BAB 11:

452 43 0
                                    

Disebuah padang pasir yang luas dan panas, seorang gadis dengan pakaian merah mencoloknya terlihat duduk santai di atas kuda.

Tiba-tiba dia mendengar suara banyak tapak kaki kuda dari kejahuan. Sekumpulan orang berpakaian hitam dengan bendera bersimbol singa diantara mereka, mereka terlihat tengah tergesa-gesa. Ketika mereka sudah mulai mendekat, entah dari mana sekumpulan anak panah beracun mengarah ke arah mereka membuat gadis itu berdecak kesal karena hampir saja salah satu anak panah itu mengenai dirinya.

"Sial!"umpat gadis itu dari balik cadarnya ketika melihat banyak pembunuh bayaran yang muncul. Sepertinya mereka menargetkan pemuda yang tengah dilindungi oleh para prajurit.

Nalurinya membuat gadis itu terlibat dengan seseorang yang akan menjadi penyebab dari kehancuran hidupnya.

" Terimakasih.. "Ucap seorang pemuda  tampan dengan mata phoniexnya.

Gadis itu hanya melirik acuh pada pemuda yang sudah turun dari atas kudanya itu. Dia menatap lencana yang tersemat didada kirinya.

" Pangeran Kekaisaran Ran? "gumam gadis itu.

" Kau tahu? "

"Hanya orang bodoh yang tidak mengenali simbol itu" jawab gadis itu sarkastis. Pemuda itu tersenyum tipis ketika mendengar jawaban gadis didepannya.

Para prajurit yang memang diutus melindungi satu-satunya Pangeran dari Kekaisaran Ran dibuat melotot tidak percaya karena untuk pertama kalinya mereka melihat pangeran yang selama ini dikenal sangat minim ekspresi  bisa tersenyum. Gadis itu berbalik pergi , dengan menaiki kudanya.

"Verashh Dev'khan.... " ucap pemuda tersebut.
Gadis itu menaikkan sebelah alisnya dan menatap pemuda itu dengan wajah bertanya.

"Namaku.. " kata pemuda tampan itu.

"Pertemuan kita adalah sebuah ketidaksengajaan, jadi untuk apa aku memberi tahu namaku pada orang asing sepertimu tapi Jika kau begitu penasaran tunggu saja pertemuan kita selanjutnya. Itupun jika kita bertemu lagi" ucap gadis manis itu lalu pergi dengan kudanya.

"Kita pasti akan bertemu kembali"gumam  pemuda tampan itu sambil memegang dada kirinya. Tatapannya masih tidak perpaling dari arah kepergian gadis itu.

Tanpa diketahui pemuda tersebut adalah gadis itu  tersenyum miring. Pertemuan mereka merupakan sebuah skenario yang sengaja dirancang oleh gadis cantik tersebut.

Semua orang di ruangan itu terdiam ketika mendengar ucapan dari Tuan Jian, mereka masih belum bisa pulih dari keterkejutan. Kaisar melirik Kasim kepercayaannya dengan tatapan penuh arti. Mengerti maksud Tuannya , kasim tersebut pergi.

Tidak lama kemudian seluruh pejabat istana masuk ke Aula Istana, mereka tidak mengerti mengapa Kaisar tiba-tiba mengadakan pertemuan lagi.

"Menteri Bai, dimana putrimu?"tanya Kaisar Qin ketika melihat Bai Feng Su hanya datang sendiri.

"Menjawab Kaisar, kebetulan putri Pejabat ini sedang pergi keluar kediaman ketika perintah Yang Mulia datang. Kemungkinan dia akan datang menyusul"jawab Bai Feng Su.

"Begitu..."gumam Kaisar Qin sambil mengetuk sandaran kursi singgasananya.

"Kaisar, pejabat ini memiliki pertanyaan. Mengapa mengumpulkan semua orang, apa yang ingin dibahas oleh Kaisar. Apakah ada masalah mendesak?"tanya salah satu menteri.

"Kalian akan segera tahu"ucap Kaisar tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Tidak lama kemudian datang sosok yang dinantikan, dia adalah Bai Rong Yue. Didalam hati dia sudah mengeluh kesal, kenapa lagi-lagi dirinya dipanggil ke istana.

Mysterious Young Miss and The Phoniex's EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang