Baca dengan teliti agar tidak bingung!
_^_
"Jaemin Oppa~"
Terlihat sosok menggemaskan berlari-lari kecil sambil melambaikan tangannya heboh tidak lupa dengan boneka olaf dengan ukuran lumayan besar berada dalam pelukannya.
Senyuman manisnya membuat sosok yang tengah menunggu itu mengeluarkan air mata tanpa sadar.
"Lho, kok kamu menangis?!" Tanya si menggemaskan itu panik.
Greb!
Tubuh mungilnya ditarik dan dipeluk erat oleh sosok yang makin-makin terisak yang mana membuatnya kebingungan.
"Cup... Cup... Cup... Jangan menangis, Baby Na~" Ucapnya spontan seraya mengusap punggung yang memeluk dirinya, "apakah serindu itu dengan istri manis mu ini, hm?"
Sosok itu melepas pelukannya, kemudian
Plak!
"Aduh!"
"Kok nampar diri sendiri?!"
"Aku kira aku tengah menghayal, ternyata tidak karena terasa sakit. Istriku yang manis ini terlihat baik-baik saja. Aku lega."
"Huh?"
"Ayo peluk lagi."
"Kamu aneh sekali." Walaupun bilang begitu tentu saja si mungil dengan senang hati memeluk suaminya kembali.
"Ssttt ..."
"Eh, kenapa?"
"Jangan pegang kencang begitu, tangan aku luka." Tunjuknya ke sebelah sisi tangannya setelah menarik diri dari pelukan tersebut.
"Apa?! Mana sini aku lihat!"
Winter menggulung sedikit lengan kemeja panjang yang ia kenakan sampai terlihat goresan lumayan panjang didekat siku.
"Kok bisa begini, Sayang? Ini kena apa?" Terus Jaemin meniup perlahan goresan yang ada di lengan istrinya.
Winter menggeleng, "tadi tidak sengaja ada yang nambrak aku. Sepertinya dia punya benda sedikit tajam."
Jaemin terdiam mendengar penjelasan Winter. Kenapa Jaemin punya firasat tidak bagus soal ini? Apakah skenario yang sempat terlintas dalam pikirannya merupakan sebuah pertanda atau peringatan akan kejadian mendatang? Tapi kenapa dalam pikiran itu seolah terlihat nyata?
"Sayang, kita ke rumah sakit dulu, ya."
"Kok ke sana? Kamu sakit?" Tangan Winter langsung terulur memegang kening Jaemin.
"Tidak. Aku mau kamu yang periksa."
"Aku baik-baik saja tuh." Bingung nih Winter diajak periksa tiba-tiba.
"Pokoknya periksa dulu. Aku mau memastikan sesuatu."
"Hah, baiklah-baiklah." Mata Winter melirik benda menarik yang terletak di kursi samping suaminya duduk tadi, "itu, punya siapa?"
Jaemin menoleh mengikuti arah pandang Winter. "Oh ini,"
Srak...
"Bunga ini aku pesan khusus untuk kamu." Jaemin menyodorkan buket bunga snowdrop yang sialnya sangat mirip dalam pikiran buruk Jaemin.
"Wah~ romantis sekali, hihihi .... Terima kasih, Suami." Winter terkekeh perlahan.
"Demi istri tercinta lho ini." Jawab Jaemin bangga, "ngomong-ngomong, itu boneka dapat dari siapa?"
"Ini hadiah dari mommy."
Jaemin ngangguk sebagai jawaban. "Ayo kita pulang." Jaemin menggandeng lengan Winter dan memeluknya posesif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Pewaris Na (Revisi)
Fanfiction(Tahap Revisi) Kesibukan Jaemin mencari seseorang yang mampu memberikan keturunan sebagai penerus keluarga Na. Sejak dulu keluarga Na dibuat kebingungan kenapa calon penerus mereka tidak bisa bertahan di rahim yang tidak tepat. Mereka bisa berkemb...