Marah

1.6K 203 6
                                    

"Kamu bukan siapa-siapa mas Shani."ucap gracio santai.

Setelah malam itu gracio menjaga jarak pada Shani.gracio jarang mengantar atau menjemput Shani berkegiatan lagi.hari-hari Shani galau memikirkan gracio yang berubah sikap padanya.

Tapi untuk perasaan gracio masih sama dan tak ada yang berubah untuk Shani.gracio masih gracio yang mencintai Shani dan menyayangi Shani.

Gracio hanya tak mau hatinya sakit jika selalu bersama dengan Shani jika tanpa status seperti ini.maka dari itu gracio memberi jarak pada Shani.

Gracio juga tak pernah absen melihat show Shani di theater.gracio tetap memantau shani.

Hari ini Shani meminta gracio untuk menjemput nya di tempat Shani latihan.shani berharap kali ini gracio mau menjemput nya.karena belakangan ini gracio selalu menolak karena alasan sibuk.


Dengan wajah bahagia Shani keluar dari tempat latihannya.sudah terlihat dipinggir jalan mobil mewah gracio terparkir.shani tersenyum dan langsung berlari kecil ke arah mobil gracio.

Shani membuka pintu samping kemudi dan masuk kedalam mobil gracio.shani tersenyum lebar pada gracio dan memeluk lengan gracio.

"Hai mas.maaf ya agak lama tadi di panggil kakak staff soalnya".ucap Shani sambil memeluk lengan gracio.

"Ehmm.anin kita antar Shani dulu ya baru ke kantor"sahut gracio melihat jok belakang dari kaca.

Shani yang mendengar itu langsung menegakkan badannya dan menoleh ke arah belakang.mata Shani melebar saat melihat Anin duduk di kursi belakang.

"Hai ci"sapa Anin canggung.karena Anin melihat sikap Shani pada gracio barusan yang sedikit aneh.

Shani tersenyum kaku"hai nin.kok bisa di sini?"

"Saya sama Anin ada meeting karena kamu tadi minta jemput jadi kami jemput dulu baru ke tempat saya meeting"sahut gracio.

Shani mengangguk dan gracio segera melajukan mobilnya.

"Mas.aku turun di apartemen aja ya jangan kerumah"ucap Shani.

Apartemen yang di maksud Shani adalah apartemen gracio.dengan mengatakan seperti itu Anin tak akan tau bahwa yang di maksud Shani adalah apartemen gracio dan gracio pun paham maksud Shani.

Gracio mengangguk tanpa berbicara.belakangan ini gracio memang bersikap dingin pada Shani tidak seperti biasanya yang selalu bawel dan gak bisa diam.

Shani sudah berada di depan pintu apartemen gracio.tentunya bersama gracio sedangkan Anin menunggu di mobil.dengan beralasan gracio mengantarkan Shani sebentar ke dalam.

Shani dan gracio masuk kedalam apartemen.gracio mencari sesuatu di meja kerjanya.

"Mas mau meeting kemana sama Anin?kok meeting bawa Anin?dia kan cuma magang.sekertaris mas emang kemana?"begitu banyak pertanyaan yang Shani ajukan pada gracio.

"Ke bogor.lagi pengen aja ngajak Anin"sahut gracio santai.

Shani menundukkan kepalanya"berdua aja?".

"Iya.hanya berdua"sahut gracio

Shani merasa cemburu atas kedekatan gracio dan Anin"Shani ikut mas.pengen ke Bogor juga.boleh ya".

"Gak bisa.nanti malam kamu ada show"ucap gracio masih sibuk mengumpulkan berkasnya.

"Shani udah izin ke manajer Shani kok mas.boleh ya"ucap Shani memohon.

"Gak.saya hanya ingin sama Anin saja".sahut gracio sambil membawa berkas dan berjalan ingin keluar.

Mencintai Yang SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang