Selamat membaca dear🤍
...
Sedari tadi Gisell sudah menduga bahwa Gara pasti akan memberikam hukuman yang sekiranya membuat gadis itu harus menahan malu lagi. Mau membantah tidak bisa, mengingat Bu Intan yang tiba-tiba jinak terhadap Gara tak memungkiri bahwa Gara benar si penguasa sekolah!
Semua yang dilakukannya benar-benar menarik perhatian siswa-siswi di sekolah. Gisell rasanya ingin menghilang dari lane ketika Gara menjadikannya badut dan dipertontonkan kepada orang-orang.
"OKE TEMAN-TEMAN, HIBURAN JAM KOSONG KALI INI MUSISI KITA, GARA GAK AKAN NYANYI, TETAPI GARA AKAN TUNJUKIN SESUATU KE KALIAN."
"MARI KITA SAKSIKAN AKSI KONYOL DARI BADUT SMA NEBULA!" Ujar Debi, seorang laki-laki lembek yang ikut meramaikan fenomena itu.
Dan ketika Gisell memunculkan diri, semua orang tertawa pecah melihat penampilannya yang benar-benar memalukan.
Keadaan Gisell? Ia sudah gerah memakai rompi yang terbuat dari karung, dan topi dari kepingan bola itu. Belum lagi sebuah benda kecil bulat yang menempel di hidungnya membuatnya merasa risih. Namun mau tak mau Gisell harus tetap melakukannya.
Ketika musik sudah terdengar, Gisell harus menari sesuai irama. Suasana di lapangan voli yang jauh dari ruang guru seketika menjadi pecah. Terik panas matahari tak membuat Gara merasa kasihan terhadap Gisell yang sedang menari-nari di lapangan.
"Sell...lo gak perlu lakuin itu..."
Di sisi lain Yona dan Ayren tak tega melihat temannya itu dijadikan bahan lawakan bahkan bullyan oleh Gara. Namun mereka juga tak berani melawan mengingat laki-laki itu sangat ganas.
Gara dan Gio tertawa melihat kejadian itu. Ia betul-betul membayangkan bahwa Gisell akan sepolos itu sehingga mau menuruti permintaannya.
Gak papa kok, Sell. Semangat! Ini juga bagian dari tanggung jawab kamu karena udah rusakin gitarnya Kak Gara.
Nyatanya motivasi yang ia tanamkan dalam dirinya pudar seketika. Terik matahari ditambah lagi dengan perut yang kosong itu membuatnya merasa pusing.
Bismillah ayo, Sell, kamu pasti bisa kok! Inget Ustadzah Rifa dulu pernah bilang kita harus selesaikan tanggung jawab kita kepada orang lain!
Ucapnya dalam hati sebelum akhirnya ambruk di tengah-tengah lapangan.
"GISELL!" Teriak Yona histeris.
Seketika suasana berubah menjadi hening. Yona dan Ayren menghampiri temannya itu, diikuti empat orang PMR yang membawa tandu.
Gara yang melihat kejadian itu pun juga terkejut, ia juga tak membayangkan bahwa gadis itu bisa pingsan saat itu juga.
"BRENGSEK LO!"
Bugh!
Sebuah keterkejutan lagi jika seorang Glen dengan berani membogem Gara, darah yang sempat mengalir di bibir Gara membut orang-orang di sekitarnya berusaha mundur.
"Lo emang gak punya otak ya, Gar! Gue gak nyangka lo bisa sekejam ini, lo udah keterlaluan tau gak!!" Sentak Glen.
Gara mengepalkan tangannya, emosi yang kian tersulut berusaha ia redam sebisa mungkin.
"Gak usah ikut campur."
"Jelas gue ikut campur, lo gak bisa seenaknya sama dia. Dia patuh sama lo karena dia punya tanggung jawab bukan karena mau disuruh-suruh!"
"Urusannya sama lo apa? Gue udah bilang 'kan gak usah ikut campur?" Jawab Gara.
Suasana semakin mencekam, tak ada yang mampu menengahi mereka berdua selain Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Segitiga Musim Semi✔️ [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM DIBACA] Abyan Anggara adalah musisi terkenal yang penuh dengan misteri. Laki-laki agresif dan tempramen yang membuat seantero sekolah takluk dengannya. Melalui musik, Gara mengisi hidupnya sendiri. Konser setiap waktu dan tak peduli...