut tapi perlahan membuat junkyu gila, membuat bibirnya terbuka memberi akses agar lidah yoshi masuk dan mengabsen setiap gigi junkyu, dibalas bergerakan lidah itu "mmmhhhh" suara yang yoshi suka keluar dari mulut junkyu. Digiringnya perlahan tubuh junkyu ke arah sofa apartementnya.
Junkyu yang sudah berada dibawah rengkuhan yoshi hanya menatap mata yoshi, ditarik kembali wajah kekasihnya itu agar kembali menautkan bibir mereka. Lagi, ciuman yang panas dirasakannya lagi junkyu memukul dada yoshi perlahan saat dirinya sudah kehabisan nafas

"Ada apa yoshi? Kenapa sangat bersemangat?"

"Aku merindukan mu, dan aku harus banyak melakukan ini agar nanti aku tidak terlalu merindukanmu" yoshi tersenyum di depan wajah junkyu dengan hidung mereka yang saling menyentuh

"Kau akan melakukannya?"

"Tidak akan aku lakukan itu sekarang sayang, aku akan menjaga kehormatanmu sampai nanti kita sudah sah menjadi suami istri, tapi izinkan aku melepaskan rindu dengan cara yang biasa kita lakukan" junyu yang mendengar perkataan yoshi hanya tersenyum dan mengangguk memperbolehkan kekasihnya itu bermain sedikit dengan tubuhnya

"Ahhh yoshi" junkyu frustasi ketika yoshi menciumi lehernya gerakan yang sensual yoshi berikan dari telinga hingga ke leher junkyu, hanya bermain lidah dan menciumnya tidak sampai memberikan tanda disana.
Tangan yoshi bergerak membuka kancing kemeja yang junkyu kenakan. Kepalanya turun perlahan sambil terus bermain lidah sampai tiba di titik yang dia incar yaitu dada junkyu. Dihisapnya perlahan nipple milik junkyu secara bergantian "eeungghh.. kumohon pelan saja yoshi. I-ini sangat geli"
Yoshi yang mendengar perkataan junkyu segera mengakhiri kegiatannya dengan memberikan tanda merah di dada junkyu

"Aku meninggalkan kissmark di dada mu sayang"

"Ya! Kenapa kau membuat tanda disini"

"Kenapa? Apa aku salah? Kau mau aku buat dilehermu?" Tanya yoshi dengan santai sambil tangannya bergerak untuk menautkan kancing kemeja junkyu lagi

"Bukan itu, tapi yasudahlah tak apa. Aku mencintaimu yoshi"

"Aku lebih mencintaimu junkyu" Chuup... ciuman terakhir yoshi berikan di kening sang kekasih
.
.

"Kau ingin ku antar pulang?" Yoshi sudah siap berangkat ke daegu

"Aku tidak ingin pulang, aku ingin tidur disini"

"Kau yakin sendiri disini?"

"Ya aku yakin, tak apa kan aku menginap di rumah mu"

"Iya sayang tak apa rumahku adalah rumahmu, kalau begitu aku berangkat dulu ya" yoshi berjalan ke arah pintu apartementnya diikuti dengan junkyu

"Hati hati dijalan sayang" dikecup lembut kening junkyu untuk beberapa saat
.
.
.
.
.
.

"Sekertaris kim tolong keruanganku ya" haruto memanggil junkyu lewat panggilan telfon kantor

"Baik sajang-nim aku akan segera kesana" junkyu menutup telfonnya dan segera beranjak ke ruangan haruto

"Kau mau kemana junkyu" tanya yedam penasaran

"Aku di panggil sajang-nim" yedam yang mendengar perkataan junkyu hanya tersenyum dan mengangguk
"Jangan terima apapun sikap baiknya ya"
Junkyu diam dan mencerna perkataan yedam, apa yang dimaksud yedam kenapa dia berkata seperti itu

Tok... tok...

"Masuk"

"Permisi sajangnim apa ada yang kau perlukan?"

"Tidak ada, hanya ingin mengajak mu sarapan bersama, kau belum sarapan kan" haruto berdiri dan menuju sofa yang ada di ruangannya
"Cepat duduk disini junkyu" haruto memukul sofanya pelan memberi perintah agar junkyu duduk disana

"Aku hanya membawa sandwich, kau suka kan"

"Tapi maaf sajang-nim aku-"

"Tidak ada penolakan kim, kau belum makan dan aku tau itu"

Bagaimana haruto tau kalau junkyu belum makan? Karena dia meminta bantuan mashiho untuk menanyakan apakah junkyu sudah sarapan atau belum.
Mau tidak mau junkyu harus menuruti kata bosnya itu, sejenak ia berpikir kembali tentang kata kata yedam untuk tidak menerima perlakuan baik haruto.
Saat sedang hening karena acara makan mereka, haruto tiba-tiba bertanya pada junkyu

"Sekertaris kim nanti kita makan siang apa?"

"Maaf sajang-nim aku belum menentukan makan siang untuk sajang-nim, bagaimana kalau sajang-nim yang menentukan"

"Aku? Hmmmm makan apa ya, bagaimana kalau kita ke resto makanan china, apakah kau suka?"

"Aku suka, aku tidak keberatan dengan pilihan sajang-nim" junkyu tersenyum manis membalas perkataan haruto

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang