CPN-17

721 68 4
                                    

"Winter~"

"Jangan lari, Karin."

Jaemin yang melihat jadi takut sendiri. Itu perut Karina sudah mulai besar, bagaimana kalau jatuh? Bisa gepeng calon bayi mereka.

Sedangkan yang diperingati tidak perduli. Dia malah memamerkan tentengannya.

"Karin bawa apa?" Tanya Winter penasaran.

"Bawa ayam dong~"

"Kebetulan aku pengen makan ayam." Winter mengambil alih tentengan Karina. Memindahkan ayam-ayam menggiurkan itu ke wadah lain.

"Kenapa tidak bilang kalau mau makan ayam?" Interupsi Jaemin.

"Oppa kan tidak peka." Winter menjawab enteng sekali.

"Sudahlah, kita tetap akan akan salah dimata mereka." Jeno berbicara lumayan keras. Niatnya menyindir.

"Heh! Yang menikah tidak mengundang mending diam saja." Nyinyin Winter, seketika Jeno diam.

"Sudah-sudah, kalian pergi saja." Suruh Karina. Mereka berdua ini akan lupa rupa suami kalau sedang berdua. Perbuatan tidak baik sekali. Jangan ditiru yang teman-teman.

"Hati-hati kalian berdua."

"Iya, Suami~" Jawab keduanya kompak.

_^_

Ting...

Karina melirik ponsel milik Winter, "Win, ada yang chat nih."

"Sebentar."

"Aku buka boleh?"

"Boleh."

"Saudari mu dulu mau ke sini katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saudari mu dulu mau ke sini katanya." Adu Karina.

"Siapa?"

"Seo Yeon."

"Siapa?" Winter meninggalkan kegiatan, buru-buru mendekati Karina yang tiduran di depan tv.

"Balas-balas." Karina menyodorkan ponsel Winter.

"Aku tidak bilang siapa-siapa kalau mau pulang. Mommy sama daddy saja belum tahu."

"Dikasih tahu daddy Jae mungkin."

"Mungkin."

"Ayo balas."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Calon Pewaris Na (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang