Di jam 2 siang ini, sepulang sekolah, mood Becky bener-bener anjlok se-anjlok-anjlok-nya.
Itu semua karena kejadian di sekolah tadi. Tepat 3 menit sebelum bel pulang berdenting.
Didepan mata Becky, disaksikan Becky, dan didukung warga sekolah. Benar-benar menyebalkan.
"Akh!" gerungnya sebal. Berkali-kali kakinya menendang angin.
"Sialan!" umpatnya. Kepalanya tertunduk dalam. Sebenernya sih lehernya udah kesel nunduk terus, tapi biar keliatan aesthetic kayak di drakor-drakor gitu jadi it's ok lah.
"Beck!"
Freen berteriak sambil berlari kecil menghampiri Becky. Dia daritadi ngejar bocilnya itu yang pundung. "Beck, Ya Allah! Berhenti weh! Capekk!" Freen jongkok sambil megangi dadanya. Napasnya sesak. Padahal larinya gak jauh plus pelan. Maklum pemudi jompo.
Si Becky akhirnya berhenti. Tudung hoodie abu-abunya ia turunkan. Kepalanya tertoleh kebelakang, "Paan? Ngapain lo disini?" tanyanya ketus.
Freen mengerutkan dahi. "Ha? Maksudnya?"
Becky mendengus kasar, "Ngapain lo ngejar gue? Sana, kembali ke selingkuhan lo?"
"Apa sih Beck! Gak jelas kamu!"
"Hilih bacot lu. Nih, bentar lagi hujan," semarah-marahnya Becky ke Freen, dia bakal tetap peduli ke istrinya itu. Nyatanya dia peka kalau hawa sekarang dingin banget, mau hujan. Jadi Becky lepas hoodie-nya dan dikasih ke Freen.
"Makasih," Freen memakai hoodie pemberian Becky. Setelahnya menatap gadis itu. "Tapi jujur Beck, kamu salah paham tentang kejadian tadi. Aku gak nerima dia."
"Affa iya?"
"Ck, iyaa benerann. Kamu cuma salah paham aja tadi. Makanya kalau ada apa-apa itu perhatiin dulu, lihat dulu, cari kejelasannya, jangan langsung ngilang kabur-kaburan aja!" omelnya.
Becky mengerutkan dahi. Kok jadi dia yang diomeli? Gak kebalik nih?
Akhirnya Becky memutuskan diam. Mau denger penjelasan Freen dulu.
"Cepet jelasin," titah Becky sambil berdiri tegap dengan tangan terlipat didepan dada. Mukanya dibuat se-(sok) cool mungkin.
"Haisshh jadi itu.."
______________
Jam 12 siang Becky bareng temen-temennya lagi duduk di kantin. Biasa, ngegibah--astagfirullah.
"Jujurly gue heran," itu pembukaan topik dari Nayra.
"Napa?" sahut Becky sambil makan natto. Mukanya cengar-cengir ngerasain natto yang aneh.
"Iyalah. Coba lu bayangin, guru biologi kita udah umur 47. Anaknya udah 15. Tapi kemaren tiba-tiba ada kabar beliau hamil lagi. Dan pas banget beliau hamil setelah ngejelasin materi reproduksi. Anehkan?"
Semua terdiam. Mengangguk setuju. Kalau dipikir-pikir ucapan Nayra ada benernya juga.
"Terus, lo juga mikir gak, ini udah kesekian kalinya tuh guru ngejelasin materi reproduksi. Padahal dikelas 9 dulu udah dijelasin."
"Hm, bener," Agafia menimpali. "Kalau dipikir-pikir emang tuh guru udah sering banget weh bahas materi reproduksi. Dan pasti setelah ngejelasin itu dia hamil."
"Ini aja udah ke 2 kalinya dia hamil. Dulu waktu kita kelas 10 semester 1, dia ngejelasin materi reproduksi, eh, seminggu setelahnya hamil. Terus minggu lalu dia jelasin lagi materi itu, eh, seminggunya lagi hamil lagi. Gilakk, langsung praktek kalik ya?" Agafia geleng-geleng kepala.
"Kayaknya sih emang langsung praktek. Kan, itu semacam penelitian. Dicoba bener gak nya," Justin tertawa oleh ansumsinya sendiri.
"Terus kalau bener bisa hamil lulus uji lab. Dikasih stempel dari BPOM. Tulisannya HALAL. Boleh dicoba semua kalangan," Saint ikut ngakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Kesayangan KETOS [FREENBECKY]
Humor"Becky sayang Freen, jadi tetap di sisi Becky, ya, jangan kemana-mana." mengandung unsur gxg