Alunan musik bergenre rock itu menggema di dalam studio. Semua orang yang ada di sana baik itu para penonton, staf, maupun para pemain musik ikut terhanyut dalam nyanyian tersebut.
Lagi dan lagi, penyanyi solo yang sudah ke sekian kalinya mendapat penghargaan tersebut membuat para penonton gila dengan nyanyiannya.
"Anggara! Kerennn!" Teriak para gadis yang sangat menggilai seorang idol terkenal itu.
Abyan Anggara, siapa yang tidak kenal dengannya. Seorang pemuda tampan berusia 19 tahun yang masih menduduki jenjang SMA kelas akhir. Namun di saat-saat ia harus disibukkan dengan belajar untuk menghadapi ujian akhir sekolah, Anggara yang kerap dipanggil Gara itu masih meluangkan waktu untuk menyapa para penggemarnya dengan bernyanyi.
Tampan dan keren, Gara justru semakin semangat untuk masuk lebih dalam ke dunia entertainment. Baginya musik adalah segalanya.
"WOOO ANGGARA KERENNN GARA!!"
"AAA, GANTENG BANGETTT!"
Itu baru di panggung, bagaimana kalau di sekolah? Bahkan lebih parah penggemarnya di sekolah, karena setiap hari bertemu. Namun itu bukan suatu hal yang membuat Gara risih, ia justru senang akan hal itu.
"Oke, hai, girls Garaluvs," sapanya dengan nada ngos-ngosan, namun hal itu justru membuat para cewek berteriak histerus.
"AAAAA!"
"Gimana kabarnya hari ini? Apakah aksi Gara sudah mampu menculik hati kalian?"
Begitulah cara ia menyapa, anehnya para penggemarnya justru ikut melayaninya. Seperti itulah seorang Idol gila yang menyapa penggemarnya dengan gila. Garaluvs, itulah sebutan untuk para penggemarnya.
"Oke, guys, kali ini gue mau persembahkan satu lagu lagi buat kalian, dan pastinya lagu ini belum pernah kalian dengar karna gue belum rilis di Youtube." Ucapnya.
Namun, sepertinya kali ini harapan para penggemar itu akan hancur sekejap mata. Tiba-tiba salah seorang staf datang dan menghampiri Gara untuk memberitahu sesuatu.
"Di belakang ada Pak Edgar." Ucapnya dengan membisikkan ke telinga Gara.
Detik itu juga senyum itu pun langsung hilang. Dengan kasar, Gara menarik microfonnya dan pergi meninggalkan panggung tanpa berbicara sepatah kata pun, keberlaluan Gara yang tiba-tiba justru membuat para penggemar bingung.
"Oke teman-teman, karena sang idola kalian ada urusan mendadak, jadinya lagu ini akan dibawakan pada konser selanjutnya." Ucap si pemandu tiba-tiba nongol.
Terdengar keluh kecewa dari para penggemarnya itu. Untung saja pemandu acara tau bagaimana caranya menenangkan hati mereka.
"Eits tenang aja, gak kurang dari seminggu lagi Gara akan konser, dan nanti akan ada hadiah juga buat salah satu di antara kalian, pastinya kalian harus menunggu update-an dari kami. Stay tune ya!"
Si pemandu atau kerap dipanggil host itu menghela napas lega saat terdengar beberapa kata-kata bahagia yang keluar dari mulut Garaluvs.
Sementara di sisi lain, Gara duduk di sofa depan papanya tanpa menyalimi pria tua tersebut. Jangankan salim, bahkan saking dalamnya dendam itu menghuni jiwanya Gara enggan untuk bertegur sapa dengan Edgar dan lebih memilih melengah.
"Ngapain papa ke sini? Mau ganggu konser Gara lagi?" Itulah yang pertama kali Gara ucapkan.
Sebetulnya ia sudah muak dengan kehadiran Edgar yang berstatus papanya. Pria itu sering kali datang ke konser anaknya untuk membuat konser itu terganggu bahkan kacau. Itulau kebiasaannya. Karena ketidaksetujuan Edgar lah yang membuat Gara tidak ingin bertemu dengan pria paruh baya itu.
Namun, malah Edgar sendiri yang datang menghampirinya.
"Papa kan sudah bilang, kamu ngapain konser lagi?" Ucap Edgar.
"Gara juga udah bilang, sampai Papa bertindak seegois apapun Gara akan tetap jadi penyanyi dan konser tiap ada waktu." Jawab laki-laki itu.
"Papa gak suka kamu mencintai dunia musik. Kamu sudah kelas 12, lebih baik belajar sana biar lebih berisi otak kamu yang musik musik itu." Ucap Edgar.
"Dikit-dikit musik, dunia kamu itu udah dipenuhi musik. Seharusnya kamu sadar, apa sih untungnya musik? Emang gila, ya, kamu." Ucapnya, "Kalau mama kamu masih hidup, pasti sudah geleng-geleng kepala melihat kamu seperti ini."
Gara sudah berusaha menahan emosinya sejak tadi, benar saja, Edgar datang hanya untuk membuat mood nya menjadi rusak. Padahal sebenarnya hari ini Gara akan membawakan lagunya yang belum dirilis di Youtube sebagai bentuk kejutan untuk para Garaluvs. Namun, kehadiran pria tua ini jelas merusak segalanya.
"Papa apa bedanya? Mending papa urus saja selingkuhan papa itu, dan kalau mama masih hidup pun mama pasti bakal kecewa berat karena tahu bahwa laki-laki yang dicintainya ternyata memiliki hubungan gelap dengan wanita lain."
Plak!
Gara berdecih, jelas terlihat dari sorot matanya bahwa Edgar sangat marah mendengar kalimat itu.
"Jangan sesekali kamu berbicara seperti itu, dasar anak tidak tahu diri!" Ucap Edgar.
"Yang gak tau diri itu papa! Gak cukup sama satu perempuan!" Ucap Gara lantang, sehingga beberapa staf yang ada di sana terkejut akan hal tersebut.
Banyak pasang mata yang menatap tidak percaya akan Edgar, Edgar yang gelagapan dan sudah merasa tidak enak pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu.
"Jangan harap kamu bisa tenang, Gara."
Gara berdecih, ia terkekeh melihat Edgar yang tiba-tiba saja pergi.
"Pengecut!" Umpatnya.
Hal yang paling ia benci adalah kemunafikan. Pria munafik itu kembali mengganggu ketenangannya, sebegitunya benci dengan musik. Apa yang salah dengan musik? Sangat mengganggu orang-orang di sekitarnya? Atau hanya sekedar lirik konyol tidak bermanfaat yang di lontarkan dengan irama? Benarkah itu terdengar aneh?
Bagi Gara itu hanyalah asumsi buruk dari mereka yang ingin menyerang personal bukan profesinya.
"Gar!" Sahutan seseorang membuat Gara menoleh.
Kehadiran dua laki-laki itu tak pelak melejitkan tanda tanya bagi Gara. Mereka adalah Gio dan Glen.
"Gar, lo harus liat di twitter, issue lo sama Om Edgar lagi booming!" Ucap Gio.
________
Hai secrett tems! Kali ini author juga menghadirkan cerita fiksi lagi nih.
Siapkah kalian memulai perjalanan bersama Anggara?
Tunggu ya bab pertama...
Buat kalian yang kepo dengan kisah mereka, kalian bisa kunjungi instagram gta.secrettaa_ ya gengs! Di sana terdapat spoiler-spoiler dari cerita ini dan yang lain..In syaa allah..
Jangan lupa vote, komen, dan rekomendasikan cerita ini ke teman-temanmu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga Musim Semi✔️ [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM DIBACA] Abyan Anggara adalah musisi terkenal yang penuh dengan misteri. Laki-laki agresif dan tempramen yang membuat seantero sekolah takluk dengannya. Melalui musik, Gara mengisi hidupnya sendiri. Konser setiap waktu dan tak peduli...