kalo salah omelin aja yak kawand bwt eh btw vote komen follow ampe jadi sider gua doain pantat kalian ada lubangnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"buat Ji—"
BRUK!
tubuh Jeno telah ambruk saat ingin memberikan kado Jisung kepada Jaemin.
• • • •
Jaemin sedang bersiap untuk pergi menuju restoran yang telah Jeno beritahu. "buya ayo buyaaa" Jisung menarik lengan Jaemin
akan tetapi saat Jaemin hendak keluar dari IGD ia kedatangan Vernon yang menemuinya "buya ay...Ck!" cetus Jisung
"ada apa ver?" tanya Jaemin
"bisa ngomong sebentar?" tanya Vernon
"bisa bisa"
Jaemin berpikir pembicaraannya dengan Vernon akan memakan waktu yang tak lama maka dari itu untuk Jeno menunggu bukanlah sebuah masalah besar.
Menit demi menit mereka lalui tak terasa jam sudah menunjukan pukul 9. "ah gitu ya...." ujar Jaemin
"Ayo Jisung"
"loh lu mau kemana Jaem? ujan deres banget" ujar salah satu perawat
"serius? yaudah kita tunggu reda ya Jisung" ujar Jaemin
Jisung hanya bisa berdecak kesal kepada Jaemin sedangkan Jaemin ia malah melanjutkan pembicaraannya bersama Vernon. Pukul 9:30 mereka masih tetap berbincang satu sama lain
Rasa khawatir Jisung dan gelisah tapi ia tak bisa mengungkapkannya. "buya kapan selesainya?"
Langkah kaki seseorang memasuki IGD tersebut. "buya Jisung kangen ayah. Ini ulang tahun Jisung" gumam Jisung.
"Jaem"
betapa terkejutnya Jaemin melihat Jeno yang sudah basah kuyup karna air hujan. "j-Jeno?!"
"buat Ji—"
Bruk!
Tubuh Jeno terjatuh. Ia tak kuasa menahan pening di kepalanya. "JENO!"
Jaemin menyuruh perawat untuk membantunya membaringkan Jeno di kasur. "Badannya panas banget!' ujar Jaemin panik
"Vernon eum sorry kayanya lu harus pulang ya... nanti gua hubungin lagi"
"Chaewon tolong ambilin infusan ya. Sama temometer. sekalian tolong sediain kamar satu vvip"
"baik dok" ujar Chaewon
• • • • •
Mata Jeno terbuka saat sinar matahari memasuki celah gorden. Ia melihat punggung tangannya sudah di infus. "gua dimana?" gumam Jeno
ia melihat ke sekitarnya. Matanya membelak kaget melihat Jisung di sampingnya. Lengan mungilnya mengenggam erat jemari Jeno.
"eung..." Jisung mulai membuka matanya "AYAH!" kejut Jisung.
