06. Rencana Ailsa? Dan Mulainya Ekspedisi

180 21 0
                                    

Beberapa hari setelah kejadian itu, Ailsa terpaksa menunda ekpedisi dan rencana lainnya. Kini mereka sedang berlatih di lapangan latihan.

Awalnya biasa saja, hingga kawan-kawan BoBoiBoy melihat tingkah BoBoiBoy yang mulai aneh. Dia terkadang jadi tidak bisa mengendalikan kekuatannya atau tidak dia akan terdiam beberapa saat sebelum kembali ke kenyataan.

"BoBoiBoy, kau oke ke?" tanya Yaya yang kebetulan ada di samping BoBoiBoy.

"Eh Yaya, aku oke kenapa?" kata BoBoiBoy dengan senyuman biasanya tapi itu tidak bertahan lama karena BoBoiBoy akan berubah datar lagi.

"Tapi kitorang dah panggil kau berkali-kali, kau betul-betul oke ke?" kata Ying menepuk pelan pundak BoBoiBoy.

"Eh iya ke? Ah maaf, aku tak sadar." jawab BoBoiBoy menggaruk pipinya yang tidak gatal. Ailsa sadar apa yang terjadi dan dia menghampiri BoBoiBoy.

"BoBoiBoy, ikut saya jap." kata Ailsa menarik tangan BoBoiBoy keluar dari lapangan latihan.

"Baik Laksamana." BoBoiBoy hanya bisa menurut karena Ailsa nampak begitu ingin BoBoiBoy mengikutinya.

Mereka keluar tanpa ada yang tahu karena fokus pada latihan masing-masing kecuali 1 orang, 'Ketua? BoBoiBoy?' Maira yang menyusul keduanya dan Rosa menyadari jika Maira akan pergi.

"Mai, nak kemana kau?!" tanya Rosa menahan tangan Maira.

"Nak susul Ketua jap, korang lanjut je. Aku pergi kejap je." jawab Maira melepaskan tangannya dari Rosa dan kembali mengejar kedua adik-kakak yang sudah menjauh.

BoBoiBoy terus mengikuti Ailsa yang berjalan di depannya dengan rasa penasaran, setiap lorong yang mereka lewati banyak ada satu penjaga saja dan terdapat tanda 'terlarang' di setiap ujung lorong.

"Laksamana, kita nak ke mana ni?" tanya BoBoiBoy saat mereka berbelok ke lorong arah area berbahaya.

"Dah ikut je dulu, kau tau nanti." kata Ailsa tanpa menoleh ke belakang dan saat mereka akan berbelok, Maira yang sedari tadi mencari mereka akhirnya bisa menemukan keduanya.

"Ketua, laboratorium arah kat kiri bukan kanan!" kata Maira yang berlari mendekati keduanya.

"Mai? Kenapa kau ikut kitorang?" tanya Ailsa penasaran bagaimana Maira tahu.

"Hah...hah...nak bagi tau bila laboratorium pindah kat kiri, bukan kat sini lagi." kata Maira setelah mengambil nafas.

"Macam mana kau boleh tau kemana aku nak pergi?" heran Ailsa berkacak pinggang.

"Nampak sangat, hah....laboratorium kat sana Ketua. Sini gudang senjata yang baru." kata Maira menunjukkan pintu dengan tulisan 'Ruang Senjata'.

"Baiklah, terima kasih. Kau nak tolong aku tak?" pertanyaan Ailsa membuat Maira bimbang.

"Eh tapi...." Maira menundukkan wajahnya dan tidak ada yang tahu bagaimana reaksinya, Ailsa tahu jika permintaannya mungkin berat dan dia meyakinkan Maira.

"Aman, jom." Maira melihat punggung Ailsa yang menjauh dan dia pun menyetujuinya.

"Baik Ketua."mereka bertiga pun pergi ke arah berlawanan dan sampai di satu pintu dengan tulisan 'laboratorium' di sebelah pintu.

"Laksamana, kenapa kita kat sini?" tanya BoBoiBoy begitu mereka masuk ke dalam laboratorium yang di dalamnya selain ada banyak sekali peralatan dan cairan-cairan aneh, di dalamnya juga ada beberapa robot yang seperti membantu di dalamnya.

"BoBoiBoy, kau duduk kat kerusi tu ya. Nah guna helmet ni pulak." kata Ailsa berhenti di satu layar besar dengan kursi di dekatnya dan BoBoiBoy tanpa rasa curiga lalu menggunakan helm aneh dengan banyak kabel yang tersambung.

Always with You BoBoiBoy | BBB fanfict (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang