10- Kucing

12 5 7
                                    

Holla.. Happy Reading!

Jangan lupa pencet bintang, yaaw..

•••

"Joji kampret emang! Gue ribut sama Tiara gara-gara Tiara denger lagunya Joji sialan itu!" Agam mengacak rambutnya frustasi. "Pengen gue santet tuh si Joji! Kita nggak kenal, nggak usah sok asik. Sampe buat gue sama pacar gue ribut lagi!"

"Udahlah putus aja, putus!" titah Arshen seenak jidat.

"Punya hubungan, ribut mulu isinya." cibir Kafa.

"Sialan lo berdua, bukanya bikin gue tegar malah bikin tambah ajur! Kalian tuh nggak tahu apa yang Agam ganteng ini rasain."

Arshen sengaja menguap lebar.

"Gegara gue bilang dia cantik kalo rambutnya panjang aja langsung di seret-seret ke mantan gue. Terus gue ajak dia makan pentol di depan SMP sana, dikira gue nostalgia sama mantan lewat dia. Anjritlah! Serba salah aing jadi boy."

"Emang tampang lo serba salah! Lain kali diem aja." ucap Kafa.

Dave melempar bantal sofa ke arah Agam. "Dia ngerasa kaya gitu karena dia takut lo cuma jadiin dia pelarian dari masa lalu lo. Apalagi lo sering godain cewek lain. Kalo lo sayang sama Tiara, tunjukin! Jangan slenengan jadi orang. Jangan bikin Tiara ngerasa dia jadi salah satunya, tapi bikin dia ngerasa jadi satu-satunya." Nasehat Dave panjang lebar. Tumben sekali ia mau mengeluarkan kata-kata sepanjang dan sebijak itu untuk manusia macam Agam. Biasanya mulutnya hanya diisi mercon jika berbicara dengan Agam.

Hal itu sontak membuat Agam melongo, lalu tersenyum lebar. "Siap, si paling bijak!" ejek Agam dengan tangan menghormat pada Dave.

Arshen menendang dengkul Agam. "Wah, parah lo, Gam. Di nasehatin baek-baek juga!"

Agam menghembuskan nafasnya. "Gue cuma serius sama Tiara. Yang lain cuma gue anggep bercanda. Bahkan mantan gue sekalipun." tuturnya mode serius.

"Putus ajalah. Terus Tiara buat gue." kelakar Arshen sambil menyugar rambutnya ke belakang lalu mengedipkan sebelah matanya menggoda Agam.

"Mana mau Tiara sama cowok bau ketek kaya lo!" sinis Agam kesal.

"Alah, nanti Tiara beneran sama gue, lo nangeesss. Puter lagu Tak Ingin Usai tujuh hari, tujuh malem. Mampus, rasain!"

"Lo sayang sama Tiara, takut kehilangan Tiara. Tapi sikap lo sendiri nyakitin Tiara, Gam! Dan itu bikin Tiara ninggalin lo suatu saat nanti kalo dia capek!" timpal Kafa.

Kini Agam terpojokkan. Ia sadar ia salah telah mempermainkan hati banyak perempuan untuk bahan bercandaan. Raut wajahnya di buat sesendu mungkin bahkan bibirnya melengkung ke bawah. "Iya, deh, gue mau tobat. Bakal berhenti gue godain cewek lain. Gue mau stay sama Tiara pokoknya." tekadnya meyakinkan teman-temannya.

"Tapi setelah gue nepatin janji gue sama Indah buat makan malem dulu, terus gue juga punya janji sama Fita mau ke pameran, sama Alika juga mau ke Gramedia beli novel. Terus... Sama siapa lagi, ya?" lanjutnya membuat ketiga temannya yang ada di studio musik D'SHINE itu memutar bola matanya jengah.

"Sekalinya brengsek, tetep brengsek sepanjang hayat!" gumam Kafa tajam.

Ceklek

"Sorry telat."

Keempatnya sontak menoleh pada pintu yang dibuka oleh Fathan. Fathan masuk ke studio sambil mengkibas-kibaskan jaket jeans nya yang sedikit basah terkena air hujan. Rambutnya yang juga basah ia acak-acak berniat mengeringkannya malah menambah karismanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAFARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang