MYMATPE 1: KEMBALI

1.3K 61 0
                                    

Sebuah kereta kuda dengan ukiran bunga peony dan sulur mawar terlihat berhenti didepan pintu kediaman Rumah Perdana Menteri Kerajaan Qin. Angin menerbangkan selambu yang menutupi jendela kereta kuda. Memperlihatkan sesosok bayangan gadis dengan jubah yang menutupi penampilannya.

Sebuah tangan seputih dan sehalus batu giok dengan perhiasan berkilau menghias tangannya terlihat membuka tirai yang dibantu oleh seorang pelayan. Suara dencing gelang kaki terdengar dari setiap langkah kaki yang diambil dari gadis berjubah merah itu.

Walaupun penampilannya tertutup dengan jubah, entah mengapa pandangan semua orang tidak dapat berpaling dari gadis tersebut. Seakan ada magnet kuat yang mengikat mereka untuk tetap memandang sosok itu.

Gadis itu berhenti di sebuah taman bunga yang berada di kediaman. Tidak ada pelayan atau prajurit yang berani untuk sekedar menyapa atau bertanya identitasnya dan siapa yang sedang dia cari. Bagaikan ada penghalang transparan yang membuat semua orang merasa terpisah dengan dunia gadis muda tersebut.

Suara derap langkah kaki yang terkesan tergesa-gesa terdengar dari belakang gadis tersebut. Sebuah pelukan hangat dan sangat erat diterima oleh gadis tersebut.

Seluruh pelayan dan prajurit yang melihat sungguh dibuat tidak percaya dengan apa yang ada didepan mereka. Tuan dan Nyonya yang selama ini mereka kenal dengan sifatnya yang dingin, sarkastik, dan pendiam. Tengah meneteskan airmata sambil memeluk gadis berjubah tersebut.

Mata keduanya mengandung banyak emosi yang tidak bisa mereka ungkapkan. Hanya suara lirih yang terdengar begitu jelas di halaman yang terasa sunyi.

"Putriku..."
Hanya sebuah kata yang mampu membuat semua mata terbelalak tidak percaya.

Dari balik jubah gadis itu tersenyum sangat lembut, dia menggenggam tangan sepasang suami istri didepannya. Suara yang terdengar seperti alunan melodi yang sangat merdu dan lembut masuk ditelinga semua orang.

"Aku kembali, Ayah...Ibu..."

***

Disebuah ruangan dengan tempat tidur berselambu sutra dan tirai dengan manik permata yang berkilau diterpa cahaya. Terlihat seorang gadis dengan kecantikan bagaikan peri.

Kulit seputih dan sehalus batu giok, alis yang tipis dan melengkung sempuna, mata berbentuk persik dengan warna coklat gelap yang berkilau, hidung mancung yang kecil, bibir yang berwarna merah alami dan bentuk tubuh yang indah dan mungil seakan menyempurnakan penampilannya. Dia adalah deskripsi dari kecantikan yang bisa menghancurkan, setiap tatapan matanya seakan menarik jiwamu untuk tenggelam dalam pesonanya.

Di tengah dahinya yang halus tergambar sebuah phoniex api yang sangat indah. Hiasan di rambutnya terlihat menjuntai mengikuti garis rambut hitamnya. Dibelakangnya berdiri seorang pelayan dengan pakaian khas benua selatan. Sebuah benua yang penuh dengan padang pasir yang panas dan gersang namun memiliki kekayaan mineral seperti emas dan biji besi yang sangat melimpah.

"Nona, sudah bertahun-tahun pelayan ini melayani Nona tapi entah mengapa pelayan ini akan selalu terpesona dengan kecantikan Nona Muda"ucap pelayan tersebut.

Gadis cantik di depan cermin itu tersenyum sangat indah, suara tawanya terdengar seperti bunyi kemerincing bel yang merdu.

"Kau harus selalu terbiasa, Neha."ucap gadis cantik itu.

"Pelayan ini mengerti, Nona. Hmm... apakah tidak apa-apa kita kembali tanpa mengatakan sepatah kata apapun Nona?"ucap Neha sambil melepas hiasan rambut dikepala Nona Mudanya.

Mysterious Young Miss and The Phoniex's EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang