MYMATPE 9: UNDANGAN

433 42 1
                                    

"Nona... "
Panggilan dari Neha membuat Bai Rong Yue menghentikan permainan musiknya. Dia menoleh dan menatap Neha yang memiliki raut wajah yang masam.

"Kali ini apa lagi? " tanya Bai Rong Yue.
Neha menyerahkan sebuah undangan dengan stempel naga diatasnya.

"Istana? " ucap Bai Rong Yue memastikan. Neha menganggukkan kepalanya sangat lemas. Bai Rong Yue mengambil undangan itu dan membacanya.

"Untuk apa Kaisar ingin bertemu denganku"ucap Bai Rong Yue dengan salah satu alis terangkat.

"Apakah ini tentang pernikahan Nona?"
Neha membuat pose seakan berpikir.

"Sejak kapan Kaisar begitu peduli dengan Qin Wangye. Aku lebih curiga dengan hal lain" ucap Bai Rong Yue santai.

Dia melempar undangan itu sembarangan. Jika ada yang melihat  ini mereka akan langsung memelototkan mata mereka tidak percaya. Sejak kapan ada yang begitu berani tidak menghormati undangan langsung dari Kaisar.

"Maksud Nona? "
Neha tidak mengerti dengan arah pembicaraan Nona Mudanya itu.

"Bukankah Kaisar memiliki saudara laki-laki yang seumuran dengan Qin Wangye? "
Neha menganggukkan kepalanya.

" Ya memang ada tapi dari informasi yang kita miliki Pangeran itu sepertinya memiliki kesehatan yang sangat buruk bahkan ada rumor yang mengatakan jika Pangeran itu sebenarnya hampir sekarat"ucap Neha.

"Tunggu... Apakah jangan-jangan mereka.... "
Neha mulai mengerti apa yang dimaksud Nonanya.

"Hm kau benar.. "

"Nona akan datang?" tanya Neha.
Bai Rong Yue tersenyum miring dan dia menatap Neha dengan tatapan mata penuh arti.

"Tentu saja, kenapa aku tidak akan datang mungkin kita malah akan melihat sesuatu yang menarik"

***

Salah satu Kasim Istana membawa Bai Rong Yue untuk masuk ke dalam suatu Aula Pertemuan yang sangat luas dan megah. Bai Rong Yue bisa melihat jejeran para pejabat dan petinggi Istana yang sepertinya sedang mengadakan pertemuan pagi.

Ayahnya, Bai Feng Su yang merupakan Perdana Menteri Istana turut hadir. Dia berdiri dekat dengan posisi Kaisar saat ini. Selendang biru yang menjuntai bergerak seirama dengan langkah kaki yang diambilnya. Tidak ada tatapan yang berpaling darinya. Semua pejabat ini di dalam hati diam-diam memuji putri dari Perdana Menteri Bai.

Bai Feng Su menatap putrinya datar, di dalam hati dia mengumpati Kaisar yang sudah seenaknya memanggil putrinya ke Istana apalagi setelah insiden dekrit Kekaisaran itu.

"Salam Yang Mulia Kaisar"ucap Bai Rong Yue dengan sedikit membungkukkan badan.

" Jadi dirimu adalah putri dari Menteri Bai, Nona?"tanya Kaisar Qin. Kaisar Qin menatap putri dari Perdana Menterinya itu dengan tatapan mata tertentu.

"Benar Yang Mulia" jawab Bai Rong Yue dengan tenang.

"Kau tahu apa alasannya Zhen, memanggilmu untuk datang kesini? "

"Tidak Yang Mulia"
Jawab Bai Rong Yue dengan santai. Kaisar Qin diam-diam memuji Bai Rong Yue karena untuk pertama kalinya ada Nona Muda yang masih bisa tenang setelah bertemu dengannya. Benar-benar keturunan dari Klan Bai.

"Zhen dengar dulu kau tinggal di Benua Selatan? "
Bai Rong Yue tersenyum ringan dan menganggukkan kepalanya.

"Memang benar Yang Mulia" jawab Bai Rong Yue.

"Langsung saja Zhen tidak akan berbasa-basi apakah dirimu pernah mendengar tentang mereka yang ahli mengenai Racun dan Obat di Benua Selatan. Seseorang yang mampu menyembuhkan segala penyakit? " tanya Kaisar. Seperti dugaan Bai Rong Yue sebelumnya, ini yang diinginkan Kaisar darinya.

Mysterious Young Miss and The Phoniex's EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang