16💎

504 60 2
                                    

Suara langkah kaki haruto menggema di lorong rumah jaehyuk, rumah yang sangat luas melebihi rumah haruto.
Haruto berjalan menuju ruang tamu keluarga yoon dengan masih menggunakan kemeja kerja yang lengannya digulung dan sepatu pantofelnya karena haruto belum sempat mengganti baju sejak kemarin

Langkahnya sudah menuntunnya berada di ruang tamu keluarga yoon, haruto membungkukan badannya saat berada di hadapan jaehyuk dan asahi yang tengah duduk di sofa ruang tamu itu

"Pamaann!!" Terdengar suara anak kecil yang memanggilnya dan suara langkah lari mendekati dirinya
"Paman haru kemari untuk mengajakku main ya?" Ucap anak kecil bernama yoosa yang sudah memeluknya erat

"Paman kemari karena diundang ayahmu dan ada hal penting yang ingin ayahmu bicarakan"
Anak kecil itu terlihat sedih dengan bibirnya mengerucut kebawah karena mendengar perkataan haruto
"Tapi ketika urusan kami sudah selesai nanti paman akan mengajakmu main ya" haruto yang sadar atas kesedihan anak kecil itu langsung berbicara dengan nada yang menenangkan

"Yoosa kemarilah duduk disamping ibu nak" asahi memanggil anaknya untuk mendekat saat menyadari jaehyuk ingin memulai pembahasan mereka

"Haruto" haruto yang mendengar panggilan dari jaehyuk langsung mengangkat wajahnya untuk memandang jaehyuk
"Apa ada sesuatu yang ingin kau jelaskan padaku?"

Haruto merasa sangat bingung apa yang harus ia jelaskan? Tentang bisnis kah? Bahkan jika tentang bisnis banyak sekali yang ingin haruto bahas

"Maaf kak menjelaskan tentang apa ya?" Haruto yang bingung mulai memberanikan diri untuk bertanya apa yang dimaksud jaehyuk

"Apa yang sudah kau lakukan pada yoshi haruto?" Haruto terkejut apakah secepat ini kakaknya mengetahui apa yang sedang terjadi pada haruto

"Kakak sudah tahu ya? Apakah yoshi yang memberimu kabar ini?"

"Bukan, jihoon yang memberi tahuku dan menceritakan semua yang terjadi semalam dirumahnya"
Apa apaan jihoon itu kenapa mulutnya sangat ember bahkan saat pagi dirinya sudah menyempatkan diri untuk menelfon jaehyuk dan yoshi untuk menceritakan apa yang terjadi semalam, apakah orang itu tidak merasa bersalah karena dia penyebab junkyu masuk rumah sakit dan hampir kehilangan bayinya

"Maafkan aku kak, aku mencintai junkyu" jaehyuk yang mendengar perkataan haruto mendekat dan

Buuggghhh!!

Satu pukulan keras kembali haruto dapatkan dan berhasil membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah lagi
Asahi yang melihat suaminya memukul haruto langsung bangkit dan menahan tubuh jaehyuk agar tidak mendaratkan pukulannya lagi pada haruto

"Sayang tenanglah jangan kasar seperti ini" asahi tidak bisa menahan tubuh jaehyuk karena emosi suaminya itu sangat besar sekarang

"Jadi seperti ini kelakuanmu?! Aku bahkan tidak pernah mengajarkanmu menjadi pria brengsek seperti ini!!" Jaehyuk mengeratkan genggamannya pada kerah kemeja haruto
"Kenapa dengan sesuka hati kau mengambil calon istri sahabatku?! Yoshi sudah baik padamu dan dia menganggapmu adiknya! Kau benar benar tidak tahu malu!"

Haruto hanya tersenyum miring mendengar perkataan jaehyuk "jadi kau lebih mementingkan sahabatmu dari pada adikmu sendiri? Aku sudah dewasa dan aku berhak menentukan jalan hidupku!"
Kini haruto berani menatap jaehyuk dengan tatapan sinisnya

Buuggghhh!

Satu pukulan lagi mendarat dipipi sebelah haruto
"Ku mohon sudah jaehyuk!" Asahi mulai menangis saat melihat suaminya dikuasai amarah

"Kau lihat anak berandalan ini, benar benar tidak tahu malu dan mulai berani membantah perkataanku" jaehyuk menatap asahi yang ada di belakangnya sambil terus menunjuk haruto

"Ayahh ku mohon jangan jahat pada paman hiks.."
Jaehyuk melupakan keberadaan anaknya yang melihat dirinya bertengkar dengan haruto

"Sayang bawa yoosa ke kamarnya" asahi yang mendapatkan perintah itu langsung membawa anaknya menuju kamar
.

"Yoosa kau tunggu disini dulu ya, ibu ingin turun lagi dan ibu akan berusaha membuat ayah dan paman bermaafan" asahi mengusap lembut surai sang anak agar yoosa merasa tenang

"Apakah ibu janji akan membuat ayah dan paman berteman lagi?" Yoosa memiringkan kepalanya dan matanya membulat dengan tatapan sangat memohon

"Ibu janji, kau tunggu disini ya" hanya dibalas anggukan kecil dari anak berusia 4 tahun itu

Asahi segera berlari menuju ruang tamu kembali, ia sangat takut jika suaminya sudah memukuli adiknya lagi, tapi ia sangat bersyukur karena jaehyuk sudah kembali duduk ditempat awalnya dan haruto pun tengah duduk disofa. Asahi mendekat dan duduk disebelah jaehyuk

"Tidak seharusnya membahas sesuatu dengan kekerasan, kita bisa bicarakan dengan kepala dingin" asahi mulai berbicara pada kakak beradik itu yang hanya diam beradu tatapan sinis

"Tidak ada pilihan lain, aku akan kerumah jihoon saat junkyu sudah pulang dari rumah sakit untuk melamarnya menjadi istri haruto"

Haruto yang mendengar perkataan jaehyuk sangat tidak percaya, kakak yang tadi menghajarnya abis abisan rela datang kerumah junkyu untuk melamarnya

"Tidak perlu aku bisa melamarnya sendiri"

"Benar benar anak tidak tahu diuntung, spesialkan junkyu bawa orang tuamu datang kerumahnya untuk melamar dia, setidaknya kau harus melamarnya dengan resmi, biar aku yang berbicara pada jihoon untuk meminta izin menikahkanmu dengan adiknya"

Jaehyuk memang merawat haruto dengan sangat tegas dan jaehyuk juga dikenal sebagai kakak yang keras, alasan jaehyuk seperti itu tidak mau adiknya gagal dalam kehidupannya dan tidak melakukan kesalahan yang fatal

Tapi apa boleh buat haruto dibuat bodoh karena cinta dan melupakan kata kata jaehyuk yang melarangnya melakukan kesalahan yang fatal, mau tidak mau jaehyuk harus turun tangan untuk mengurus masalah ini agar cepat selesai

"Bukankah junkyu dan yoshi akan menikah 3 minggu lagi?" Haruto hanya mengangguk mendengar perkataan jaehyuk

"Mari gunakan tanggal itu agar junkyu tidak menunggu lama"

Haruto dibuat terkejut lagi dengan kata kata jaehyuk, sangat tidak dipercaya dalam waktu 3 minggu ia dan junkyu akan menikah, bagaimana tidak menikah coba? Haruto saja sudah pasang DP dengan membuat junkyu hamil.
.
.
.
.
.
.

Sedangkan di rumah sakit ada junkyu dan yoshi yang saling diam didalam satu ruangan

"Eekhhhmm y-yoshi" junkyu memberanikan diri untuk membuka suaranya mengambil atensi yoshi yang sedang asik memainkan ponselnya, sebenarnya yoshi tidak benar benar memainkan ponsel ia hanya memegangnya agar mengurangi rasa gugupnya

Yoshi yang mendengar namanya dipanggilpun langsung mendekat pada junkyu
"Ada apa? Apa ada yang sakit? Ingin ku panggilkan dokter"

"Tidak tidak, aku tidak apa apa" junkyu melambai lambaikan tangannya pada yoshi
"Aku hanya ingin meminta maaf dengan sungguh sungguh dari dalam hatiku, aku minta maaf padamu karena sudah berkhianat. Semua terjadi begitu saja, bahkan aku dan haruto juga melakukannya tidak dengan perasaan cinta"

Yoshi meraih tangan junkyu untuk digenggamnya "Tidak, mungkin kau melakukannya tidak dengan cinta tapi haruto melakukan itu karena dia benar benar mencintaimu, ku harap kau bisa belajar mencintainya karena sebentar lagi kau akan menjalani kehidupan bersamanya"

Air mata junkyu menetes melewati pipinya, jika ditanya menyesal ya sudah pasti junkyu sangat merasa menyesal melepaskan laki laki setulus yoshi, tapi ia juga tidak bisa mengubah semuanya karena sudah ada kehidupan baru di dalam tubuhnya dan mungkin yoshi benar, junkyu harus belajar mencintai ayah dari anak yang dikandungnya

"Aku masih sangat mencintaimu yoshi" junkyu membalas genggaman tangan yoshi

"Aku juga masih sangat mencintaimu tapi tuhan tidak mengizinkan kita bersama, aku berharap kau selalu dikelilingi kebahagiaan" yoshi tersenyum lembut kearah junkyu
"Kita masih akan terus bertemu, karena aku akan menjadi paman yang baik untuk anakmu nanti"

Semoga yoshi juga selalu dikelilingi kebahagiaan ya, lelaki setulus yoshi pantas mendapatkan kebahagiaan dengan orang yang tepat nantinya

It's a love triangle (?) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang