Annyeong Haseyo!🗿✌🏿
Yuk,sebelum baca jangan lupa vote dulu ya-!
Biar author semangat buat wpnya.
Terimakasih-!♡
_________________________Jaemin meremas hasil pemeriksaannya hari ini,ia masih tak percaya kalau kondisinya semakin parah.
"So? Lu beneran gamau kemoterapi jaem?" Tanya Mark yang menemani jaemin periksa hari ini.
"Uang dari mana Mark Lee? Kalaupun ada,ini sudah sangat terlambat" Balas jaemin.
"Lu belum mencobanya, coba aja dulu. Gue sama Mark bisa bantu patungan biayanya" Ucap renjun.
"Renjun benarr, Coba aja dulu"
"Mustahil, keadaan ku sudah sangat buruk. Terlambat kalau gue menjalani kemoterapi"
"Tapi—" ucapan renjun terpotong ketika melihat hidung jaemin mengeluarkan darah.
tes.
"Hidung lu!"
Jaemin kaget ketika menyadari bahwa hidungnya mimisan lagi. "Aishhh,seragam gue" Jaemin mengambil tissue yang ada di dalam tasnya,dan segera membersihkan darah yang keluar dari hidungnya.
Renjun berjalan mendekat untuk membantu Jaemin membersihkan darahnya. "Bisa-bisanya lu masih peduli dengan seragam lu"
"Gimana nggak peduli,bentar lagi ujian kelulusan"
"Iya juga,nggak nyangka tinggal beberapa Minggu lagi kita lulus. Perasaan baru kemaren gue nemenin lu ikut olimpiade sains"
"Hahaha,tapi sepertinya gue ga bisa ikut kalian lulusan" Lirih jaemin,seraya membersihkan bercak darah yang mengotori seragamnya.
"Kenapa ngomong seperti itu? Lu pasti bisa lulusan bareng sama kita!" Marah renjun.
"Aishh iya-iya"
"Ehh, bukannya itu Jeno? ngapain dia di sini sendirian," Tanya renjun yang tak sengaja melihat jeno berjalan ke arah segerombolan orang.
"Mau ngapain Jeno nyamperin anak geng motor" Gumam Jaemin.
"Jaemin-jaemin,lihatt!"
Jaemin mendelikkan matanya ketika saudara kembarnya di pukul oleh sekelompok geng motor. "A—apa? gue harus kesana"
Tapi renjun menarik tangan Jaemin supaya tak ikut campur urusan saudara kembarnya. "Jangan,lu bisa kena masalah kalau ikut campur urusan jeno"
"Tapi..."
"Gue bilang jangan ya jangan! di sini aja,kalau mereka sampai kelewatan batas. Baru kita ke sana, tapi sebelumnya telepon polisi terlebih dahulu" Terang renjun. Mau tak mau Jaemin menuruti perintah renjun.
Untung saja sebelum Jeno makin parah, teman-teman Jeno datang, seperti perkiraan renjun. "Seperti yang gue duga, Teman-teman Jeno akan datang"
"Kok lu bisa tau?" tanya jaemin.
"Mereka kan udah lengket kek lem,pasti kalau salah satu dari mereka yang ada masalah. Pasti yang lainnya ikutan juga"
"Ohh" Gumam jaemin,ia merasa sedikit lega karena teman-teman Jeno menyusulnya.
"Ayo pergi" Ucap Jaemin seraya memakai Hoodienya."Kemana?" Tanya renjun.
"Ke akhirat,ya ke rumah haechan. Kitakan mau kerja kelompok"
"Oh iya juga,tapi kita masih pakai seragam. Emangnya gapapa?"
"Pinjem bajunya haechan ntar" Ucap jaemin, renjun hanya bisa menggelengkan kepalanya karena kelakuan absurd sahabatnya.
"Yaudah yuk" Ucap jaemin."Kita duluan ya kak Mark" Pamit jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow || Na Jaemin [END]
Short StoryKisah perjuangan hidup seorang namja bernama Jaemin. Semenjak umur 10 tahun ia sudah di benci oleh keluarganya. Bahkan menginjak usia remaja ia sudah sering di bully,bukan cuma di sekolah. Ia bahkan sering di siksa di rumahnya, mau itu saudaranya se...