HAPPY READING!!!
•••Kamu terlalu fokus pada satu rasa yang mendominasi hatimu, sampai tak menyadari bahwa ada rasa lain di sela-selanya.
---"Anda kenapa, Bestie?" tanya Riri melihat Adya yang datang ke kelas dengan wajah lesu.
Chika mengalihkan tatapannya dari cermin ke Adya yang saat ini menduduki bangkunya tanpa letatenaga. "Uang jajan lo ketinggalan?"
Adya menggeleng.
"Lo dijambret?"
Adya menggeleng.
"Dikejar orang gila?"
Lagi-lagi Adya menggeleng.
"Doi lo punya gebetan?"
Kali ini Adya melirik Riri yang memberi pertanyaan. Lalu menempelkan jidatnya pada meja dengan keras. "HUWAAA... DIA PUNYA GEBETAN! AAAA..." teriaknya tiba-tiba.
Chika dan Riri terkesiap kaget. Spontan mengusap telinganya yang berdengung akibat teriakan maut Adya. Beberapa teman sekelasnya yang sudah datang pun juga ikut menoleh.
"Anjir, lo makan apa, Dya?"
Wajah Riri mendekat ke telinga Chika. "Tapi wajar sih, doinya punya gebetan kalo kelakuan Adya aja kaya gini," bisiknya.
"HUWAAAAA!" Adya semakin keras berteriak. Tidak mengeluarkan air mata namun wajahnya memerah.
"Cup.. Cup.. Nanti Riri beliin permen sekilo, mau?"
Chika mendesis kecil. "Ri, lo niat bunuh dia?"
"Ya terus gimanaaa?"
"Dya, cerita sama kita. Ada apa?"
Adya menarik nafasnya dalam, "T-tadi malem gue stalking ig-nya kak Adrian. Terus... Terus gue liat dia ngepost foto cewek," lirihnya terbata-bata.
"Cewek?"
"Mana ceweknya cantik banget lagi!"
Sulit. Chika dan Riri saling pandang. Bingung mau menanggapi seperti apa.
"Oh, anu.. Mungkin itu modelnya Kak Adrian. Kak Adrian kan fotografer... Atau adeknya?" ucap Riri menenangkan.
"Enggaklah. Gue yakin orang itu spesial banget."
"Ya udah, sih. Itu kan haknya kak Adrian mau deket sama siapa aja. Lo kan bukan siapa-siapanya," ucap Chika dengan polosnya.
"HUWAAAA.... Y-ya, bener juga!"
"Chik, bukain jendela, dong!" ucap salah satu murid di kelas itu. Chika yang berada di dekat jendela menyanggupinya.
Ia berdiri dan membuka jendela yang dapat menyorot langsung pada parkiran sekolah dari lantai atas. Matanya melebar mendapati dua orang yang sedang beriringan di sana. "Dya, Dya. Kak Adrian, Dya! Kak Adrian berangkat bareng cewek, Dya!"
"Hah?"
Secepat kilat Adya menengok ke jendela, ia memanjat kursi agar lebih jelas melihat dua orang yang dimaksud Chika. "ITU CEWEK YANG DI IG, HUAAAAA..."
•••
"Ck, Fathan kemana sih?" Kafa melirik jam tangannya sedikit kesal. Ia menyugar rambutnya ke belakang.
Dave menyahut tenang, "Jam segini macet pasti,"
Kafa menyalakan ponselnya yang bergetar singkat. Ia menghela nafas singkat, "Fathan nggak bisa dateng. Mendadak ada acara sama om-tantenya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAFAREL
Nouvelles[𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚, 𝐎𝐊𝐄𝐘𝐘?] ----------------------------------------------------- -Berawal dari kemarahan. Lalu berjalan dengan kebencian. Dan berakhir dengan perasaan. Guci tanah liat yang telah Adya buat dengan su...