Gracio gak normal

1.8K 173 6
                                    


"Mas dengar ya Shani Indira natio Harlan"ucap gracio tersenyum manis menatap mata Shani.

Shani menatap gracio"harlannya tolong di hilangkan ya mas"
Gracio hanya menyengir.

Setelah selesai sarapan mereka nonton tv.sesekali bercerita ringan.

"Kok Shani bisa masuk ke apartemen mas?"tanya gracio sambil memakan jajanan.

Tak heran jika di sini banyak jajanan ya karena gracio memang suka ngemil anaknya.

Shani menyengir menatap gracio"Shani liat pas kita ambil berkas buat papah.lagian ya mas kok angkanya sama kayak tanggal lahir Shani".

Gracio tersedak mendengar ucapan shani.shani langsung memberikan minum untuk gracio.

"Pelan mas.makan Mulu sih"ucap Shani.

Gracio menggaruk tengkuknya yang tak gatal"ya itu emang tanggal lahir shani"ucap gracio malu-malu.

"Kok pakek tanggal lahir shani.mas tau dari mana tanggal lahir Shani"tanya Shani sambil duduk menghadap gracio.

Gracio masih menatap tv di depannya"dari veno lah siapa lagi.ya kalau tanggal lahir mas ntar orang gampang buka unit mas.kalau pakek punya orang lain kan gak ada yang tau".ucap gracio bohong.kalau sudah bucin gimana lagi.

"Ya kenapa harus Shani mas"tanya Shani lagi.

Gracio menatap Shani sambil duduk menghadap Shani"ya karena oshi mas Shani"cengir gracio.

Shani memukul lengan kekar gracio yang tampak jelas karena gracio hanya menggunakan baju yang tak berlengan.

"Osha oshi apaan"ucap Shani malu-malu.

"Emang salah mas oshiin kamu.veno aja boleh masa mas gak boleh.pilih kasih banget"ucap gracio kesal.

Shani melotot"apa sih mas.bawa-bawa kak veno.ya aku malu aja mas bilang oshiin aku.kita loh temenan Deket gini masa ada embel-embel oshi"ucap Shani.

"Yaudah kalau gak mau jadi istri mas aja gimana.mau kan!"ucap gracio.

"Gak ah.mas jelek"sahut Shani sambil tertawa.

Gracio menatap sendu shani"jahat.orang ganteng gini di bilang jelek.cewek-cewek aja pada ngantri mau jadi istri mas".

"Ya itu mereka bukan shani.lagian mas udah Shani anggap kayak kakak Shani sendiri"ucap shani.

Gracio mengangguk kecil.ada rasa kecewa di hati gracio karena Shani hanya menganggapnya sebagai kakak dan tak lebih.

"Mas bawa oleh-oleh buat shani.ada di kamar nanti bawa ya"ucap gracio sambil mengunyah.

Shani mengambil jajanan yang gracio makan"makasih mas.kok mas udah balik ke jakarta.katanya masih banyak kerjaan di sana"

"Ya pengen aja pulang.kangen mamah"sahut gracio menggeser duduknya mendekat Shani sambil memakan jajanan yang Shani pegang.

Shani menyandarkan kepalanya di bahu gracio"kangen mamah apa kangen shani"ucap Shani dengan nada menggoda.

Gracio merangkul bahu kiri Shani dan kepala Shani beralih bersandar di dada gracio"Orang ngeselin buat apa di kangenin"sahut gracio.

Shani mendongakkan kepalanya menatap gracio"yakin gak kangen.kirain kangen sama Shani sampai sakit gini makanya pulang.soalnya tadi malam ada yang manggil-manggil shani."

"Shaniii shaniii mas rindu shaniii"ucap Shani dengan nada seperti gracio tadi malam.

Gracio membulatkan matanya"anjirrr.masa iya aku ngigau manggil shani.malu banget kalau sampai tau aku sakit karena kangen shani"batin gracio.

Mencintai Yang SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang